Kesultanan wanita: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 53:
Pada usia lima belas tahun, Kösem dikirim ke Harem Sultan [[Ahmed I]] di [[Istana Topkapı|Istana Topkapi]], Istanbul. Setelah memeluk agama Islam, namanya diubah menjadi Mahpeyker (yang artinya Bulan Terbentuk), dan kemudian oleh Sultan [[Ahmed I]] menjadi namanya diganti menjadi Kösem. Kösem memiliki postur badan yang ramping serta tinggi, bermata biru dan redup, berkulit putih, hidung mancung serta berambut ikal. Tidak hanya menjadi wanita tercantik di Harem, Kösem memiliki kebijaksanaan dan keterampilan dalam ilmu politik.
 
Setelah lama tinggal di Harem, Kösem akhirnya dinikahi oleh Sultan [[Ahmed I]] & menjadi Istri sah dan favoritnya. Setelah menjadi istri sah dari Sultan [[Ahmed I]], tak lama ia ditabal sebagai [[Haseki sultan|Haseki Sultan]] (ketua permaisuri) di kekaisaran Ottoman serta mendapat autoriti menjadi kepala Harem kekaisaran. Dalam tempoh itu, Kosem telah melahirkan 4 putraputri dan 4 putri mendahului selir-selirputra yang laindua sekaligusdaripadanya mengamankanakan danmenjadi menguatkansultan posisinyaUtsmaniyah sebagaidimasa kepaladepan permaisurisekaligus kerajaanmengatasi danselir-selir mengontrolyang harem Diraja untuk beberapa tahunlain. Kosem juga telah mengadopsi Osman I iaitu putra pertama Ahmed I setelah ibunya Mahfiruze Hatun diusir dari istana pada 1618 tanpa alasan yang diketahui, MahfiruzeMahfiruz adalah selir pertama Ahmed I yang berasal dari Circassia dan sejarawan mempercayai bahawa Ahmed I telah memerintahkan Mahfiruze Hatun dihukum cambuk kerana ulah Mahfiruz memukul dan menyakiti istri kesayangan Ahmed I dipercayai itu adalah Kosem sendiri. Kosem juga merupakan penasihat politik utama kepada Sultan Ahmed I dan selalu menyertai Ahmed I dibalik tirai ketika bermesyuarat di Divan, dan harus meminta pendapat Kösem sebelum sesebuah keputusan mesyuarat itu diambil.
 
Setelah Sultan [[Ahmed I]] meninggal dunia, Kösem Sultan memegang tampuk pimpinan dengan jabatan Haseki Sultan atau permaisuri tunggal. Kekuasaanya semakin meningkat ketika bertahta sebagai Valide Sultan (Ibu Suri) mewakili putranya Ibrahim dan [[Murad IV]] serta cucunya [[Mehmed IV]]. Selain menjabat sebagai Valide Sultan, Kosem Sultan juga memangku jabatan sebagai Naib i Saltanat (Pemangku Sultan) mewakili Murad IV dan Mehmed IV.
Baris 59:
Hal ini jugalah yang menjadi alasan mengapa pada tahun 1600an kekaisaran Ottoman disebut sebagai Kadinlar Saltanati (masa kepemimpinan perempuan). Karena pada masa ini, sultan-sultan yang ada hanya menjadi penguasa boneka belaka, sementara kebijakan-kebijakan strategis, hubungan nasional, dan internasional diputuskan oleh Ibu mereka yang merupakan Ibu Suri (Valide Sultan).
 
Sejarah mencatat ia adalah wanita paling berkuasa dan terkuat dalam kerajaan Utsmaniyah sekaligus figura paling tersohor dan terkemuka di era Kesultanan Wanita. Kebijakan yang pernah ia buat adalah mewajibkan para pemilik budak agar memerdekakan budaknya setelah bekerja selama 3 tahun. Beliau suka menyumbangkan mahar kepada gadis-gadis yang berasal dari keluarga miskin serta membekalkan mereka sejumlah belanja, gaun perkawinan serta kelengkapan rumah tangga. Kosem tahu benar bagaimana mengambil hati rakyatnya dia diketahui gemar mengunjungi hospital, masjid, gereja dan sekolah, dan hal ini menyebabkan Kosem Sultan menjadi figura yang dihormati dan dicintai seluruh rakyat Islam Utsmaniyah dan Kristian Eropa.
 
Selama bertakhta sebagai Ibu Suri(Vālide Sultan), Kösem (dan semua dari enam sultan yang memerintah pada periode ini) memangkas anggaran istana. Kösem tidak memiliki belas kasihan untuk musuh-musuh politiknya, tetapi dia tampaknya peduli pada orang-orang miskin yang meminta bantuan kepadanya. Selain itu, pada bulan Rajab setiap tahunnya, Kösem akan melawat penjara-penjara dengan membebaskan paradan membayarkan narapidana yang dipenjarakan oleh kerana masalah hutang dan kesalahan lainnya(kecuali kesalahan pembunuhan) membayar penebusan serta membebaskannya.
 
