Digrafia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pinerineks (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
||
Baris 2:
'''Digrafia''' adalah istilah [[sosiolinguistik]] yang diartikan sebagai penggunaan dua atau lebih aksara untuk satu bahasa yang sama.<ref>{{Cite journal|last=Dale|first=Ian R.H.|year=1980|title=Digraphia|journal=International Journal of the Sociology of Language|volume=26|pages=5–13|doi=10.1515/ijsl.1980.26.5}}</ref> Digrafia dapat dibagi menjadi dua, yaitu digrafia sinkronik dan digrafia diakronik. Digrafia sinkronik menggambarkan keadaan dua aksara yang digunakan secara berdampingan untuk satu bahasa tertentu, sedangkan digrafia diakronik menggambarkan keadaan penggantian sebuah aksara oleh aksara lainnya untuk suatu bahasa tertentu.<ref>{{Cite book|last=Cheung|first=Yat-Shing|chapter=The form and meaning of digraphia: the case of Chinese|title=Sociolinguistics Today: International Perspectives|editors=K. Bolton and H. Kwok|location=London|publisher=Routledge|year=1992}}</ref>
Salah satu contoh digrafia paling umum adalah penggunaan [[bahasa Urdu]] (aksara Hijaiah) dan Hindi (aksara Dewanagari). Digrafia ini adalah digrafia sinkronik. Contoh-contoh digrafia sinkronik lainnya adalah:
* Bahasa Kazakh, ditulis menggunakan aksara Arab di bagian Xinjiang, aksara Kiril di Kazakhstan (yang akan diganti aksara Latin pada 2025)
Baris 12:
* Bahasa Kazakh, aksara Kiril ke Latin
* [[Bahasa Korea]], dahulunya ditulis dengan aksara Cina kemudian berganti Hangul
* [[Bahasa Melayu]], secara tradisional ditulis dengan aksara Jawi, kemudian digantikan oleh aksara Latin
* Bahasa Mongol, aksara Mongol, kemudian Phags-pa, kemudian Kiril
* Bahasa Turki, aksara Persia-Arab menjadi aksara Latin di 1928
|