Jogja Hip Hop Foundation: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) |
||
Baris 24:
Marzuki Mohamad, seorang seniman pertunjukan dan perupa yang tinggal di [[Kokosan, Prambanan, Klaten]],<ref>{{Cite web|last=Firdaus|first=Haris|date=2018-09-25|title=Proyek Baru Kill The DJ untuk Petani di Desanya|url=https://www.kompas.id/baca/utama/2018/09/25/proyek-baru-musisi-marzuki-mohamad-untuk-petani-di-desanya|website=kompas.id|language=id|access-date=2023-10-04}}</ref> mendirikan Jogja Hip Hop Foundation pada tahun 2003 di Yogyakarta. Pada masa itu, industri musik Indonesia belum berpihak pada hip hop. Ia mendirikan grup musik tersebut untuk memperkenalkan genre musik hip hop [[bahasa Jawa|berbahasa Jawa]] serta menghimpun rapper Yogyakarta agar sukses nasional maupun internasional. Ia berhasil menghimpun empat orang rapper lain: duet Jahanam yang beranggotakan Heri Wiyoso (M2MX/Mamox)<ref name=":1">{{Cite web|title=Mamox Gabung Jogja Hip Hop Foundation|url=https://jogja.tribunnews.com/2012/06/12/mamox-gabung-jogja-hip-hop-foundation|website=Tribunjogja.com|language=id-ID|access-date=2023-10-04}}</ref> dan Balance Perdana Putra;<ref name=":0">{{Cite web|last=Mediatama|first=Grahanusa|date=2011-07-12|title=Menikmati hip hop dalam balutan budaya lokal|url=https://lifestyle.kontan.co.id/news/-menikmati-hip-hop-dalam-balutan-budaya-lokal|website=PT. Kontan Grahanusa Mediatama|language=id|access-date=2023-10-04}}</ref> serta duet Rotra yang beranggotakan Janu Prihaminanto (Ki Ageng Gantas) dan Lukman Hakim (Rajapati).<ref name=":2">{{Cite web|last=developer|first=medcom id|date=2014-06-23|title=Di Balik Cerita Kill The DJ dan Literatur Sindhunata|url=https://www.medcom.id/hiburan/musik/eN4WM03K-di-balik-cerita-kill-the-dj-dan-literatur-sindhunata|website=medcom.id|language=id|access-date=2023-10-04}}</ref> Mereka sepakat menggunakan nama ''Ki Jarot'' sebagai alias.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2010-12-16|title=Hip Hop Jawa Juga Istimewa Halaman all|url=https://nasional.kompas.com/read/2010/12/16/15164276/~Oase~Cakrawala|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-10-04}}</ref>
Mereka memulai kariernya dalam tur lokal kecil seperti It's Hip Hop Reunion dan Angkringan Hip Hop.<ref name=":0" /> Pada tahun 2006 hingga 2009, grup musik ini memulai proyek yang disebut ''Poetry Battle;'' eksplorasi karya puisi Indonesia dari puisi-puisi tradisional hingga kontemporer dengan media hip hop. Dari proyek itu menghasilkan dua buah album kompilasi ''Poetry Battle 1'' dan ''2''.<ref>{{Cite web|title=Jogja Hip Hop Foundation 'Semar Mesem Romo Mendem': The Book of Sindhunata|url=https://jogja.tribunnews.com/2014/11/16/jogja-hip-hop-foundation-semar-mesem-romo-mendem-the-book-of-sindhunata|website=Tribunjogja.com|language=id-ID|access-date=2023-10-04}}</ref> Di balik proyek tersebut, terselip sosok pastor Katolik, penyair, dan wartawan ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]'' bernama [[G.P. Sindhunata|G. P. Sindhunata]]. Jogja Hip Hop Foundation banyak mengutip puisi Sindhunata terutama dalam buku antologinya yang berjudul ''Air Kata-Kata'' (2003), dan dituangkan ke dalam lagu-lagu seperti "Cintamu Sepahit Topi Miring" dan "Ora Cucul Ora Ngebul". Singel di album tersebut, "Cintamu Sepahit Topi Miring" memiliki referensi ke
Untuk memperkenalkan album tersebut, Jogja Hip Hop Foundation menggelar tur konser internasional untuk pertama kalinya, di [[Esplanade – Theatres on the Bay]], Singapura, pada tanggal 31 Agustus 2009.<ref>{{Cite web|last=batamtoday.com|title=Jogja Hip Hop Foundation akan Tampil di Teater Esplanade Singapura|url=https://m.batamtoday.com/berita31208-Jogja%20Hip%20Hop%20Foundation%20akan%20Tampil%20di%20Teater%20Esplanade%20Singapura.html|website=batamtoday.com|access-date=2023-10-04}}</ref>
|