Perebutan Melaka (1511): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 132:
===Penjarahan===
[[File:Madrid canons indiens.png|thumb|Sebuah meriam dari [[Hindia Timur]] (tepatnya [[Jawa]]), kira-kira tahun 1522.]]
Dengan keamanan kota, Albuquerque memerintahkan perampokan Malaka, dengan cara yang paling tertib. Selama tiga hari, dari pagi hingga malam, kelompok diberi waktu terbatas untuk berlari secara bergiliran ke kota dan kembali ke pantai dengan membawa apa pun yang bisa mereka bawa. Mereka dilarang keras menjarah harta milik orang Tionghoa, Hindu, dan Pegu, yang telah mendukung Portugis dan diberi bendera untuk menandai rumah tangga mereka. Populasi umum Malaka tidak terluka.<ref>Mansel Longworth Dames, 2016 [https://books.google.com/books?id=cAgkDwAAQBAJ ''The Book of Duarte Barbosa: An Account of the Countries Bordering on the Indian Ocean''], Volume II p.179, Routledge</ref> Penjarahan sangat besar: Lebih dari 200.000 ''cruzado'' dikembalikan ke kerajaan bersama dengan 3.000 bom perunggu dan besi dan beberapa budak.<ref name{{sfn|Felner|1860|p=":0" />248}} Meriam yang ditemukan berasal dari berbagai jenis: ''esmeril'' (meriam putar 1/4 sampai 1/2 pon,<ref name=":14">{{Cite book|last=Manucy|first=Albert C.|year=1949|title=Artillery Through the Ages: A Short Illustrated History of the Cannon, Emphasizing Types Used in America|url=https://archive.org/details/artillerythrough0000albe|location=|publisher=U.S. Department of the Interior Washington|isbn=|pages=[https://archive.org/details/artillerythrough0000albe/page/34 34]}}</ref> mungkin merujuk pada ''cetbang'' atau ''lantaka''), ''falconet'' (meriam putar cor perunggu yang lebih besar dari ''esmeril'', 1 sampai 2 pon,<ref name=":14" /> mungkin merujuk pada ''[[lela]]''), ''saker'' berukuran sedang (meriam panjang atau ''culverin'' diantara 6–10 pon),<ref>''Lettera di Giovanni da Empoli'', with introduction and notes by A. Bausani, Rome, 1970, page 138.</ref> dan ''bombard'' (meriam yang pendek, gemuk, dan berat).<ref name=":022">{{Cite book|last=Charney|first=Michael|year=2004|title=Southeast Asian Warfare, 1300-1900|location=|publisher=BRILL|isbn=9789047406921|pages=}}</ref>{{Rp|46}} Orang Melayu juga memiliki 1 buah meriam besar yang cantik, dikirim oleh raja [[Kalikut]].<ref name=":022" />{{Rp|47}}<ref name=":222">{{Cite book|last=Crawfurd|first=John|year=1856|url=https://archive.org/details/adescriptivedic00crawgoog|title=A Descriptive Dictionary of the Indian Islands and Adjacent Countries|publisher=Bradbury and Evans}}</ref>{{Rp|22}} Albuquerque menyatakan bahwa para pembuat senjata api Melaka setara dengan Jerman, yang pada waktu itu adalah pemimpin yang diakui dalam pembuatan senjata api, dan [[pedati meriam]] Malaka digambarkan tidak tertandingi oleh negara lain, termasuk Portugal.<ref name=":3">''Lettera di Giovanni Da Empoli'', with introduction and notes by A. Bausani, Rome, 1970, page 138.</ref><ref name=":4" />{{rp|128}}<ref>{{cite book|last=Reid|first=Anthony|year=1993|title=Southeast Asia in the Age of Commerce 1450-1680. Volume Two: Expansion and Crisis|location=New Haven and London|publisher=Yale University Press}}</ref>{{Rp|221}} Namun, dia tidak menyebutkan etnis apa yang membuat senjata api dan meriam Melaka.{{sfn|Charney|2012|p=4}} Duarte Barbosa menyatakan bahwa pembuat arquebus di Melaka adalah orang Jawa.<ref name=":2" />{{Rp|69}} Orang Jawa juga membuat meriam secara mandiri di Melaka.<ref name=":03">Furnivall, J. S. (2010). ''[https://books.google.co.id/books?id=qiARYzj_QL8C&dq= Netherlands India: A Study of Plural Economy]''. Cambridge University Press. Halaman 9: "''when Portuguese first came to Malacca they noticed a large colony of Javanese merchants under its own headman; the Javanese even founded their own cannon, which then, and for long after, were as necessary to merchant ships as sails''."</ref> Anthony Reid berpendapat bahwa orang Jawa menangani banyak pekerjaan produktif di Melaka sebelum tahun 1511 dan di Pattani pada abad ke-17.<ref name=":2" />{{Rp|69}} Portugis juga merebut 3000 dari 5000 senapan lontak yang dipasok dari Jawa.<ref name="Egerton"/>{{Rp|96}}
 
Menurut Correia, tentara reguler masing-masing menerima lebih dari 4.000 ''cruzado'', Kapten menerima hingga 30.000;{{sfn|Felner|1860|p=248}} Pada saat itu, 1.000 ''cruzado'' kira-kira setara dengan pendapatan tahunan seorang Count di Portugal.<ref>João Paulo de Oliveira e Costa, Vítor Luís Gaspar Rodrigues (2012) [https://books.google.com/books?id=n2ziSAAACAAJ ''Campanhas de Afonso de Albuquerque: Conquista de Malaca, 1511''] p. 61</ref> Albuquerque mendapatkan bangku bertatahkan permata, empat singa emas dan bahkan gelang emas yang dikatakan memiliki sifat magis mencegah pemakainya dari pendarahan.<ref>Brás de Albuquerque, 1557 [https://books.google.com/books?id=64xwQwAACAAJ ''Comentários do Grande Afonso de Albuquerque''], edited by António Baião, 1923</ref> Dia memperkirakan bahwa dua pertiga dari kekayaan kota tetap.{{Citation needed|date=August 2019}}