Salim Ivomas Pratama: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib) |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
Baris 39:
Pada pertengahan Desember 2007, perusahaan yang baru merger ini memberikan kejutan dengan mengakuisisi [[Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia|PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum)]], yang dimiliki oleh First Durango Limited milik keluarga [[Eddy Kusnadi Sariaatmadja]]. Transaksi ini memakan biaya Rp 8,4 triliun (Rp 6.900/saham, 36% kepemilikan yang akan menjadi 64% setelah ''[[tender offer]]'') dan sudah disepakati dalam [[Rapat Umum Pemegang Saham]] Indofood pada 23 Oktober 2007 dan sebelumnya juga keduanya sudah menandatangani perjanjian penjualan pada 25 Mei 2007.<ref>[https://www.antaranews.com/berita/78102/indofood-akuisisi-lonsum-rp84-triliun Indofood Akuisisi Lonsum Rp8,4 Triliun]</ref><ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-843952/akuisisi-lonsum-oleh-indofood-berjalan-mulus Akuisisi Lonsum oleh Indofood Berjalan Mulus]</ref><ref>[https://bisnis.tempo.co/read/101023/akuisisi-lonsum-selesai-desember Akuisisi Lonsum Selesai Desember]</ref> Akuisisi ini dilakukan dengan skema "tukar guling" dimana Salim akan menyerahkan saham [[Indosiar Karya Media]] pada keluarga Sariaatmadja ([[Emtek]]), yang dilakukan selanjutnya (setelah diundur) pada Maret 2011.<ref>[https://bisnis.tempo.co/read/333647/akuisisi-indosiar-rampung-akhir-juni Akuisisi Indosiar Rampung Akhir Juni]</ref><ref>[https://investasi.kontan.co.id/news/emtk-bakal-jadi-pengendali-indosiar-1 EMTK bakal jadi pengendali Indosiar!]</ref> Dengan pembelian Lonsum, kebun sawit Salim Grup berkembang dari hanya 220.000 hektar menjadi 384.000 hektar, bertambah 164.000 dari lahan milik Lonsum yang sudah ditanami sawit, [[kakao]] dan [[karet]].<ref>[http://djorky112.blogspot.com/2011/02/ada-lonsum-cinta-fitri-sctv-indosiar.html Ada Lonsum, Cinta Fitri, SCTV & Indosiar]</ref> Awalnya, Salim sempat berencana membeli [[Astra Agro Lestari]], namun gagal karena tidak sepakat.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=Dv8VAQAAMAAJ&q=Astra+Agro+lestari+salim&dq=Astra+Agro+lestari+salim&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwipj-mArvzuAhX-63MBHa_IC1MQ6AEwBnoECAcQAg Globe Asia]</ref> Selain akuisisi ini, kemudian Salim juga mengalihkan saham PT SIMP yang awalnya dipegang langsung oleh Indofood Sukses Makmur menjadi di bawah anak usaha INDF bernama [[IndoAgri]] yang berbasis di [[Singapura]].<ref>[http://indofoodagri.com/history-and-milestones.html HISTORY & MILESTONE]</ref> Saham IndoAgri kemudian dicatatkan di [[Bursa Saham Singapura]], dengan mengambil alih (''backdoor listing'') ISG Asia Limited.<ref name="finance.detik.com"/>
Ekspansi terus dilakukan oleh kelompok agribisnis Salim ini. Pada 2008, SIMP mulai memperluas bisnisnya ke bisnis gula melalui penyertaan saham (60%) di PT Lajuperdana Indah (dikenal dengan merek [[IndoSugar]], menandakan kembalinya Grup Salim ke bisnis ini setelah melepas [[Sugar Group]] ke BPPN pada 1999).<ref>[https://books.google.co.id/books?id=e5ATAQAAMAAJ&q=In+addition+to+expanding+palm+oil+plantations+,+Salim+again+built+up+the+sugar+business+,+after+his+Sugar+Group+in+Lampung+was+transferred+to+...&dq=In+addition+to+expanding+palm+oil+plantations+,+Salim+again+built+up+the+sugar+business+,+after+his+Sugar+Group+in+Lampung+was+transferred+to+...&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi6nJjAwPzuAhWWYysKHVTlAkUQ6AEwAHoECAAQAg Tempo: Indonesia's Weekly News Magazine, Volume 8,Masalah 35-43]</ref> Selain itu, SIMP juga mengakuisisi lahan perkebunan di [[Sumatera Selatan]] dan [[Kalimantan Tengah]], dan pada 2009 SIMP kembali menambah kepemilikan lahannya di
Sejak 2014, SIMP telah mengadakan sejumlah diversifikasi, dimulai dengan mendirikan perusahaan patungan bersama PT Wahana Inti Selaras yang bergerak di bidang pembangunan jalan dan infrastruktur perkebunan, serta menyewakan alat-[[alat berat]]. SIMP juga mengembangkan bisnis gula lewat akuisisi PT Madusari Lampung Indah. Pada 2016, SIMP mulai menjajal bisnis teh setelah mengakuisisi PT Pasir Luhur, dan mendirikan perusahaan patungan dengan [[Daito Cacao]] Co. Ltd. untuk memproduksi dan memasarkan produk [[cokelat]] di Indonesia. Daito dan SIMP kini tengah membangun pabrik pengolahan biji [[kakao]] di [[Purwakarta]], [[Jawa Barat]], dengan investasi US$30 juta hingga US$35 juta. Pabrik itu rampung pada kuartal IV/2019.<ref name="market.bisnis.com"/>
|