Unjuk rasa Undang-Undang Cipta Kerja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arindashifa (bicara | kontrib)
k Revisi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Arindashifa (bicara | kontrib)
k Revisi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 102:
Pada bulan Agustus, sekelompok buruh di 20 provinsi mengancam akan mengadakan protes yang lebih besar dari tanggal 6 sampai 8 Oktober jika undang-undang tersebut tidak ditarik kembali. Para pemimpin kelompok menyatakan bahwa protokol kesehatan akan diterapkan untuk mengurangi penyebaran [[Covid-19|COVID-19]], dan melalui [[The Jakarta Post]], "Berhasil atau tidaknya kita harus menjadi sebuah renungan. Yang penting adalah kami berjuang." Pada tanggal 20 Oktober, para buruh berencana melakukan protes lagi pada tanggal 27 Oktober pukul 1 siang dengan 5.000 pelajar di seluruh negeri. Namun, tidak ada laporan protes pada tanggal tersebut. Sebagai kesimpulan, protes direncanakan akan dilakukan hingga tanggal 10 November, di mana akhir Oktober dan awal November akan menjadi waktu yang kritis, khususnya ketika Widodo berencana untuk menandatangani dan menyetujui undang-undang tersebut.
 
[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|Antara]] melaporkan, 145 dari 3.862 orang yang ditahan hingga 9 Oktober dinyatakan positif COVID-19. Protes besar terakhir terjadi pada 1 Mei 2021 yang diselenggarakan oleh Konfederasi Serikat BuruhPekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Serikat BuruhPekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Serikat TaniPetani Indonesia (SPI), dan Komite Hak Asasi Manusia Indonesia untuk Keadilan Sosial.
 
=== Prapengesahan ===
Salah satu aksi unjuk rasa besar terjadi pada 12 Februari 2020 yang dilaksanakan di berbagai kota.<ref>{{Cite news|last=Berutu|first=Sachril Agustin|title=Buruh Demo Tolak Omnibus Law Cilaka Long March ke DPR, Lalin Macet|url=https://news.detik.com/berita/d-4895973/buruh-demo-tolak-omnibus-law-cilaka-long-march-ke-dpr-lalin-macet|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-10-08}}</ref> Di beberapa kota di Pulau Jawa, protes di Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta banyak terjadi di depan gedung-gedung DPRD. Aksi yang sama turut dilakukan oleh beberapa serikat pekerja di [[Kota Batam]].<ref>{{Cite news|title=BURUH Batam Demo Soal RUU Omnibus Law, Apa Sebenarnya Isi Undang-undang Ini?|url=https://batam.tribunnews.com/2020/02/12/buruh-batam-demo-soal-ruu-omnibus-law-apa-sebenarnya-isi-undang-undang-ini|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2020-08-19|last=Indaryani|first=Tri}}</ref> Di [[Kalimantan Selatan]], [[Kalimantan Tengah|Tengah]], dan [[Kalimantan Barat|Barat]], beberapa protes yang dilakukan oleh serikat buruh dan para mahasiswa sebagian besar berlangsung damai.<ref>{{Cite news|last=Firman|date=2020-02-18|title=Buruh Kalsel ijin demo tolak RUU Cipta Kerja|url=https://www.antaranews.com/berita/1303462/buruh-kalsel-ijin-demo-tolak-ruu-cipta-kerja|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2020-08-19|editor-last=AS|editor-first=Erafzon Saptiyulda}}</ref><ref>{{Cite web|date=2020-08-12|title=Lagi, Tolak Omnibus Law, Aliansi PBB Demo 'Rumah Banjar'|url=https://kalselpos.com/2020/08/12/lagi-tolak-omnibus-law-aliansi-pbb-demo-rumah-banjar/|website=Kalselpos.com|language=id-ID|access-date=2020-08-19}}</ref><ref>{{Cite web|date=2020-08-12|title=Ribuan Buruh Kembali Demo DPRD Kalsel Tolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja|url=https://dutatv.com/ribuan-buruh-kembali-demo-dprd-kalsel-tolak-omnibus-law-ruu-cipta-kerja/|language=id-ID|access-date=2020-08-19}}</ref>
 
