Boedi Oetomo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bagian ini menyebarkan informasi yang sifatnya menghasut golongan tertentu untuk memberontak
Tag: menghilangkan bagian [ * ] VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 64:
Meskipun para pelajar STOVIA merupakan pendiri awal dari Boedi Oetomo, mereka menyerahkan kepemimpinan kepada orang-orang yang lebih tua dan berpengalaman sebagai bentuk penghormatan dan untuk menyelesaikan beban studi di STOVIA, terutama Soetomo yang masih harus menjalani pendidikan selama 3 tahun.{{Sfn|Muljana|2008|p=25}} Akhirnya, kongres tersebut menunjuk Tirtokoesoemo sebagai ketua umum dan Wahidin Sudirohusodo sebagai wakil ketua. Kongres tersebut juga mencetuskan tujuan Boedi Oetomo, yaitu menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat serta arah organisasi sebagai organisasi yang berfokus pada pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan. Para pelajar STOVIA ditunjuk sebagai pengurus cabang [[Betawi]] dan kantor pusat ditetapkan berada di [[Yogyakarta]].{{Sfn|Sudiyo|Santano|Nugroho|Suwardi|p=22|1997}} Hingga diadakannya kongres yang pertama ini, Boedi Oetomo telah memiliki 7 cabang di beberapa kota, seperti [[Batavia]], [[Bogor]], [[Kota Bandung|Bandung]], Magelang, Yogyakarta, [[Kota Surabaya|Surabaya]], dan [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]].<ref>{{Cite news|date=9 Maret 2021|title=Mengenal Organisasi Boedi Oetomo|url=https://kumparan.com/berita-update/mengenal-organisasi-budi-utomo-1vJtdvgTdp8|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|language=id-ID|access-date=24 November 2021|last=Update|first=Berita}}</ref> Hingga tahun 1909, anggota Budi Utomo mencapai 10.000 anggota. {{Sfn|Muljana|2008|p=26}}
 
== Masa kepemimpinan TirtokoesomoTirtokoesumo ==
Masa kepemimpinan Tirtokoesomo dari [[Karanganyar, Kebumen|Karanganyar]] (Roma) berlangsung dari tahun 1908-1911. Tirtokoesomo yang juga merupakan Bupati [[Karanganyar, Kebumen]] dikenal memiliki karakter kepemimpinan yang kuat, jenius dan progresif. Selama masa kepemimpinannya, organisasi Budi Utomo menciptakan beberapa gerakan seperti penerbitan majalah guru desa serta perubahan kurikulum pengajaran [[Bahasa Belanda]] yang semula diajarkan dari kelas tiga ke atas menjadi dimulai sejak kelas satu.{{Sfn|Muljana|2008|p=26}}