Ma'ruf Amin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Menghilangkan referensi VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Menghilangkan referensi Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 73:
[[Berkas:Ma'ruf Amin, Buku Kenangan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 1999-2004, p749.jpg|jmpl|138px|kiri|Potret resmi Ma'ruf Amin sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]] pada tahun 1999]]
 
Tak lama setelah menyelesaikan program studi dari perguruan tinggi, Ma'ruf melakukan tugas dakwah di Jakarta pada 1964 dan menjadi guru sekolah di [[Jakarta Utara]] sejak 1964 hingga 1970. Di samping itu, ia juga bekerja sebagai Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Nahdatul Ulama, Jakarta, tahun 1968 dan Direktur, sekaligus Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan dan Yayasan Al-Jihad tahun 1976. Kiprahnya di [[Nahdlatul Ulama]] dimulai sewaktu dirinya menjabat sebagai Ketua [[Gerakan Pemuda Ansor]] ranting Koja yang pertama dengan menginisasi pembentukan grup drumben untuk meningkatkan kreativitas pemuda GP Ansor di bidang seni dan budaya, antara tahun 1964 sampai 1965. Selain itu, ia memimpin GP Ansor Cabang Tanjong Priok dari 1965 sampai 1966 dan Ketua Front Pemuda yang beranggotakan organisasi pemuda lintas partai dari 1964 sampai 1967. Dilanjut pada tahun 1966 hingga 1970, ia memimpin Nahdlatul Ulama Jakarta, lalu menjabat sebagai Wakil Ketua Nahdlatul Ulama wilayah Jakarta dari 1968 sampai 1976. Sebagai seorang pendakwah, Ma'ruf terlibat dalam Koordinator Dakwah Islam dengan menjadi anggotanya sejak tahun 1970 hingga 1972. Setelahnya, ia menjabat sebagai anggota Badan Amil Zakar, Infak, dan Sadaqah (Bazis) Jakarta sejak 1971 hingga 1977. Setelah itu, Ma'ruf menjadi anggota Pengurus Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, antara tahun 1977 hingga 1989 dan memimpin Yayasan Syekh Nawawi Al-Bantani sebagai ketua umum tahun 1987.
 
senior dalam ''syuriah'' atau dewan pimpinan tertinggi Nahdlatul Ulama sampai tahun 1994. Dia kemudian naik posisinya menjadi salah satu dari ''ra'is syuriah'' atau pemimpin (1994–1998) dan mengawasi kepemimpinan eksekutif [[Abdurrahman Wahid]] atau Gus Dur.
Sejarah politiknya dimulai ketika terpilih sebagai anggota [[DPRD DKI Jakarta]] dari Fraksi Utusan Golongan sewaktu Nahdlatul Ulama masih aktif sebagai organisasi partai politik untuk periode 1971–1977, melalui [[Pemilu 1971]] dengan anggota termuda pada masanya.<ref>{{cite news|author=Irfan Ma'ruf|url=https://www.inews.id/amp/news/nasional/kisah-ma-ruf-amin-jadi-anggota-termuda-dan-pimpin-sidang-dprd-dki|title=Kisah Ma'ruf Amin Jadi Anggota Termuda dan Pimpin Sidang DPRD DKI|website=[[Kompas.com]]|date=14 Februari 2019|accessdate=22 Oktober 2021|archive-date=2021-10-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20211022033522/https://www.inews.id/amp/news/nasional/kisah-ma-ruf-amin-jadi-anggota-termuda-dan-pimpin-sidang-dprd-dki|dead-url=no}}</ref> Ia dilantik pada 14 Oktober 1971 dan memimpin sementara DPRD DKI Jakarta bersama dengan Sjamsidar Murdono dari Fraksi [[Golongan Karya]]. Selain itu, ia juga mengetuai Fraksi Utusan Golongan dari 1971 sampai 1973 dan Ketua Dewan Fraksi PPP dari 1973 sampai 1977. Ma'ruf kembali terpilih sebagai anggota DPRD DKI Jakarta di Fraksi [[Partai Persatuan Pembangunan]] (F-PPP) periode 1977–1982, sekaligus menjabat Ketua Fraksi PPP dan pimpinan Komisi A. Di akhir masa jabatannya, Ma'ruf kembali ke kampus sebagai dosen dan aktivisme sosial.<ref name="ISEAS"/> Pada tahun 1989, ia ditunjuk sebagai ''katib 'aam'', yakni posisi senior dalam ''syuriah'' atau dewan pimpinan tertinggi Nahdlatul Ulama sampai tahun 1994. Dia kemudian naik posisinya menjadi salah satu dari ''ra'is syuriah'' atau pemimpin (1994–1998) dan mengawasi kepemimpinan eksekutif [[Abdurrahman Wahid]] atau Gus Dur.
 