Pada 16 Juli, Demonstrasidemonstrasi digelar di [[Ambon]] dan [[Ternate]] untuk menentang RUU Cipta Kerja dan menuntut RUU Penghapusan Kekerasan SeksualPKS menjadi prioritas utama bangsa.<ref>{{cite news|date=16 July 2020|title=Gelombang Penolakan RUU Omnibus Law Disuarakan Mahasiswa Maluku Utara|url=https://rri.co.id/ternate/daerah/868581/gelombang-penolakan-ruu-omnibus-law-disuarakan-mahasiswa-maluku-utara|language=id|publisher=[[Radio Republik Indonesia]]|accessdate=11 September 2020|archive-date=2020-12-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20201228083436/https://rri.co.id/ternate/daerah/868581/gelombang-penolakan-ruu-omnibus-law-disuarakan-mahasiswa-maluku-utara|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite news|date=3 September 2020|title=GMNI Tolak RUU Omnibuslaw|url=http://beritakotaambon.com/gmni-tolak-ruu-omnibuslaw/|work=BeritaKotaAmbon.com|language=id|accessdate=11 September 2020|archive-date=2020-10-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20201009113206/http://beritakotaambon.com/gmni-tolak-ruu-omnibuslaw/|dead-url=yes}}</ref> Di hari yang sama, Aliansi Kaltim Melawan dan Rakyat Kaltim Untuk Indonesia memblokade ruas jalan di depan gedung DPRD Provinsi [[Kalimantan Timur]] di [[Samarinda]] dan memaksa untuk masuk ke dalam gedung, meningkatkan ketegangan dan membuat pemerintah daerah terpaksa mengerahkan 30 personel [[Tentara Nasional Indonesia]].<ref>{{Cite news|title=Aliansi Kaltim Melawan Tutup Jalan di Depan DPRD Kaltim, Tolak RUU Omnibus Law dan RZWP3K|url=https://kaltim.tribunnews.com/2020/07/16/aliansi-kaltim-melawan-tutup-jalan-di-depan-dprd-kaltim-tolak-ruu-omnibus-law-dan-rzwp3k|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2020-08-19|last=Nevrianto}}</ref> Sementara, demonstrasi di [[Makassar]] berubah menjadi kerusuhan. 37 orang ditangkap oleh polisi, salah satu di antaranya adalah perempuan.<ref>{{Cite news|last=developer|first=mediaindonesia com|date=2020-07-17|title=Rusuh Demo RUU Cipta Kerja di Makassar, 37 Orang Ditangkap|url=https://mediaindonesia.com/read/detail/329144-rusuh-demo-ruu-cipta-kerja-di-makassar-37-orang-ditangkap|work=[[Media Indonesia]]|language=id|access-date=2020-08-19}}</ref> Di [[Bali]], mahasiswa & aktivis mengepung gedung DPRD, mendorong masuk sambil diblokir oleh polisi setempat.<ref>{{Cite news|title=Ratusan Buruh hingga Mahasiswa Kepung DPRD Bali, Tolak RUU Cipta Kerja|url=https://denpasar.kompas.com/read/2020/07/16/13365301/ratusan-buruh-hingga-mahasiswa-kepung-dprd-bali-tolak-ruu-cipta-kerja|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-08-19|editor-last=Belarminus|editor-first=Robertus}}</ref>
 
Pada 22 Juli, sekelompok mahasiswa di [[Kota Kupang]] menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Nusa Tenggara Timur dengan mengibarkan bendera Indonesia dan berbaris menuju gedung. Selain menuntut dihentikannya pembahasan RUU sapu jagat, mereka juga menuntut keadilan dalam pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) di masa pandemi COVID-19.<ref>{{Cite news|title=Aksi Demo Mahasiswa Kupang Tolak Omnibus Law dan Uang Kuliah di Masa COVID-19|url=https://kumparan.com/florespedia/aksi-demo-mahasiswa-kupang-tolak-omnibus-law-dan-uang-kuliah-di-masa-covid-19-1tr5HKEhsks|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|language=id-ID|access-date=2020-08-19|last=florespedia}}</ref>
 
