Mikroalga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Kemampuan dan pemanfaatan: Menambah informasi
k Menambah informasi
Baris 29:
Bubuk dari Chlorella dapat digunakan sebagai pengganti urea dalam proses fermentasi [[Nata de coco|''nata de coco'']] sebagai sumber nitrogen bagi ''[[Acetobacter xylinum]]''. ''Chlorella'' yang sudah dipanen dikeringkan dan dihancurkan hingga menjadi bubuk.<ref name=":0" />
 
=== Sebagai pakan ternak ===
 
==== Pakan ternak akuatikAkuatik ====
Beberapa mikroalga seperti ''[[Nannochloropsis]]'', ''[[Tetraselmis]], Chlorella, Dunaliella, [[Chaetoceros]], Spirulina'', dan ''[[Scemendeus]]'' sering digunakan sebagai pakan [[Zooplankton|''zooplankton'']] seperti ''[[Brachionus]], [[Artemia]], [[Copepoda|Copepod]],'' dan ''[[Cladocera]],'' dimana zooplankton ini merupakan makanan utama bagi ikan-ikan kecil. Mikroalga yang digunakan merupakan mikroalga yang berukuran lebih kecil dari ''zooplankton'' (berukuran kurang dari 25 μm), dinding selnya mudah dicerna, nontoksik, bernutrisi tinggi, dan berasal dari kolam budi daya dengan mikroalga sejenis. Misalnya ''Nannohloropsis'' dan ''[[Pavlova]]'' yang memiliki kandungan [[Asam eikosapentanoat|EPA]] dan [[Asam dokosaheksaenoat|DHA]] yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kadar EPA dan DHA pada ikan. <ref name=":0" />
 
Selain digunakan sebagai pakan, mikroalga juga dapat digunakan untuk keperluan lain seperti ''[[Haematococcus pluvialis]]'' yang dapat memberi warna merah muda-oranye cerah pada salmon melalui kandungan pigmen [[astaxantin]] yang dimiliki oleh mikroalga tersebut. Pigmen tersebut dapat menandakan kadar nutrsi salmon, sehingga dapat mempengaruhi nilai jual pada ikan salmon.<ref name=":0" />
 
==== Unggas ====
Pemanfaatan mikroalga sebagai bahan tambahan pada pakan [[unggas]] telah dilakukan sejak tahun1950-an dan dapat meningkatkan berat badan dan mengurangi pemasukan pakan sehingga efisiensi penggunaan pangan meningkat. Adapun mikroalga yang sering digunakan antara lain ''Spirulina'' sp''., Chlorella'' sp''., Haematococcus pluvialis, [[Nannochloropsis gaditana]], [[Porphyridium]]'' sp., dan ''[[Schizochytrium limacinum]].'' Penggunaan mikroalga tersebut dapat meningkatkan warna dan berat daging, mengurangi kadar kolesterol, meningkatkan kadar [[Asam lemak omega-3|omega-3]], meningkatkan kadar DHA, meningkatkan kadar lutein, dan meningkatkan kadar [[Zeaxatin|zeaxantin]] sehingga warna kuning telur menjadi lebih oranye dan memiliki nutrisi yang tinggi.<ref name=":0" />
 
==== Ruminansia ====
Pada peternakan [[Hewan pemamah biak|ruminansia]] seperti [[sapi]], [[domba]], [[kambing]], dan [[kerbau]], mikroalga merupakan sumber energi, protein, dan antioksidan pada mereka. Beberapa mikroalga seperti ''Spirulina platensis, Schizochyrium sp., [[Chlorella vulgaris]], [[Chlorella kessleri]], [[Spirulina platensis]], [[Chlorella pyrenoidosa|Chlorella pyrenoidoisa]], Dunaliella salina, Nannochloropsis sp''., dan lain-lain dapat meningkatkan berat tubuh hewan, mengurangi bau dan rasa pada daging, meningkatkan produksi susu, meningkatkan fungsi pencernaan, mengurangi kadar lemak pada susu, dan meningkatkan kadar gizi pada daging dan susu seperti DHA, protein, energi, dan omega-3.<ref name=":0" />
 
==== Nonruminansia ====
Pada peternakan nonruminansia seperti babi dan kelinci, mikroalga dapat memicu peningkatan asupan pakan sehingga tumbuh kembang hewan ternak semakin baik. Jenis mikroalga yang digunakan antara lain ''[[Desmodesmus]] sp., [[Aurantiochytrium]] sp., [[Nannochloropsis oceanica]]'', ''Schizochyrium sp.,'' dan lain--lain. Mikroalga tersebut dapat meningkatkan kadar DHA dan EPA karena mengandung omega-e, meningkatkan asupan pakan, menurunkan rasio konversi pakan, dan mencegah hewan dari berbagai penyakit.<ref name=":0" />
 
== Tahapan pemanfaatan ==