Perang Lobster: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Artikel sedang dirombak
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
→‎Insiden dan perselisihan: Insiden dan perselisihan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 77:
Meskipun peristiwa sejarah diplomasi koersif mungkin telah terjadi jauh sebelum penyusunan [[Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut]], perselisihan tersebut berakhir dengan penandatanganan perjanjian pada 10 Desember 1964.<ref name=Lagoni-Ehlers-Paschke-Damar>{{cite book|author1=Rainer Lagoni |author2=Peter Ehlers |author3=Marian Paschke |author4=Duygu Damar |title=Recent developments in the law of the sea|year=2011|publisher=LIT Verlag Münster|isbn=978-3-643-10946-0|pages=26|url=https://books.google.com/books?id=Q8XrgHzLpb0C&pg=PA26}}</ref> yang memberikan kepada 26 kapal Perancis hak untuk menangkap ikan untuk jangka waktu tidak lebih dari lima tahun jika kapal tersebut memberikan sejumlah keuntungan tertentu kepada nelayan Brasil dari kegiatan penangkapan ikan mereka di apa yang disebut “wilayah yang ditentukan”.<ref name="Lagoni-Ehlers-Paschke-Damar"/>
 
== Insiden dan perselisihan ==
[[BerkasFile:Brazilian cruiser Tamandaré (C12) underway with destroyers during the 1961 Lobster War.jpg|jmplthumb|left|220px|Skuadron Angkatan Laut Brasil. Di tengah, kapal penjelajah ''[[USS St. Louis (CL-49)|''Almirante Tamandaré]]'' ]], dikawal oleh empat kapal [[Kelas {{sclass|Fletcher|kelas ''Fletcher'']]destroyer|0}}.]]
Sejak tahun 1960, Prancis telah kehilangan hampir semuaseluruh koloninya di [[benua Afrika|Afrika]] dan, akibatnya, kehilangan wilayah lautmaritim tempat iamereka melakukan mengeksplorasieksplorasi dan mendominasi penangkapan ikan. Kerugian ini, terutama dari [[Mauritania ]], membuat stok lobster PrancisPerancis terkendaliterbatas. Pada tahun 1961, beberapa kelompok nelayan PrancisPerancis yang beroperasi dengan sangatkeuntungan menguntungkanbesar di lepas pantai [[Mauritania]] memutuskan untuk memperluas pencarian mereka ke sisiseberang lain SamudraSamudera Atlantik. Mereka menetap di suatu tempat di lepas pantai Brasil di mana lobster ditemukan di tepian air yang terendam padadi kedalaman 250–650{{convert|250|–|650|ft}}.<ref>Reynaud, kakiPaul (76–198 m1964), In ''[https://books.google.com/books?id=dniRAAAAIAAJ&q=trawlers The foreign policy of Charles de Gaulle: a critical  Namunassessment]'', karenaOdyssey Press, p. 118. {{LCCN|64000529}}.</ref> Karena nelayan lokalsetempat mengeluh bahwa kapal-kapal besar datang dari PrancisPerancis untuk menangkap lobster di negara bagian [[Pernambuco]], Laksamana Brasil Arnoldo Toscano memerintahkan dua korvet untuk berlayar ke area kapal penangkapnelayan ikanPerancis.<ref>(1963), PrancisIn ''[https://books.google.com/books?id=TiElAQAAIAAJ&q=+Arnoldo+Toscano+ Arab Observer]'' National Publications House (Cairo, Egypt), p. 142. {{OCLC|2641710}}</ref>  Melihat bahwa klaim para nelayan tersebut dapat dibenarkan, kapten kapal Brasil tersebut kemudian meminta agar kapal-kapal Prancis untuktersebut mundur ke perairan yang lebih dalam dan meninggalkan landas kontinen kekepada kapal-kapal Brasil yang lebih kecil. Situasi menjadi sangat tegang setelah PrancisPerancis menolak permintaan itutersebut dan mengirimkan pesan melaluilewat radio yang meminta pemerintah PrancisPerancis untuk mengirim kapal perusak untuk menemani kapal lobster, yang mendorong pemerintah BrasilBrazil untuk menempatkan banyak kapalnya dalam keadaan siaga.
 
Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Brasil [[Hermes Lima]] menganggap pendekatan Perancis sebagai tindakan permusuhan: "Sikap Perancis tidak dapat diterima, dan pemerintah kami tidak akan mundur. Lobster tidak akan ditangkap."<ref>{{cite magazine |url=http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,896579,00.html |archive-url=https://web.archive.org/web/20081222104458/http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,896579,00.html |url-status=dead |archive-date=December 22, 2008 |title=Brazil: Force de Flap |date=March 8, 1963 |magazine=Time |accessdate=12 October 2010}}</ref> Dia mengadakan pertemuan rahasia dengan para asistennya untuk meninjau perkembangan terkini perang lobster melawan Prancis. Sementara itu, Presiden Prancis [[Charles de Gaulle]] bereaksi terhadap dugaan campur tangan Brasil terhadap kapal penangkap ikan Prancis yang mencari lobster di lepas pantai Brasil dengan mengirimkan kapal seberat 2.750 ton pada tanggal 21 Februari. {{sclass2|T 53|destroyer|1}} ''Tartu'' untuk mengawasi perahu nelayan,<ref group="n">
 
