Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 60:
== Sejarah ==
Pada tahun 1987, survei untuk mencari lokasi bandara pengganti Temindung mulai dilakukan. Ada empat pilihan lokasi, yakni [[Makroman, Sambutan, Samarinda|Makroman]], [[Loa Bakung, Sungai Kunjang, Samarinda|Loa Bakung]], [[Pulau Atas, Sambutan, Samarinda|Pulau Atas]], dan [[Sungai Siring, Samarinda Utara, Samarinda|Sungai Siring]]. Pemprov Kaltim yang kala itu dipimpin Gubernur [[Muhammad Ardans]] akhirnya menjatuhkan pilihan pada Sungai Siring. Sejumlah persiapan pun mulai dilakukan, mulai dari melengkapi perizinan sampai mengurus pematangan lahan.<ref>{{cite news
|title = Temindung Penuh Kenangan dan Genangan
|publisher = ''[[Samarinda Pos]]''
Baris 68:
}}</ref> Pemprov Kaltim bersama Pemerintah Kota Samarinda pada tahun 1992 menyiapkan 300 hektare lahan di Sungai Siring.<ref>{{Cite news|url=https://tekno.kompas.com/read/2008/12/29/17574099/kutai.akhirnya.batal.bangun.bandara. |title=Kutai Akhirnya Batal Bangun Bandara |publisher=kompas.com |date=29 Desember 2008 |accessdate=26 Mei 2018 |work=[[Kompas.com]] }}</ref> Pada tahun anggaran 1995/1996 Pemprov Kaltim mengalokasikan dana senilai Rp1,5 miliar untuk pembebasan lahan seluas 300 hektare. Kemudian pada 1996 dilakukan studi analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal), RKL, dan RPL. Dilanjutkan dengan pembuatan rencana induk Bandara Sungai Siring oleh Ditjen Perhubungan Udara.<ref>{{Cite news|url=https://kaltim.antaranews.com/berita/9900/lika-liku-bsb-menjelang-diresmikan-presiden |title=Lika-liku BSB Menjelang Diresmikan Presiden |publisher=kaltim.antaranews.com |date=20 Oktober 2012 |accessdate=26 Mei 2018 |last=Mujayatno |first=Arief |work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]] }}</ref>
Proyek ini sempat tersendat akibat sengketa antara Pemkot Samarinda dan kontraktor bandara waktu itu, [[PT NCR]]. Kemudian proyek bandara diambil alih oleh Pemprov Kaltim.<ref>{{cite web |url=http://kaltim.prokal.co/read/news/52776-tumbal-bandara-samarinda-rp-1375-m |title=Tumbal Bandara Samarinda Rp137,5 M |publisher=kaltim.prokal.co |date=21 Januari 2014 |accessdate=26 Mei 2018 }}</ref><ref>{{cite web |url=http://kaltim.prokal.co/read/news/52976-rugi-miliaran-karena-gugatan-campur-aduk |title=Rugi Miliaran karena Gugatan Campur Aduk |publisher=kaltim.prokal.co |date=22 Januari 2014 |accessdate=26 Mei 2018 }}</ref><ref>{{cite web |url=http://kaltim.prokal.co/read/news/26193-proyek-tersendat-sendat |title=Proyek Tersendat-sendat |publisher=kaltim.prokal.co |date=29 Juli 2013 |accessdate=26 Mei 2018 }}</ref>
[[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia|Kementerian Perhubungan]] (Kemenhub) secara resmi menerbitkan Sertifikat Bandar Udara (SBU) pada 15 Mei 2018. SBU nomor 145/SBU-DBU/V/2018 itu ditandatangani langsung oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia|Kemenhub]] Agus Santoso. Dengan ditandatanganinya SBU itu, maka Bandara APT Pranoto resmi dapat melayani penerbangan publik secara domestik.
Bandara ini dibuka pada [[24 Mei]] [[2018]] dengan desain [[arsitektur]] yang dirancang oleh [[Arkonin]].<ref name="seoulexhibition"/> Arsitektur bandara ini juga dipamerkan pada IAWS ( [[Indonesian Architects Week Seoul|I''ndonesian Architects Week Seoul'']] '')'' 2017 di [[Seoul]], [[Korea Selatan]]; serta [[Travelling Exhibition]] 2017 di [[Muscat]], [[Oman]] dan 4 kota besar di Indonesia.<ref name="seoulexhibition">{{cite web|title=IAWS 2017: Sajian Karya Arsitek Indonesia Merespon Kota, 33/45 |work=Arsitektur Indonesia |access-date=5 December 2022|url=http://www.arsitekturindonesia.org/museum/iaws-2017-sajian-karya-arsitek-indonesia-merespon-kota|archive-url=https://web.archive.org/web/20190714201526/http://www.arsitekturindonesia.org:80/museum/iaws-2017-sajian-karya-arsitek-indonesia-merespon-kota|archive-date=14 July 2019|url-status=live}}</ref><ref>https://investor.id/property/163705/iaws-2017-populerkan-peran-dan-karya-arsitek-indonesia-di-dunia</ref>
Pada awal diresmikan dan beroperasinya, bandara ini masih menggunakan rute yang ada di Bandar Udara Temindung. Setelah bandara ini diresmikan pada 25 Oktober 2018 oleh [[Presiden Indonesia]] [[Joko Widodo]]<ref>{{Cite news|url=https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4272386/diresmikan-jokowi-bandara-apt-pranoto-akan-diperluas-lagi |title=Diresmikan Jokowi, Bandara APT Pranoto akan Diperluas Lagi |publisher=finance.detik.com |date=25 Oktober 2018 |accessdate=27 Oktober 2018 |work=[[Detik.com|detikcom]] }}</ref> bersama dengan [[Bandar Udara Maratua|Bandara Maratua]] di [[Kabupaten Berau]], hampir sebulan berikutnya penerbangan perdana ke luar pulau Kalimantan dan kota-kota lainnya di Indonesia pun dimulai pada 20 November 2018 hingga sekarang.<ref>{{Cite web|date=2020-01-14|title=Wow, Bandara APT Pranoto Samarinda Buka Rute ke Pulau Maratua - Indonesiainside.id|url=https://indonesiainside.id/ekonomi/2020/01/14/wow-bandara-apt-pranoto-samarinda-buka-rute-ke-pulau-maratua|language=id-ID|access-date=2022-06-16}}</ref>
Meskipun belum ada bukti dan pengakuan tertulis bahwa bandara ini internasional, namun secara lisan sudah ada kesepakatan antara Gubernur Kaltim [[Awang Faroek Ishak]] dengan Kementerian Perhubungan tentang status bandara ini sebagai bandara internasional.<ref>{{cite news
|title = Awang Minta Dikenang
|publisher = ''[[Samarinda Pos]]''
|