Kosem banyak melakukan proyek sosial selama masa pemerintahannya. Diantaranya adalah pembangunan masjid, sekolah, dan darulhadis di [[Üsküdar]]. Di [[Mesir]] pula, Kosem telah membiayai pembangunan saluran pengairan bermula dari Sungai Nil sehingga ke ibu kota Kaherah.
 
Selain itu, dia juga mendirikan [[Masjid Anadolukavağı]] yang memiliki air mancur di Şehremini serta proyek paling terkenal adalah kompleks Büyük Valide Han yang dibangun di Eminonu. Kompleks ini mengandungi fasiliti terdiri daripada ruang bazaar, sekolah, asrama serta pemandian umum untuk kegunaan para pedagang luar yang singgah di Konstantinopel. Kosem juga mendirikan yayasan untuk memenuhi kebutuhan air para peziarah haji, membantu orang miskin dan mengajarkan Al Qur’an di [[Haramain]]. Kosem juga pernah menubuhkan sebuah badan kebajikan khusus membantu orang-orang miskin yang berasal dari ahlul bait Rasulullah SAW yang tinggal di kota suci [[Makkah]] dan [[Madinah]]. Di Constantinople, Kösem telah membangun dapur umum khususnya untuk masyarakat miskin yang kelaparan dan para gelandangan.
 
Akhir hidup Kösem Sultan sangat tragis. Ia tewas dibunuh dengan cara dicekik pada tanggal 2 September 1651 kerana perebutan kekuasaan diantara Kösem dan menantunya [[Turhan Sultan]] yang juga Valide Sultan. Setelah Mehmed IV menaiki takhta, jawatan Valide Sultan haruslah beralih kepadanya ibunya Turhan Hatice Sultan seorang selir yang berbangsa Ukraina, ia bernama asli Nadya dan diculik dari keluarganya ketika berusia 12 tahun oleh penjarah Tatar dan dibawa oleh Kor Suleyman Pasha ke Istana Topkapi pada tahun 1642 untuk diberikan kepada Kösem Sultan sebagai hadiah dari pemerintah Khan of Crimea, Kösem telah menghadiahkan Turhan kepada putranya [[Ibrahim I]] untuk dijadikan selir. Namun, Turhan telah berubah menjadi wanita yang ambisius dan keras kepala, menyedari menantunya sukar dikendalikan, Kösem telah membuat konspirasi membunuh Mehmed IV dan ibunya Turhan Sultan dan menggantinya dengan seorang lagi istri Ibrahim I iaitu Asub Sultan dan anaknya Suleyman II, Asub menurut Kösem adalah seorang yang naif dan mudah dikendalikan, namun salah seorang pembantu setia Kösem iaitu Meleki Hatun telah membongkar hal ini kepada Turhan, Turhan disokong oleh Kepala Kasim Hitam Suleyman Pasha dan para grand vizier manakala Kösem mendapat sokongan dari tentera elit Jannisaries, namun rakyat tidak menyukai pengaruh Jannisaries didalam pemerintahan tetapi Kösem adalah Valide Sultan kepada 2 Sultan Utsmaniyah serta berpengalaman didalam urusan politik, berbeza dengan Turhan yang masih muda dan tidak berpengalaman. Suleyman Pasha bersama 120 orang terdiri dari Kasim Hitam dan orang suruhan Turhan telah menyerbu kamar Kösem yang diawasi seramai 200 orang tentera Jannisaries namun sayangnya kebanyakan tentera tewas dibunuh, Kosem menyedari kedatangan mereka dan menyembunyikan dirinya didalam gubuk lemari, salah seorang orang suruhan Turhan berbangsa Albania iaitu Bostanci Ali telah melihat helaian gaun Kösem yang terkeluar dibalik pintu lemari, lantas dia membuka pintu dan sekaligus menarik Kösem keluar dari lemari dan membawanya ke tengah kamar dan mencekik Kosem dengan bantuan empat Kasim, setelah itu mereka meninggalkan jasad Kosem terbaring, namun ada hal yang mengejutkan rupanya Kosem belum mati dan cuma pingsan, dia siuman dan menguatkan semangatnya untuk bangun dan melarikan diri melalui laluan "Golden Passage" sambil berharap tentera Jannisaries datang menyelamatkannya. Bostanci terkejut dan mengarahkan anak buahnya mengejar Kosem, mereka berjaya menangkap Kosem kembali, tanpa berlengah Bostanci telah menjerutnya dengan tali langsir dan seketika Kosem pun menemui ajalnya.
Akhir hidup Kösem Sultan sangat tragis. Ia tewas dibunuh dengan cara dicekik pada tanggal 2 September 1651. Tidak diketahui siapa pembunuhnya, tetapi beberapa pihak berspekulasi bahwa yang membunuh Kösem Sultan adalah orang suruhan Turhan [[Hatice Sultan (putri Selim I)|Hatice Sultan]], yang merupakan menantunya yang sangat menginginkan posisi yang dipegang [[Kosem Sultan]] yaitu Valide Sultan.
 
Setelah kematiannya, ia dikenal dengan nama "Valide-i Maktule" (ibu yang terbunuh), dan "Valide-i Șehide" (ibu yang menjadi martir).