Nasi uduk: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 37:
Tak lama kemudian, ''sega uduk'' menjadi bagian dari "syarat" dalam upacara "terima kasih" adat Jawa, yang sering disebut ''banca'an'' (bancakan) atau ''slametan''. Nasi uduk dapat ditemukan dalam ''sega berkat'',<ref>{{Cite news|title=Mengenal Sego Berkat, Nasi Bungkus Daun Jati yang Populer untuk Hajatan|url=https://food.detik.com/info-kuliner/d-5052979/mengenal-sego-berkat-nasi-bungkus-daun-jati-yang-populer-untuk-hajatan|url-status=live|work=[[Detik.com|detikcom]]|first=Yenny Mustika|last=Sari}}</ref> paket makanan (biasanya berisi nasi, sayuran, dan lauk pauk), atau disajikan sebagai tumpeng, untuk dibagikan setelah upacara atau acara selesai. Sega uduk juga menjadi hidangan wajib untuk disajikan saat ''Wiwitan'', ritual persembahan menjelang panen yang biasanya diadakan di beberapa daerah Jawa.<ref>{{Cite news|title=Melestarikan Tradisi Syukuran Wiwitan Padi dan Ajak Pemuda Kembali ke Sawah |url=https://jateng.suara.com/read/2021/09/27/125936/melestarikan-tradisi-syukuran-wiwitan-padi-dan-ajak-pemuda-kembali-ke-sawah |work=Suara.com |access-date=13 Januari 2022 |language=id |date=27 September 2021}}</ref>
Nasi uduk diperkenalkan ke [[Batavia]] oleh para pendatang dari Jawa pada tahun 1628, dan kemudian menjadi hidangan populer di Batavia.<ref name=":0" /> Orang Betawi yang menjual masakan ini akan sering menambahkan sentuhan Betawi dengan menambahkan [[
== Lauk pauk ==
|