SKALU: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Zaskia Zahra (bicara | kontrib)
→‎top: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
Baris 47:
SKALU adalah tonggak sejarah. Bagaimana sekelompok perguruan tinggi negeri terkemuka dengan masing-masing kebiasaan dan kebanggaan yang sudah kuat berakar yang sulit diubah akhirnya mampu saling beradaptasi memulai suatu jalinan kerjasama. Sebuah kerjasama yang fenomenal dalam penerimaan mahasiswa baru yang berkualitas.<ref name="buku77"/>
 
Karena keberhasilan SKALU dalam menyederhanakan sistem penerimaan mahasiswa baru, dan untuk memberi kesempatan yang lebih besar kepada lulusan SMTA di daerah lain, maka pada tahun 1979 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional menawarkan kepada 6 universitas lain untuk bergabung dengan SKALU dalam penerimaan mahasiswa baru.{{refn|group=note|name=ta79|SKALU ke-1 dilaksanakan pada bulan Desember 1976 untuk penerimaan mahasiswa baru angkatan 1977 yang memulai kegiatan akademiknya di awal tahun 1977; SKALU ke-2 dilaksanakan pada sekitar akhir tahun 1977 untuk penerimaan mahasiswa baru angkatan 1978 yang memulai kegiatan akademiknya di awal tahun 1978; sedangkan untuk penerimaan mahasiswa baru angkatan 1979 diadakan pada pertengahan tahun 1979 karena adanya pergeseran kalender akademik semula Januari-Desember ke Juli-Juni.<ref>Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0211/U/1978 tentang Sistem Tahun Ajaran Sekolah.</ref>}} [[Universitas Padjadjaran]] di Bandung, [[Universitas Diponegoro]] di Semarang, [[Universitas Brawijaya]] di Malang, [[Institut Teknologi Sepuluh Nopember]] di Surabaya dan [[Universitas SumatraSumatera Utara]] di Medan memutuskan untuk bergabung dengan SKALU. Sementara [[Universitas Hasanuddin]] di Makassar belum bersedia untuk bergabung. Sistem penerimaan mahasiswa baru yang kemudian dikenal sebagai Proyek Perintis I (PPI).<ref name="rep"/>
 
Sistem yang baru melibatkan lebih banyak Perguruan Tinggi Negeri melalui dua metode ujian masuk yaitu ujian saringan akademik, yaitu Ujian Perintis I dan III. Selain itu juga ada program penelusuran bakat dan prestasi melalui Program seleksi Perintis II. Pada tahun-tahun berikutnya bahkan ada juga program Perintis IV.<ref name="buku77"/>