Stasiun Tanjung Priok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Yudhawijaya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
Semakin masuk ke dalam bangunan stasiun itu, kondisi bangunan yang memprihatinkan itu semakin terkuak. Atap bangunan yang menjadi saksi perkembangan kota Jakarta ini sudah terlepas di sana-sini. [[Kaca]]-kaca dan kerangka atap bangunan sudah mulai lekang dimakan usia. Areal peron sebagian sudah tidak terawat bahkan disisi barat sudah dipenuhi oleh para tunawisma.
 
Kemunduran fisik stasiun itu bermula ketika ia tidak berfungsi lagi sebagai stasiun penumpang pada awal Januari 2000. Pengebirian fungsi itu membuat pemasukan dana dari tiket peron semakin berkurang. Inilah yang menyebabkan [[PT. Kereta Api Indonesia]] (PT KAIPersero) menyewakan ruangan yang ada di depan bangunan stasiun. Maka bagian depan stasiun pun terisi pemandangan kantor-kantor jasa seperti penjualan tiket [[kapal laut]], pengiriman barang hingga jasa penukaran uang asing.
 
Entah alasan apa yang menyebabkan PT KAIKA hanya memfungsikan stasiun ini sebagai stasiun barang. padahal banyak penumpang yang berasal dari daerah selatan menuju daerah utara bahkan beraktivitas di sana terutama di kawasan Tanjung Priok.
 
Keberadaan Stasiun Tanjung Priok tidak dapat dipisahkan dengan ramainya pelabuhan Tanjung Priok yang merupakan pelabuhan kebanggan masa Hindia Belanda itu, dan bahkan berperan sebagai pintu gerbang kota Batavia serta Hindia Belanda.