Reksodiwiryo Wiyotoarjo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
Baris 38:
Ada banyak kenangan Nyonya Rekso saat mendampingi suaminya bergerilya kesehatan. Misalnya, saat istri Komandan Batalyon II Kapten Arief Amin yang ikut gerilya melahirkan putra pertama di Sungai Pagu. Begitu pula istri Kepala Kesehatan Batalyon II Sersan Mayor Masthor yang melahirkan putra pertama di Kampung Sungai Aur. “Waktunya hampir bersamaan. Maklum sama-sama pengantin baru,” kenang Nyonya Rekso.
 
Selepas memimpin gerilya kesehatan, Dokter Rekso juga terlibat dalam penyidikan kasus-kasus kriminalitas yang terjadi semasa revolusi fisik. Bahkan, bersama Badan Siasat Perang (intelijen SumatraSumatera Barat pada masa itu), Dokter Rekso pernah terjun langsung ke sebuah kampung danau di pinggiran Danau Singkarak, untuk menyidiki kasus pembunuhan Pembantu Letnan A Moenaf “Baruang”.
 
Kasus pembunuhan ini terbilang unik. Mayat Letnan A Moenaf “Baruang” ditemukan di bawah sebatang pohon di lereng bukit, sedikit di luar kampung tersebut. Mayat masih utuh, walaupun peristiwa pembunuhan sudah berlangsung lebih kurang setahun. Karena mayat masih utuh, proses identifikasi, termasuk penyebab kematian, tak sulit diketahui.
Baris 45:
 
== Jadi Kepala RSPAD Gatot Soebroto ==
Dokter Reksowidiryo bertugas di SumatraSumatera Barat sampai 1952 atau lebih kurang enam tahun. Kurang dari separuh masa tugasnya di Riau. Namun bedanya, setelah bertugas dari SumatraSumatera Barat, Dokter Rekso langsung diberi amanah sebagai Kepala Rumah Sakit Tentara Pusat (RSTP) di Jakarta yang kemudian berganti nama menjadi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) dan kini bernama RSPAD Gatot Soebroto.
 
Dalam situs resmi Rumah Sakit Kepresidenan ini, nama Dokter Rekso ditulis dengan ejaan lama. Yakni, Letkol Ckm dr. Reksodiwirjo Wijotoardjo. Dokter Rekso merupakan Kepala RSPAD Gatot Subroto yang kedua setelah Letkol dr Satrio. Sebelumnya, rumah sakit ini dikelola oleh militer Belanda. Dengan komandan terakhirnya Letkol dr Scheffer.
Baris 67:
=== Daftar Pustaka ===
 
* {{Cite web|date=2020-10-20|title=20 Oktober dalam Catatan Sejarah SumatraSumatera Barat|url=https://langgam.id/20-oktober-dalam-catatan-sejarah-sumatra-barat/|website=Langgam.id|language=id-ID|access-date=2020-12-24|ref={{sfnRef|Langgam.id|2020}}}}
* {{Cite book|last=|first=|date=2001|year=|url=https://books.google.co.id/books?id=Ab1wAAAAMAAJ&pg=PA134&dq=dr+reksodiwiryo&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjDjaPPga_tAhWBbisKHU7CDYMQ6AEwAXoECAEQAg#v=onepage&q=dr%20reksodiwiryo&f=false|title=Pejuang Kemerdekaan Sumbar-Riau: Pengalaman Tak Terlupakan|location=|publisher=Yayasan Pembangunan Pejuang 1945 Sumatra Tengah|isbn=|pages=134-138|language=id|ref={{sfnRef|Yayasan Pembangunan Pejuang 1945 Sumatra Tengah|2001}}|url-status=live}}
* {{cite book