Vlad Ţepeş: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
Baris 102:
Dracula punya banyak musuh.<ref name="Dracula4"/> Itulah yang mendasari sebuah legenda bahwa ia dibunuh oleh [[prajurit]]nya sendiri.<ref name="Dracula4"/> Konon di antara [[prajurit]]-[[prajurit]]nya terdapat [[pembunuh]] bayaran dari lawan-lawan Dracula.
 
Versi lain mengatakan bahwa ia dibunuh seorang prajurit [[Turki Utsmaniyah]] yang menyamar sebagai pelayan.<ref name="Dracula4"/> Sultan [[Mehmed II]] telah membentuk unit khusus bernama Yanisari. '''Yanisari''' (berasal dari [[Bahasa Turki Utsmaniyah|Turki Utsmaniyah]]: يڭيچرى (''yeniçeri'') yang berarti "pasukan baru") Nama ini di berikan oleh seorang Ulama Mukmin pada masa kesultanan Orkhan Yang bernama Haji Baktasy. Pasukan ini adalah [[infanteri]] atau pasukan Reguler yang dibentuk dari pasukan Pada Mujahid serta para Pemimpin dan Komandan Romawi Yang dipaksa masuk Islam untuk siap siaga dalam Medan pertempuran juga kedamaian serta sebagai pengawal pribadi [[sultan]] [[Utsmaniyah]]. Yaitu pada masa kesultanan yang kedua yaitu kesultanan Orkhan Bin Utsman/Osman anak dari Sultan Edulgurk Pasukan ini muncul pada abad ke-14. Yanisari dapat dilacak hingga kepada era rezim [[Sultan Orkhan bin Utsman|Orkhan]] penguasa [[Kekaisaran Ottoman|Ottoman]] Kedua . Dari tahun [[1327]]-an hingga ke tahun [[1360]] sistem perekrutan dilakukan melalui sistem Islami. Kisah Yanisari dimulai sebagai sekelompok elit budak yang terdiri dari anak-anak lelaki Kristen yang diambil paksa oleh kesultanan atau dipersembahkan oleh keluarganya karena dalam ancaman Utsmaniyah dan kemudian masuk Islam (rata rata syiah alawiyah), yang dikenal dengan sistem [[devşirme]] dan menjadi terkenal karena [[jiwa korsa]] yang terbentuk dengan disiplin dan ketertiban. Berbeda dengan budak seperti umumnya, mereka dibayar secara teratur.Yanisari boleh menikah dan terlibat dalam perdagangan, namun mereka diharapkan mempunyai loyalitas penuh kepada sultan. Pada abad ketujuh belas, karena peningkatan kebutuhan akan pasukan Utsmaniyah secara drastis maka kebijakan rekrutmen korps yang awalnya ketat menjadi longgar. Warga sipil membeli jalan untuk menjadi yanisari demi mendapatkan manfaat peningkatan status sosial ekonomi kepada yanisari. Akibatnya, korps secara bertahap kehilangan karakter militernya, menjalani proses yang digambarkan sebagai 'sipilisasi'.. Korps dihapuskan oleh Sultan Mahmud II pada tahun 1826 setelah 135.000 yanisari memberontak terhadap sultan. Setelah pemberontakan berhasil dipadamkan ada 6.000 yanisari lebih yang dieksekusi.
 
Pada saat menjelang kematiannya, salah seorang Yanisari berhasil menyusup dan membunuh Dracula di saat sedang istirahat.