Kesultanan wanita: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Mengembalikan suntingan oleh 2001:D08:2104:7ED7:1:2:7BFC:AA43 (bicara) ke revisi terakhir oleh 2001:D08:228D:1712:B5CF:3ED2:1C6E:5AC4
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 59:
Hal ini jugalah yang menjadi alasan mengapa pada tahun 1600an kekaisaran Ottoman disebut sebagai Kadinlar Saltanati (masa kepemimpinan perempuan). Karena pada masa ini, sultan-sultan yang ada hanya menjadi penguasa boneka belaka, sementara kebijakan-kebijakan strategis, hubungan nasional, dan internasional diputuskan oleh Ibu mereka yang merupakan Ibu Suri (Valide Sultan).
 
Sejarah mencatat ia adalah wanita paling berkuasa dan terkuat dalam kerajaan Utsmaniyah sekaligus figura paling tersohor dan terkemuka di kemuncak era Kesultanan Wanita. Kebijakan yang pernah ia buat adalah mewajibkan para pemilik budak agar memerdekakan budaknya setelah bekerja selama 3 tahun. Beliau suka menyumbangkan mahar kepada gadis-gadis yang berasal dari keluarga miskin serta membekalkan mereka sejumlah belanja, gaun perkawinan serta kelengkapan rumah tangga. DiaKosem diketahui gemar mengunjungi hospital, masjid, gereja dan sekolah, dan hal ini menyebabkan Kosem Sultan menjadi figura yang dihormati dan dicintai seluruh rakyat Islam Utsmaniyah dan Kristian Eropa.
 
Selama bertakhta sebagai Ibu Suri(Vālide Sultan), Kösem (dan semua dari enam sultan yang memerintah pada periode ini) memangkas anggaran istana. Kösem tidak memiliki belas kasihan untuk musuh-musuh politiknya, tetapi dia tampaknya peduli pada orang-orang miskin yang meminta bantuan kepadanya. Kösem juga mewajibkan para dayang dan pengawal istananya bekerja hanya lima hari dalam seminggu.
diketahui gemar mengunjungi hospital, masjid, gereja dan sekolah sekitar Constantinople, dan hal ini menyebabkan Kösem menjadi figura yang dihormati dan dicintai seluruh rakyat Islam Utsmaniyah dan Kristian Epa paPada bulan Rejab setiap tahun, Kösem akan melawat penjara-penjara yang menempatkan para pesalah dan membayar sejumlah uang untuk narapidana yang dipenjarakan oleh sebab hutang dan kesalahan lainnya(kecuali pembunuhan) serta membebaskannya. eh , kerana menjaga keutamaan dan kebajikan rakyatnya, Kösem mendapat beberapa gelar khusus yang diberikan untuknya iaitu "Umm Al Mu'minim" (Ibu Orang-orang Beriman), "Sahibet al Maqam" (Ketua Para Pejabat), "Valide-i Kebir" (Ibu Ratu Agung).
 
Selama bertakhta sebagai Ibu Suri(Vālide Sultan), Kösem (dan semua dari enam sultan yang memerintah pada periode ini) memangkas anggaran istana. Kösem tidak memiliki belas kasihan untuk musuh-musuh politiknya, tetapi dia tampaknya peduli pada orang-orang miskin yang meminta bantuan kepadanya. Kösem juga mewajibkan para dayang dan pengawal istananya bekerja hanya lima hari dalam seminggu.
 
Kosem banyak melakukan proyek sosial selama masa pemerintahannya. Diantaranya adalah pembangunan masjid, sekolah, dan darulhadis di [[Üsküdar]]. Di [[Mesir]] pula, Kosem telah membiayai pembangunan saluran pengairan bermula dari Sungai Nil sehingga ke ibu kota Kaherah.
 
Selain itu, dia juga mendirikan [[Masjid Anadolukavağı]] yang memiliki air mancur di Şehremini serta proyek paling terkenal adalah kompleks Büyük Valide Han yang dibangun di Eminonu. Kompleks ini mengandungi fasiliti terdiri daripada ruang pejabat, bazaar, sekolah, asrama serta pemandian umum untuk kegunaan para pedagang luar yang singgah di Konstantinopel. Kosem juga mendirikan yayasan untuk memenuhi kebutuhan air para peziarah haji, membantu orang miskin dan mengajarkan Al Qur’an di [[Haramain]]. Kosem juga pernah menubuhkan sebuah badan kebajikan khusus membantu orang-orang miskin yang berasal dari ahlul bait Rasulullah SAW yang tinggal di kota suci [[Makkah]] dan [[Madinah]]. Kecekapan dan kemasyhurannya dalam memerintah empayar Utsmaniyah diakui apabila Kösem berjaya menstabilkan semula kondisi keuangan dan politik negara pada tahun-tahun pertamanya menjadi wali kekaisaran( Naib i Sultanat ) ketika pemerintahan putranya Murad IV.
 
Akhir hidup Kösem Sultan sangat tragis. Ia tewas dibunuh dengan cara dicekik pada tanggal 2 September 1651. Tidak diketahui siapa pembunuhnya, tetapi beberapa pihak berspekulasi bahwa yang membunuh Kösem Sultan adalah orang suruhan Turhan [[Hatice Sultan (putri Selim I)|Hatice Sultan]], yang merupakan menantunya yang sangat menginginkan posisi yang dipegang [[Kosem Sultan]] yaitu Valide Sultan.
 
Setelah kematiannya, ia dikenal dengan nama "Valide-i Muazzama"(ibu yang terhebat) "Valide-i Maktule" (ibu yang terbunuh), dan "Valide-i Șehide" (ibu yang menjadi martir).