Merek: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Arindashifa (bicara | kontrib) k Penambahan informasi |
Arindashifa (bicara | kontrib) k Penambahan informasi |
||
Baris 10:
Merek berbeda dengan ''brand'', jika merek adalah sebuah nama, maka ''brand'' adalah aset tidak berwujud yang membantu orang mengidentifikasi [[perusahaan]] tertentu dan produknya. ''Brand'' membantu membentuk persepsi orang tentang perusahaan, produk mereka, atau individu. ''Brand'' biasanya menggunakan penanda pengenal untuk membantu menciptakan identitas merek di pasar.<ref>{{Cite web|url=https://wartaekonomi.co.id/read390156/apa-itu-brand|title=Apa Itu Brand?|last=Anindya Utami|first=Fajria|website=Warta Ekonomi|language=id|date=2022-01-31|access-date=2023-10-13}}</ref>
Istilah pemberian merek atau
Di era modern, konsep
[[Ekuitas merek]] adalah totalitas nilai suatu merek yang dapat diukur dan divalidasi dengan mengamati efektivitas komponen merek tersebut. Ketika pasar menjadi semakin dinamis dan berfluktuasi, ekuitas merek dibangun melalui penerapan teknik pemasaran untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan, dengan efek samping seperti berkurangnya sensitivitas harga. Sebuah merek, pada hakikatnya, adalah sebuah janji kepada pelanggannya mengenai apa yang dapat mereka harapkan dari suatu produk dan mungkin mencakup manfaat emosional dan fungsional. Ketika pelanggan akrab dengan suatu merek atau lebih menyukainya dibandingkan pesaingnya, suatu perusahaan telah mencapai tingkat ekuitas merek yang tinggi. Standar akuntansi khusus telah dirancang untuk menilai ekuitas merek. Dalam akuntansi, merek, yang didefinisikan sebagai [[aset tidak berwujud]], sering kali merupakan aset paling berharga di [[Neraca (akuntansi)|neraca]] perusahaan. Pemilik merek mengelola merek mereka dengan hati-hati untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham. Penilaian merek adalah teknik manajemen yang memberikan [[Nilai (ekonomi)|nilai]] moneter pada suatu merek, dan memungkinkan investasi pemasaran dikelola (misalnya: diprioritaskan pada portofolio merek) untuk memaksimalkan nilai pemegang saham. Meskipun hanya merek-merek yang diperoleh yang muncul di neraca perusahaan, gagasan untuk memberi nilai pada suatu merek memaksa para pemimpin pemasaran untuk fokus pada [[ketatalayanan]] dalam jangka panjang dan pengelolaan nilai.
Baris 19:
Kata merek, aslinya berarti sepotong kayu yang terbakar, berasal dari bahasa [[Bahasa Inggris Pertengahan|Inggris Tengah]] merek, yang berarti "obor", dari merek [[Bahasa Inggris Kuno|Inggris Kuno]]. Ini juga berarti tanda dari pembakaran dengan besi cap.
==
'''
== Sejarah ==
Pencitraan merek diadaptasi oleh petani, pembuat tembikar, dan pedagang untuk digunakan pada jenis barang lain seperti tembikar dan keramik. Bentuk-bentuk
Diana Twede berpendapat bahwa "fungsi perlindungan, kegunaan, dan komunikasi kemasan konsumen diperlukan setiap kali paket menjadi objek transaksi". Dia telah menunjukkan bahwa [[amfora]] yang digunakan dalam perdagangan Mediterania antara 1.500 dan 500 SM menunjukkan beragam bentuk dan tanda, yang digunakan konsumen untuk mengumpulkan informasi tentang jenis barang dan kualitasnya. Penggunaan label cap secara sistematis dimulai sekitar abad keempat SM. Pada masyarakat yang sebagian besar belum melek huruf, bentuk amphora dan corak gambarnya menyampaikan informasi tentang isinya, daerah asal bahkan identitas produsennya, yang dipahami menyampaikan informasi tentang kualitas produk. David Wengrow berpendapat bahwa
Studi ilmiah telah menemukan bukti pemberian merek, [[pengemasan]], dan pelabelan pada zaman kuno. Bukti arkeologi perangko pembuat tembikar telah ditemukan di seluruh wilayah [[Kekaisaran Romawi]] dan [[Yunani Kuno|Yunani kuno]]. Perangko digunakan pada batu bata, tembikar, dan wadah penyimpanan serta keramik halus. Penandaan tembikar telah menjadi hal biasa di Yunani kuno pada abad ke-6 SM. Sebuah vas yang diproduksi sekitar tahun 490 SM memuat tulisan "Sophilos melukis saya", yang menunjukkan bahwa benda tersebut dibuat dan dilukis oleh seorang pembuat tembikar.
