Suku Mee: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Abdiel wee (bicara | kontrib) →Lihat pula: Perbaikan kesalahan ketik Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Abdiel wee (bicara | kontrib) Penambahan pranala Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 14:
== Signifikansi epidemiologis ==
Pada tahun 1970-an, investigasi dilakukan oleh [[Ikatan Dokter Indonesia]] yang prihatin dengan tingginya angka orang Mee yang dirawat di rumah sakit karena luka bakar. Studi tersebut mengungkapkan banyak orang Mee menderita [[sistiserkosis]] yang disebabkan oleh [[cacing pita babi]], ''Taenia solium'', yang sebelumnya tidak ditemukan di [[Pulau Papua]]. Akibatnya, banyak yang menderita kejang saat berada di dekat api, melukai diri mereka sendiri dalam prosesnya. Babi yang terinfeksi cacing pita kemungkinan terbawa dari daerah lain (seperti Pulau Bali dengan kuliner daging mentah ''[[Lawar]]'') di Indonesia yang endemik cacing pita.<ref name="Yanagida Swastika Dharmawan Sako 2021"/> Diperparah pula dengan tradisi orang Mee mengkonsumsi daging babi dengan cepat (tanpa diketahui tetangga) sehingga masih belum matang seluruhnya.<ref>"How the West (Papua) Was Won." Cultural Survival. N.p., Dec. 1987. Web. 12 Apr. 2017.</ref> Walaupun berdasarkan analisa genetika dari sampel ''Taenia solium'' dari Pulau Papua dan Pulau Bali, sampel cacing Papua lebih dekat dengan garis turunan cacing pita lain asal Asia dibanding dengan sampel cacing Bali dan wilayah lain di Indonesia, yang menandakan garis keturunan cacing pita paling tua berasal dari Papua dan tidak berasal dari introduksi modern dari populasi cacing pita asal Bali.<ref name="Yanagida Swastika Dharmawan Sako 2021">{{cite journal | last=Yanagida | first=Tetsuya | last2=Swastika | first2=Kadek | last3=Dharmawan | first3=Nyoman Sadra | last4=Sako | first4=Yasuhito | last5=Wandra | first5=Toni | last6=Ito | first6=Akira | last7=Okamoto | first7=Munehiro | title=Origin of the pork tapeworm Taenia solium in Bali and Papua, Indonesia | journal=Parasitology International | publisher=Elsevier BV | volume=83 | year=2021 | issn=1383-5769 | doi=10.1016/j.parint.2021.102285 | page=102285}}</ref>
== Tokoh suku Mee ==
• *[[Ateng Edowai, Bupati Deiyai]]
• *[[Benny Giay, Pendeta, pembicara]]
• *[[Darius Nawipa, pendeta, politikus]]
• *[[Dance Takimai, mantan bupati Deiyai]]
• *[[Frans pekey, PJ Walikota Jayapura]]
• *[[Fred Ferdinando Mote, pesepakbola]]
• *[[Hengki kayame, mantan bupati Paniai]]
• *[[Isaias Douw, mantan bupati Nabire]]
• *[[Karel gobay, mantan bupati Nabire]]
• *[[Mesak Magai, Bupati Nabire]]
• *[[Meki Fritz Nawipa, bupati Paniai]]
• *[[Natalius Pigai, Aktivis]]
•*[[Neles Tebay, Pastor, Aktivis]]
• *[[Pietrus Waine, (purn) Widyaiswara kepolisian utama tingkat I Sespim lemdiklat polri]]
• *[[Thomas Tigi, mantan bupati Dogiyai]]
• *[[Yakobus Dumupa, bupati dogiyai]]
• *[[Yanuarius Teofilus Matopai You, Uskup
Jayapura]]
• *[[Zakheus Pakage, pendeta, guru]]
== Representasi di media ==
|