Kesultanan Pontianak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baskoro Aji (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Baskoro Aji (bicara | kontrib) |
||
Baris 108:
=== Masa Kolonial ===
[[Berkas:Keraton
Pada tahun [[1778]], kolonialis [[Belanda]] dari [[Batavia]] memasuki [[Pontianak]] dengan dipimpin oleh Willem Ardinpalm. [[Belanda|Sultan memberikan izin kepada Belanda]] saat itu menempati daerah di seberang istana kesultanan yang kini dikenal dengan daerah Tanah Seribu atau ''Verkendepaal''. Palm kemudian digantikan oleh Wolter Markus Stuart yang bertindak sebagai ''Resident van Borneo’s Wester Afdeling I'' ([[1779]]-[[1784]]) dengan kedudukan di [[Pontianak]]. Semula, [[Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie]] menolak tawaran kerjasama dengan negeri asing dari [[Eropa]] itu. Namun setelah utusan itu datang untuk kedua kalinya, Syarif menerima [[Belanda]] sebagai rekan persemakmuran dengan tangan terbuka.
|