Beberapa penggunaan tanda pembuat paling awal, yang berasal dari sekitar 1.300 SM, telah ditemukan di India. Merek generik tertua yang terus digunakan, dikenal di India sejak [[periode Weda]] (c. 1100 SM hingga 500 SM), adalah pasta herbal yang dikenal sebagai chyawanprash, dikonsumsi karena manfaat kesehatannya dan dikaitkan dengan seorang resi (atau pelihat) yang dihormati bernama Chyawan. Salah satu contoh awal merek yang sangat berkembang yang terdokumentasi dengan baik adalah jarum jahit Kelinci Putih, yang berasal dari Dinasti Song Tiongkok (960 hingga 1127 M). Sebuah pelat [[Percetakan|cetak]] tembaga yang digunakan untuk mencetak poster berisi pesan yang secara kasar diterjemahkan sebagai: "Toko Jarum Halus Jinan Liu: Kami membeli batang baja berkualitas tinggi dan membuat jarum berkualitas baik, agar siap digunakan di rumah dalam waktu singkat. Pelat tersebut juga mencantumkan merek dagang berupa 'Kelinci Putih', yang menandakan keberuntungan dan sangat relevan bagi wanita, yang merupakan pembeli utama. Detail pada gambar menunjukkan kelinci putih sedang menghancurkan tanaman obat, dan teks berisi saran kepada pembeli untuk mencari kelinci putih batu di depan toko pembuatnya.
Baris 44:
Kecap ikan Scaurus dikenal oleh orang-orang di seluruh Mediterania dengan kualitas yang sangat tinggi, dan reputasinya menyebar hingga ke Prancis modern. Baik di Pompeii maupun di sekitar Herculaneum, bukti arkeologis juga menunjukkan bukti pemberian merek dan pelabelan yang relatif umum digunakan pada berbagai macam barang. Stoples anggur, misalnya, diberi cap dengan nama, seperti "Lassius" dan "L. Eumachius"; mungkin referensi ke nama produsernya.
Penggunaan tanda identitas pada produk menurun setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi. Pada [[Abad Pertengahan]] Eropa, [[heraldik]] mengembangkan bahasa simbolisme visual yang berperan dalam evolusi pencitraan merek, dan dengan bangkitnya [[Gilda (perhimpunan)|serikat pedagang]], penggunaan merek muncul kembali dan diterapkan pada jenis barang tertentu. Pada abad ke-13, penggunaan merek pembuat telah menjadi jelas pada berbagai macam barang. Pada tahun 1266, tanda pembuat roti menjadi wajib di Inggris. Orang Italia menggunakan merek berupa tanda air di atas kertas pada abad ke-13. Perangko buta, tanda khas, dan tanda pembuat perak—semua jenis merek—mulai digunakan secara luas di seluruh Eropa selama periode ini. Ciri khasnya, meskipun dikenal sejak abad ke-4, khususnya di Bizantium, baru digunakan secara umum pada periode Abad Pertengahan. Perajin perak Inggris memperkenalkan ciri khas perak pada tahun 1300.
== Hierarki Pemerekan ==▼
Beberapa merek yang masih eksis hingga tahun 2018 berasal dari masa produksi massal abad ke-17, 18, dan 19. Bass Brewery, tempat pembuatan bir Inggris yang didirikan pada tahun 1777, menjadi pionir dalam pemasaran merek internasional. Bertahun-tahun sebelum tahun 1855, Bass menerapkan segitiga merah pada tong bir pucatnya. Pada tahun 1876, merek segitiga merahnya menjadi merek dagang terdaftar pertama yang dikeluarkan oleh pemerintah Inggris. [[Guinness World Records]] mengakui [[Tate & Lyle]] (dari Sirup Emas Lyle) sebagai merek dan kemasan tertua di Inggris, dan di dunia, dengan kemasan hijau dan emasnya hampir tidak berubah sejak tahun 1885.
Tingkatan ini disebut '''''Hierarchy of Branding''''' ([[Bambang Sukma Wijaya|Wijaya]], 2011; 2012; 2013),<ref>[[Bambang Sukma Wijaya]] memperkenalkan hierarki pemerekan atau hierarki komunikasi merek ini pertama kali di International Conference on Business and Communication, 23-24 November 2011</ref> mulai dari ''brand awareness'' (kesadaran terhadap merek), ''brand knowledge'' (pengetahuan tentang merek), ''brand image'' (citra merek), ''brand experience'' (pengalaman terkait merek), ''brand loyalty'' (kesetiaan terhadap merek) hingga ''brand spirituality'' (dimensi spiritualitas terkait merek).<ref name="Wijaya, Bambang Sukma pp.55-65" />
|