Jika proses fermentasi berjalan dengan benar, maka wadi akan menjadi ikan yang terfermentasi dengan bau tajam, namun tidak membusuk atau dirubungi ulat.<ref name=kps/>
==Cara membuat Wadi versi Suku Dayak Ma'anyan (Ma'anyan Kampung Sapuluh dan Banua Lima)==
Pembuatan wadi dalam suku [[Dayak Ma'anyan]] diawali dengan mencuci dan membersihkan daging babi maupun ikan yang akan difermentasi. Setelah itu daging babi maupun ikan akan dipotong menjadi bagian yang kecil dan akan dimarinasi dengan garam, kemudian akan ditambahkan berupa tumbukan padi maupun beras(dapat berupa beras biasa maupun beras ketan) yang telah disangrai yang disebut "[[samu]]".
Dan setelah itu dimasukan kedalam belanga/guci, namun sekarang pembuatan wadi kebanyakan diletakkan kedalam toples ataupun jerigen dan diatasnya diletakkan daun nangka sebelum ditutup dengan rapat. Daun nangka berfungsi sebagai pelindung dari ulat maupun belatung. Wadi biasanya bisa dimasak jika telah difermentasi minimal dalam rentang 2 minggu. Wadi dalam versi dayak maanyan mempunyai cirikhas tersendiri, yaitu "samu" yang digunakan berwarna kehitaman yang berasal dari beras/padi yg disangrai sampai sedikit hangus.