Per Agustus, serikat pekerja buruh mengancam akan melakukan protes yang lebih besar di 20 provinsi di seluruh Indonesia jika permintaan menolak pembahasan RUU ini diabaikan pemerintah dan DPR.<ref>{{Cite news|title=Tolak RUU Cipta Kerja, Kelompok Buruh Akan Kembali Gelar Aksi Demo 25 Agustus|url=https://nasional.kompas.com/read/2020/08/18/10112151/tolak-ruu-cipta-kerja-kelompok-buruh-akan-kembali-gelar-aksi-demo-25-agustus|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-08-19|editor-last=Meiliana|editor-first=Diamanty}}</ref> Pada 14 Agustus, polisi menangkap dua orang terduga [[Anarko-|anarkis]] dalam perjalanan mereka untuk mengikuti demo di [[Jakarta Barat]]. Menurut polisi, dua orang yang ditangkap tersebut menyimpan beberapa [[bom Molotov]] di tangan mereka serta beberapa buku dan stiker yang berkaitan dan mempromosikan [[anarkisme]].<ref>{{Cite news|title=Polisi Tangkap 2 Terduga Anarko Ingin Gabung Demo Omnibus Law|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200814160818-12-535837/polisi-tangkap-2-terduga-anarko-ingin-gabung-demo-omnibus-law|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2020-08-19}}</ref>
Baris 118:
Setelah RUU PKS ditunda pembahasannya oleh DPR setidaknya hingga tahun 2021, massa dari aliansi Gerakan Anti Kekerasan (Gerak) Perempuan melakukan aksi unjuk rasa di depan Kompleks Gedung DPR/MPR pada 7 Juli 2020.<ref>{{Cite news|title=DPR Putuskan RUU PKS Masuk Prolegnas Prioritas 2021|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200716165210-32-525544/dpr-putuskan-ruu-pks-masuk-prolegnas-prioritas-2021|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2020-10-08}}</ref> Massa ini berjanji akan terus menggelar aksi ini setiap hari Selasa hingga tuntutan pembahasan kembali RUU ini direspons perwakilan DPR.<ref>{{Cite news|last=Tribunnews.com|title=Demo RUU PKS di Gedung DPR RI|url=https://www.tribunnews.com/images/editorial/view/1849755/demo-ruu-pks-di-gedung-dpr-ri|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2020-10-08}}</ref> Aksi unjuk rasa juga terjadi di [[Kota Cirebon]], [[Jawa Barat]] dengan tuntutan yang sama.<ref>{{Cite news|last=Wamad|first=Sudirman|title=Bakar Kerenda, Mahasiswa Cirebon Demo Tuntut RUU PKS Segera Disahkan|url=https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5091351/bakar-kerenda-mahasiswa-cirebon-demo-tuntut-ruu-pks-segera-disahkan|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-10-08}}</ref>
 
Dalam lingkup pembahasan RUU Haluan Ideologi PancasilaHIP, massa kontra-RUU ini menggelar aksi unjuk rasa sepanjang Juni hingga Juli 2020.<ref>{{Cite news|last=Salam|first=Bram|editor-last=Fadil|editor-first=Iqbal|title=Demo Tolak RUU HIP di Karawang, Massa Bakar Bendera Palu Arit|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/demo-tolak-ruu-hip-di-karawang-massa-bakar-bendera-palu-arit.html|work=[[Merdeka.com]]|language=id|access-date=2020-10-08}}</ref> Aksi ini diinisiasi oleh kelompok Persekutuan Alumni 212 yang melaksanakan [[Aksi 2 Desember]] tahun 2016 lalu.<ref>{{Cite news|title=PA 212 Klaim Direstui Polisi Gelar Demo Tolak RUU HIP|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200623074355-20-516269/pa-212-klaim-direstui-polisi-gelar-demo-tolak-ruu-hip|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2020-10-08}}</ref> Aksi unjuk rasa yang berbarengan dengan unjuk rasa menolak RUU Cipta Kerja ini menuntut agar pemerintah tidak terburu-buru membahas dan mengesahkan RUU ini.<ref>{{Cite web|date=2020-07-17|title=Demo Massa Sertai Penyampaian Sikap Pemerintah atas RUU HIP|url=https://republika.co.id/share/qdkato396|website=Republika Online|language=id|access-date=2020-10-08}}</ref> Pemerintah sendiri menyatakan menunda pembahasan RUU tersebut dan menyesuaikan substansinya menjadi RUU yang mengatur kewenangan [[Badan Pembinaan Ideologi Pancasila]].<ref>{{Cite news|last=Melda|first=Kadek|title=Pemerintah Tegaskan Tunda Pembahasan RUU HIP, Ini Alasannya|url=https://news.detik.com/berita/d-5082828/pemerintah-tegaskan-tunda-pembahasan-ruu-hip-ini-alasannya|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-10-08}}</ref><ref>{{Cite news|title=Draf RUU BPIP: Penyebaran Komunisme Dilarang|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200721100037-32-526993/draf-ruu-bpip-penyebaran-komunisme-dilarang|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2020-10-08}}</ref>
 
=== Pascapengesahan ===