Sarekat Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Al Asyi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
L.commander (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
{{pp-semi-indef|small=yes}}
{{Infobox Organization
| name = Syarikat Islam
| image_border = 4px
| size = 240px
| caption = Logo Syarikat Islam
| logo = LogoSI.svg
| logo_size = 200px
| logo_caption = Logo Syarikat Islam.
| map =
| msize =
| mcaption =
| abbreviation = SI
| motto =
| formation = [[16{{start Oktober]]date [[and age|1905]]|10|16}}
| extinction =
| type = Organisasi Islam, Organisasi Pengkaderan dan Perjuangan = Organisasi politik
| status =
| purpose =
| headquarters = [[Jakarta PusatSurabaya]]
| region_served =
| membership = 350.000 (1916)
| language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
| leader_title = Presiden
| leader_name = [[Dr]] [[Hamdan Zoelva]] [[SH]] [[MH]] =
| main_organ =
| parent organization =
| affiliations =
| num_staff =
| num_volunteers =
| budget =
|website remarks = {{url|si.or.id}}
|remarks =
}}
'''Syarikat Islam''' (disingkat '''SI'''), atau '''Sarekat Islam''', dahulu bernama '''Sarekat Dagang Islam''' (disingkat '''SDI''') didirikan pada tanggal 16 Oktober 1905 oleh [[Samanhudi|Haji Samanhudi]]. SDI merupakan organisasi yang pertama kali lahir di Indonesia, pada awalnya Organisasi yang dibentuk oleh [[Haji Samanhudi]] dan kawan-kawan ini adalah perkumpulan pedagang-pedagang [[Islam]] yang menentang politik Belanda memberi keleluasaan masuknya pedagang asing untuk menguasai komplar [[ekonomi]] rakyat pada masa itu. Pada kongres pertama SDI di [[Solo]] tahun 1906, namanya ditukar menjadi Sarikat Islam. Pada tanggal 10 September 1912 berkat keadaan [[politik]] dan [[sosial]] pada masa tersebut [[HOSOemar Said Tjokroaminoto|H.O.S. Tjokroaminoto]] menghadap notaris B. ter Kuile di Solo untuk membuat Sarikat Islam sebagai Badan Hukum dengan Anggaran Dasar SI yang baru, kemudian mendapatkan pengakuan dan disahkan oleh Pemerintah Belanda pada tanggal 14 September 1912. [[Oemar SaidH.O.S. Tjokroaminoto|HOS Tjokroaminoto]] mengubah yuridiksi SDI lebih luas yang dulunya hanya mencakupi permasalahan [[ekonomi]] dan [[sosial]]. ke arah [[politik]] dan [[Agama]] untuk menyumbangkan semangat perjuangan [[islam]] dalam semangat juang rakyat terhadap [[kolonialisme]] dan [[imperialisme]] pada masa tersebut. Selanjutnya karena perkembangan politik dan sosial SI bermetamorfosis menjadi organisasi pergerakan yang telah beberapa kali berganti nama yaitu Central Sarekat Islam (disingkat CSI) tahun 1916, Partai Sarekat Islam (PSI) tahun 1920, Partai Sarekat Islam Hindia Timur (PSIHT) tahun 1923, Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) tahun 1929, Syarikat Islam (SI) tahun 1973 karena keluar dari Majelis Tahkim ke-33 tahun 1972 di Majalaya, dan pada Majlis Tahkim (kongres nasional) ke-35 di [[Garut]] tahun 2003, namanya diganti menjadi Syarikat Islam (disingkat SI). Sejak kongres tersebut, eksistensi dan pergerakan Syarikat Islam yang masih ada dan tetap bertahan hingga sekarang disebut Syarikat Islam Indonesia. Sejak Majlis Tahkim ke-40 di Bandung pada tahun 2015 telah mengukuhkan Dr. [[Hamdan Zoelva]], SH., MH. sebagai Ketua Umum Laznah Tanfidziyah. Melalui keputusan tertinggi organisasi tersebut, Syarikat Islam kembali ke khittahnya sebagai gerakan dakwah ekonomi. Dalam Majlis Tahkim Ke-41di Kota Solo tahun 2021 Dr Hamdan Zoelva, SH., MH. terpilih kembali sebagai Presiden Laznah Tanfidziyah.
 
== Sejarah awal ==
Baris 61 ⟶ 60:
 
Kongres kedua diadakan di [[Surakarta]] yang menegaskan bahwa SI hanya terbuka bagi rakyat biasa. Para pegawai pemerintah tidak boleh menjadi anggota. Pada tanggal 17-24 Juni 1916 diadakan kongres SI yang ketiga di Bandung. Dalam kongres ini SI sudah mulai melontarkan pernyataan politiknya. SI bercita-cita menyatukan seluruh penduduk Indonesia sebagai suatu bangsa yang berdaulat (merdeka). Tahun 1917, SI mengadakan kongres yang keempat di Jakarta. Dalam kongres ini SI menegaskan ingin memperoleh pemerintahan sendiri (kemerdekaan). Dalam kongres ini SI mendesak pemerintah agar membentuk Dewan Perwakilan Rakyat (Volksraad). SI mencalonkan H.O.S. Tjokroaminoto dan Abdul Muis sebagai wakilnya di Volksraad.<ref name="sejarah" />
<!-- tanpa rujukan, beda dengan referensi yang ada di atas
Kongres ketiga diadakan pada tanggal [[29 September]] hingga [[6 Oktober]] [[1918]] di [[Surabaya]]. Dalam kongres ini Tjokroaminoto menyatakan jika Belanda tidak melakukan reformasi sosial berskala besar, SI akan melakukannya sendiri di luar parlemen.
-->
 
== Masuknya pengaruh komunisme ==
[[File:Communist Party and Sarekat Islam united, 20 Mei Pelopor 17 Agustus, p37.jpg|jmpl|Sarekat Islam Merah]]