Pupuk mikrobiologis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k →Mekanisme Kerja: Menambah informasi |
||
Baris 1:
[[Berkas:Blue-green algae cultured in specific media.jpg|jmpl|ka|[[Ganggang biru-hijau]] yang dibudidayakan di media spesifik. Ganggang biru-hijau dapat membantu dalam bidang pertanian karena mereka memiliki kemampuan untuk [[Fiksasi nitrogen|memfiksasi nitrogen]] atmosfer ke tanah. Nitrogen ini sangat membantu tanaman. Ganggang biru-hijau digunakan sebagai pupuk hayati.]]
'''Pupuk mikrobiologis''' atau '''pupuk hayati''' ({{lang-en|biofertiliser}}) adalah pupuk yang mengandung [[mikroorganisme]] hidup yang ketika diterapkan pada [[benih]], permukaan [[tanaman]], atau [[tanah]], akan mendiami rizosfer atau bagian dalam dari tanaman dan mendorong pertumbuhan dengan meningkatkan pasokan [[nutrisi]] utama dari tanaman.<ref name="PGPR">{{en}} Vessey JK. 2003. PGPR as biofertilizer. ''Plant and soil'' Hal: 255:571-586.</ref> Pupuk mikrobiologis mirip dengan kompos teh, dan bisa dikatakan sebagai kompos teh yang di[[ilmu keteknikan|rekayasa]] karena hanya mikroorganisme tertentu yang bermanfaat bagi tanah yang digunakan.<ref name="PGPR"/> Berdasarkan efek dan jenis mikroorganisme yang berperan, ada beberapa macam pupuk mikrobiologis, yaitu pemicu pertumbuhan tanaman, kompos, fiksator nitrogen, pelarut fosfat dan kalium, serta pemobilisasi fosfor.<ref name=":0">{{Cite book|last=Budiman|first=Arief|last2=Suyono|first2=Eko Agus|last3=Dewayanto|first3=Nugroho|last4=Dewati|first4=Putri Restu|last5=Pradana|first5=Yano Surya|last6=Widawati|first6=Teta Fathya|date=2023|title=Biorefinery Mikroalga|location=Sleman, D.I. Yogyakarta|publisher=Gadjah Mada University Press|isbn=9786233591201|url-status=live}}</ref>
== Latar Belakang ==
[[Berkas:Phosphate solubilizing bacteria cultured in petri dish.jpg|jmpl|250px|Phosphate solubilizing bacteria cultured in petri dish. The zone of clearance can be clearly seen.]]
Setiap tanaman memerlukan paling tidak 16 unsur atau zat untuk pertumbuhannya yang normal, dari 16 unsur tersebut, tiga unsur ([[Karbon|C]],[[Oksigen|O]],[[Hidrogen|H]]) diperoleh dari [[udara]], dan 13 unsur lainnya diperoleh dari [[tanah]] ([[Natrium|N]], [[Fosfor|P]], [[Kalium|K]], [[Kalsium|Ca]], [[Magnesium|Mg]], [[Belerang|S]], [[Klorin|Cl]], [[Besi|Fe]], [[Mn]], [[Tembaga|Cu]], [[Zn]], [[Boron|B]], [[Molibdenum|Mo]]).<ref name="Petunjuk Penggunaan Pupuk">Lingga P, Marsono. 2002. ''Petunjuk Penggunaan Pupuk''. Hlmn:6. Jakarta: Penebar Swadaya.</ref> Dari ke-13 unsur tersebut hanya enam unsur yang diambil tanaman dalam jumlah besar (unsur makro) yaitu N, P, K, S, Ca, dan Mg.<ref name="Petunjuk Penggunaan Pupuk"/>
Unsur hara utama yang banyak dibutuhkan tanaman tetapi jumlah atau ketersediaanya sering kurang atau tidak mencukupi di dalam tanah ialah N, P, dan K.<ref name="Dasar-Dasar Ilmu Tanah">Soepardi G. 1983. ''Dasar-Dasar Ilmu Tanah''. Departemen Ilmu Tanah-Fakultas Pertanian. Hlmn:4. Bogor: Institut Pertanian Bogor</ref> Oleh karena itu ketiga unsur ini ditambahkan dalam bentuk pupuk.<ref name="Dasar-Dasar Ilmu Tanah"/> Tanah dapat didefinisikan sebagai media alami untuk pertumbuhan tanaman yang terdiri atas mineral, material organik dan organisme hidup.<ref name="SMPG">{{en}} Rao NSS.1995. ''Soil Microorganisms and Plant Growth''. Ed ke-3. New Hampshire: Science Publishers Inc.</ref> [[Aplikasi]] pupuk kimia yang berlebih dan terus menerus dapat membawa dampak negatif terhadap kondisi tanah dan lingkungan.<ref name="Saraswati">Saraswati R.1999. Teknologi pupuk mikrob multiguna menunjang keberlanjutan sistem produksi kedelai. J Mikrobiol Indones 4 (1): 1-9.</ref> Namun kenyataannya, pertanian modern sangat bergantung pada penggunaan bahan-bahan kimia seperti [[pupuk]] dan [[pestisida]] untuk meningkatkan hasil [[panen]].<ref name="Aryantha">Aryantha I, DP Lestari, N Pangesti. 2004. Potensi isolat penghasil IAA dalam peningkatan pertumbuhan kecambah kacang hijau pada kondisi hidroponik. J Mikrobiol Indones 9 (2): 43-46.</ref> Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak negatif tersebut, maka pupuk organik yang mengandung mikrob (pupuk hayati) dapat dijadikan sebagai alternatif dari penggunaan [[pupuk kimia]].<ref name="Aryantha"/>
Baris 12:
== Mekanisme Kerja ==
Pupuk mikrobiologis bukanlah [[pupuk]] biasa yang secara langsung meningkatkan [[kesuburan tanah]] dengan menambahkan [[nutrisi]] ke dalam tanah.<ref name="PGPR"/> Pupuk mikrobiologis bekerja melalui aktivitas mikroorganisme yang terdapat dalam pupuk mikrobiologis tersebut. Jasad-jasad renik itu lah yang bekerja sesuai dengan "keahlian" nya masing-masing. Mikroorganisme tsb, ada yg punya "keahlian" menambat Nitrogen dari udara, yang punya "keahlian" menguraikan
== Keunggulan ==
|