Korespondensi bunyi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
WanaraLima (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) |
||
Baris 112:
Korespondensi fonemis biasanya mulai terjadi antar bahasa kerabat ketika muncul perubahan-perubahan. Dan ini merupakan suatu proses yang dapat dipahami. Tetapi ada juga analogi yang muncul dalam suatu situasi peralihan yang lain, dalam hubungan dengan bahasa-bahasa non-kerabat. Pola perubahan antara bahasa kerabat itu dapat dipakai sebagai dasar untuk mengubah bentuk-bentuk dari bahasa non-kerabat sehingga dapat diterima dalam bahasa sendiri. misal kata ''pikir'' yang dirasa asing tetapi bila menjumpai kata ''fikir'' dalam bahasa Arab dapat saja timbul dugaan bahwa ada semacam korespondensi.
Pembentukan kata baru berdasarkan analogi bisa terjadi juga dalam bahasa-bahasa kerabat, atau malahan juga dalam bahasa sendiri sehingga seolah-olah ada semacam kemiripan bentuk karena warisan. Misal kata ''berniaga'' dan ''berjuang'' dalam bahasa Indonesia yang mengandung prefiks ''ber-'' seperti yang terdapat dalam ''berjalan, berdiri,'' dan lain-lain. Padahal analogi tersebut muncul karena prefiks ''ba-'' dalam [[bahasa Minang]] berubah menjadi ''ber-'' dalam bahasa Indonesia. Padahal kata ''baniago'' berasal dari ''vanijjya'' Sansekerta yang merupakan kata dasar dan ''baujuang'': ''ba + ujuang.''
Jadi perlu diperhatikan masalah analogi. Apakah kata-kata yang dipakai dalam perbandingan itu tidak dibentuk berdasarkan prinsip analogi.
|