Abdur Rahman dari Banjar: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Henrys Wirakusumah (bicara | kontrib)
k merapihkan spasi dan paragraf
Henrys Wirakusumah (bicara | kontrib)
k merapihkan spasi dan paragraf
Baris 70:
|location=Netherlands
|publisher=Boekhandel en Drukkerij voorheen E.J. Brill
|year=1910}}</ref> atau '''Sulthan Moeda Abdoel Rachman''' (EBI: Sultan Muda Abdul Rahman), nama sebelumnya '''[[Pangeran Ratu|Pangeran Ratoe]]'''<ref name="Tijdschrift 23">{{nl}} (1861){{cite book|pages=70|url=http://books.google.co.id/books?id=ZxkmAQAAIAAJ&dq=pangeran%20mangkoeboemi&pg=PA70#v=onepage&q=pangeran%20mangkoeboemi&f=false|title=Tijdschrift voor Nederlandsch Indië|volume=23|publisher=Ter Lands-drukkerij}}</ref> adalah [[Sultan Muda]] [[Kesultanan Banjar]] yang sedianya akan menggantikan ayahandanya [[Sultan Adam]] kelak sebagai [[Sultan Banjar]], akan tetapi '''Pangeran Abdur-Rahman''' sendiri lebih dulu mangkat pada [[5 Maret]] [[1852]].<ref>{{id}} Mohamad Idwar Saleh, Sri Sutjiatiningsih; ''[[Pangeran Antasari]]'', Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, 1993</ref> sehingga menimbulkan krisis [[suksesi]] ketika Sultan Adam mangkat 1 November 1857 dalam usia 86 tahun. Sebelumnya mangkubumi Kesultanan Banjar yaitu [[Pangeran Mangkubumi Nata]] (Pangeran Husin) juga telah meninggal dunia 18431842.Pangeran Noch [[Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana]] dilantik oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda untuk menggantikan [[Pangeran Mangkubumi Nata]] Pangeran Husin.
 
Pangeran Noch [[Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana]] juga telah meninggal dunia 7 September 1851. Pangeran [[Tamjidillah II]] dilantik oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda berdasarkan besluit per tanggal 13 November 1851 No. 2 untuk menggantikan Pangeran Noch [[Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana]]