Pasca [[Reformasi Indonesia|reformasi di Indonesia]] pada tahun 1998, Ma'ruf menjadi penasehat [[Partai Kebangkitan Bangsa]] (PKB), serta bagi Gus Dur selama periode kepresidenannya di Indonesia dari 1999 sampai 2001.<ref>{{cite news |last1=Agustiar |first1=Dwi |title=Jadi Cawapres Jokowi, PBNU: Ma'ruf Amin Sudah NU Bahkan Sebelum Lahir |url=https://www.idntimes.com/news/indonesia/dwi-agustiar/jadi-cawapres-jokowi-pbnu-maruf-amin-sudah-nu-bahkan-sebelum-lahir/full |accessdate=10 Agustus 2018 |work=IDN Times |date=9 Agustus 2018 |language=id |archive-date=2018-08-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180810042313/https://www.idntimes.com/news/indonesia/dwi-agustiar/jadi-cawapres-jokowi-pbnu-maruf-amin-sudah-nu-bahkan-sebelum-lahir/full |dead-url=no }}</ref><ref name="VIVA"/> Ia kembali aktif dalam dunia politik usai melenggang ke [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]] (DPR/MPR RI) pada periode 1997–1999 yang terpilih di Fraksi [[Partai Persatuan Pembangunan]] dan duduk sebagai Ketua [[Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Komisi VI DPR RI]], lalu ketika Partai Kebangkitan Bangsa dibentuk, Ma'ruf pada akhirnya berpindah fraksi pada tahun 1998. Di tahun yang sama, ia juga terlibat dalam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama sebagai anggota Mustasyar PBNU. Pada tanggal 1 Oktober 1999, Ma'ruf dilantik sebagai anggota legislatif DPR RI untuk daerah pemilihan [[Kabupaten Tangerang]]<ref>{{cite news |title=Anggota DPR-RI 1999-2004 |url=https://www.mail-archive.com/permias@listserv.syr.edu/msg07539.html |accessdate=10 Januari 2022 |work= |date= |language=id |archive-date=2021-12-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211226165341/https://www.mail-archive.com/permias@listserv.syr.edu/msg07539.html |dead-url=no }}</ref> setelah terpilih kembali pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999|Pemilu Legislatif 1999]] untuk masa jabatan 1999–2004 dan duduk sebagai anggota [[Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Komisi II DPR RI]] dan Panitia Anggaran.<ref name="profilk"/><ref name="VIVA">{{Cite news |title=Profil Maruf Amin |url=https://www.viva.co.id/siapa/read/234-maruf-amin |accessdate=9 August 2018 |work=[[VIVA.co.id]] |date=22 November 2016 |language=id |archive-date=2018-03-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180307231714/https://www.viva.co.id/siapa/read/234-maruf-amin |dead-url=no }}</ref> Sejak tahun 1990, Ma'ruf sudah menganggotai [[Majelis Ulama Indonesia]] (MUI), serta menjadi Ketua Dewan Syariah Nasional dan Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat tahun 1996.