On 21 February 1963, a task force from [[Toulon]] followed, headed by the aircraft carrier ''Clemenceau'' and followed by the cruisers ''De Grasse'', ''Cassard'', ''Jauréguiberry'', the destroyer ''Tartu'', the corvettes ''Le Picard'', ''Le Gascon'', ''L'Agenais'', ''Le Béarnais'' and ''Le Vendéen'' (all [[T52 class]]) and the tanker ''La Baïse'' and ''Paul Goffeny''. Initially, it was to be only "one more commission" off the west coast of Africa to show the flag and to perform routine exercises.</ref><ref name="St. Petersburg Times">{{cite journal|title=Ships Augment 'Lobster War' Water Patrol|journal=St. Petersburg Times|date=25 Feb 1963|volume=79|issue=216|pages=5|url=https://news.google.com/newspapers?id=F2hPAAAAIBAJ&pg=7276,2744600&hl=en|accessdate=20 February 2012}}</ref> tetapi mereka memutuskan untuk menariknya untuk meredakan ketegangan.<ref name=Kulski>Kulski, W. W. (1966), In ''[https://archive.org/details/degaulleworld00kuls/page/360 <!-- quote=lobsters war. --> De Gaulle and the World:The Foreign Policy of the Fifth French Republic]'', [[Syracuse University Press]], p. 360. {{ISBN|0-8156-0052-6}}.</ref> Presiden Brasil [[João Goulart]] kemudian memberi waktu 48 jam kepada Prancis untuk menarik semua kapal Prancis, tetapi karena mereka menolak meninggalkan daerah tersebut, [[Angkatan Laut Brasil]] menangkap kapal Prancis Cassiopée di lepas pantai Brasil pantai pada 2 Januari 1962.<ref name="Lagoni-Ehlers-Paschke-Damar" />
 
Pada bulan April 1963, kedua negara sedang mempertimbangkan apakah mereka harus berperang demi lobster.<ref>Ziegler, David W. (1990), In ''[https://books.google.com/books?id=uq8HAQAAMAAJ&q=lobsters+war War, peace, and international politics],'' Scott Foresman, p. 362. {{ISBN|0-673-52023-4}}</ref>
Sejak tahun 1960, Prancis telah kehilangan hampir semua koloninya di Afrika dan,akibatnya, kehilangan wilayah laut tempat ia mengeksplorasi dan mendominasi penangkapan ikan. Kerugian ini, terutama dari Mauritania , membuat stok lobster Prancis terkendali. Pada tahun 1961, beberapa kelompok nelayan Prancis yang beroperasi dengan sangat menguntungkan di lepas pantai Mauritania memutuskan untuk memperluas pencarian mereka ke sisi lain Samudra Atlantik. Mereka menetap di suatu tempat di lepas pantai Brasil di mana lobster ditemukan di tepian yang terendam pada kedalaman 250–650 kaki (76–198 m).  Namun, karena nelayan lokal mengeluh bahwa kapal besar datang dari Prancis untuk menangkap lobster di negara bagian Pernambuco, Laksamana Brasil Arnoldo Toscano memerintahkan dua korvet untuk berlayar ke area kapal penangkap ikan Prancis.  Melihat bahwa klaim nelayan dapat dibenarkan, kapten kapal Brasil kemudian meminta kapal Prancis untuk mundur ke perairan yang lebih dalam dan meninggalkan landas kontinen ke kapal Brasil yang lebih kecil. Situasi menjadi sangat tegang setelah Prancis menolak permintaan itu dan mengirimkan pesan melalui radio yang meminta pemerintah Prancis mengirim kapal perusak untuk menemani kapal lobster, yang mendorong pemerintah Brasil untuk menempatkan banyak kapalnya dalam keadaan siaga.
 
Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Brasil Hermes Lima menganggap pendekatan Prancis sebagai tindakan permusuhan: "Sikap Prancis tidak dapat diterima, dan pemerintah kami tidak akan mundur. Lobster tidak akan ditangkap."  Dia mengadakan pertemuan rahasia dengan asistennya untuk meninjau perkembangan terbaru dalam perang lobster melawan Prancis. Sementara itu, Presiden Prancis Charles de Gaulle bereaksi terhadap campur tangan Brasil dengan kapal penangkap ikan Prancis yang mencari lobster di lepas pantai Brasil dengan mengirim kapal perusak kelas T 53 seberat 2750 ton pada 21 Februari ''untuk'' mengawasi kapal penangkap ikan,  tetapi memutuskan untuk menariknya untuk meredakan ketegangan. Presiden Brasil João Goulart kemudian memberi Prancis waktu 48 jam untuk menarik semua kapal Prancis, tetapi karena mereka menolak untuk meninggalkan daerah tersebut, Angkatan Laut Brasil menangkap kapal Prancis ''Cassiopée'' di lepas pantai Brasil pada 2 Januari 1962.  Pada April 1963 , kedua negara sedang mempertimbangkan apakah mereka harus berperang memperebutkan lobster.
 
== Tindakan pengadilan ==