Djatikoesoemo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 51:
== Karier ==
GPH Jatikusumo memulai karier militernya saat ia mengikuti pendidikan militer pada zaman belanda yaitu di ''[[Corps Opleiding Reserve Officieren]]'' (CORO) akan tetapi di Tanggal 3 Maret 1942, Djatikoesoemo yang saat itu masih taruna CORO ditugaskan ikut bertempur melawan tentara Jepang di [[Ciater, Subang|Ciater, Subang, Jawa Barat]] sampai dengan Tanggal 8 Maret 1942 karena pada tanggal tersebut [[Pemerintah Kolonial Hindia Belanda]] menyerah tanpa syarat kepada Tentara Jepang di [[Pangkalan Udara Suryadarma|Pangkalan Udara Kalijati]].<ref>{{Cite book|title=GPH Djatikusumo Prajurit - Pejuang dari Kraton Surakarta|last=Salam|first=Solichin|publisher=Gema Salam|year=1993|isbn=|location=Jakarta|pages=|url-status=live}}</ref>
Setelah Belanda menyerah maka Djatikoesoemo pun mengikuti pendidikan militer yang bernama ''[[Jawa Boei Kanbu Giyugun Resentai]]'' dimana pendidikan tersebut diselenggarakan oleh [[Jepang]] di [[Bogor]], [[Jawa Barat]] dengan tujuan melatih [[calon perwira]] [[Pembela Tanah Air|Tentara Pembela Tanah Air (PETA)]] yang bertugas memimpin Pasukan Sukarela untuk mempertahankan pulau jawa dari ancaman invasi Sekutu setelah lulus dari pendidikan tersebut, Djatikoesoemo pun menyandang pangkat [[Shodancho]] ([[Komandan Kompi]]) dan ditugaskan di Daidan (Batalyon) I Tentara PETA Surakarta.
Pasca proklamasi kemerdekaan, Chudancho GPH Djatikoesoemo bergabung kedalam [[Badan Keamanan Rakyat]] dan menjabat sebagai Ketua BKR Soerakarta hingga pada puncaknya menjadi Perwira Tinggi diperbantukan [[Markas Besar Angkatan Darat]] di Tahun 1972.
==Riwayat Jabatan==
|