Merek: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arindashifa (bicara | kontrib)
k Penambahan informasi
Arindashifa (bicara | kontrib)
k Penambahan informasi
Baris 71:
 
'''Atribut''' merek adalah sekumpulan label yang ingin dikaitkan dengan perusahaan. Misalnya, sebuah merek mungkin menampilkan atribut utamanya yaitu ramah lingkungan. Namun, atribut merek saja tidak cukup untuk membujuk pelanggan agar membeli produk tersebut. Atribut-atribut ini harus dikomunikasikan melalui '''manfaat''', yang merupakan terjemahan yang lebih emosional. Jika atribut suatu merek adalah ramah lingkungan, pelanggan akan menerima manfaat dari perasaan bahwa mereka membantu lingkungan dengan mengasosiasikan mereka dengan merek tersebut. Selain atribut dan manfaat, identitas merek juga dapat melibatkan pencitraan merek untuk fokus mewakili rangkaian '''nilai''' intinya. Jika sebuah perusahaan dipandang melambangkan nilai-nilai tertentu, maka pada gilirannya akan menarik pelanggan yang juga percaya pada nilai-nilai tersebut. For example, Nike's brand represents the value of a "just do it" attitude. Dengan demikian, bentuk identifikasi merek ini menarik pelanggan yang juga memiliki nilai yang sama. Yang lebih luas dari nilai-nilai yang dirasakan adalah '''kepribadian''' suatu merek. Secara harfiah, seseorang dapat dengan mudah menggambarkan identitas merek yang sukses seolah-olah itu adalah seseorang. Bentuk identitas merek ini terbukti paling bermanfaat dalam menjaga hubungan jangka panjang dengan konsumen, karena memberi mereka rasa interaksi pribadi dengan merek. Secara kolektif, keempat bentuk identifikasi merek membantu memberikan makna yang kuat di balik apa yang ingin dicapai oleh perusahaan, dan menjelaskan mengapa pelanggan harus memilih satu merek dibandingkan pesaingnya.
 
=== Kepribadian Merek ===
'''Kepribadian merek''' mengacu pada “sekumpulan ciri kepribadian manusia yang dapat diterapkan dan relevan dengan merek. Pemasar dan peneliti konsumen sering berpendapat bahwa merek dapat dilengkapi dengan karakteristik mirip manusia yang dapat diterima oleh calon konsumen. Ciri-ciri kepribadian seperti itu dapat membantu pemasar menciptakan merek unik dan berbeda dari merek pesaing. Aaker mengonseptualisasikan kepribadian merek yang terdiri dari lima dimensi besar, yaitu: ketulusan (membumi, jujur, sehat, dan ceria), kegembiraan (berani, bersemangat, imajinatif, dan terkini), kompetensi (dapat diandalkan, cerdas, dan sukses), kecanggihan (glamor, kelas atas, menawan), dan ketangguhan (luar ruangan dan tangguh). Studi penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa dimensi kepribadian merek Aaker relatif stabil di berbagai industri, segmen pasar, dan waktu. Banyak literatur mengenai branding menunjukkan bahwa konsumen lebih memilih merek dengan kepribadian yang sesuai dengan kepribadian mereka.
 
Konsumen mungkin membedakan aspek psikologis (asosiasi merek seperti pikiran, perasaan, persepsi, gambaran, pengalaman, keyakinan, sikap, dan sebagainya yang menjadi terkait dengan merek) suatu merek dari aspek pengalaman. Aspek pengalaman terdiri dari jumlah seluruh titik kontak dengan merek dan disebut pengalaman merek konsumen. Merek sering kali dimaksudkan untuk menciptakan respons dan pengakuan emosional, yang mengarah pada potensi loyalitas dan pembelian berulang. Pengalaman merek merupakan tindakan suatu merek yang dirasakan oleh seseorang. Aspek psikologis, kadang-kadang disebut sebagai citra merek, adalah konstruksi simbolis yang diciptakan dalam pikiran orang-orang, yang terdiri dari semua informasi dan harapan yang terkait dengan suatu produk, layanan, atau perusahaan yang menyediakannya.
 
Pemasar atau manajer produk yang bertanggung jawab atas branding, berupaya mengembangkan atau menyelaraskan harapan di balik pengalaman merek, menciptakan kesan bahwa merek yang terkait dengan suatu produk atau layanan memiliki kualitas atau karakteristik tertentu, yang menjadikannya istimewa atau unik. Oleh karena itu, sebuah merek dapat menjadi salah satu elemen paling berharga dalam tema periklanan, karena merek tersebut menunjukkan apa yang mampu ditawarkan oleh pemilik merek di [[Pasar tradisional|pasar]]. Artinya, membangun merek yang kuat membantu membedakan suatu produk dari produk serupa dan membedakannya dari pesaing. Seni menciptakan dan mempertahankan merek disebut manajemen merek. Orientasi seluruh organisasi terhadap mereknya disebut orientasi merek. Orientasi merek berkembang sebagai respons terhadap intelijen pasar.
 
Manajemen merek yang hati-hati berupaya menjadikan produk atau layanan relevan dan bermakna bagi audiens target. Pemasar cenderung memperlakukan merek lebih dari sekedar perbedaan antara biaya aktual suatu produk dan harga jualnya; melainkan merek mewakili keseluruhan kualitas berharga suatu produk bagi konsumen dan sering kali diperlakukan sebagai investasi total dalam aktivitas pembangunan merek termasuk komunikasi pemasaran.
 
Konsumen mungkin memandang merek sebagai salah satu aspek produk atau layanan, karena merek sering kali berfungsi untuk menunjukkan kualitas atau karakteristik tertentu yang menarik (lihat juga janji merek). Dari sudut pandang pemilik merek, produk atau layanan bermerek dapat memberikan harga yang lebih tinggi. Jika dua produk mirip satu sama lain, namun salah satu produk tidak memiliki merek yang terkait (misalnya produk generik, produk bermerek toko), calon pembeli sering kali memilih produk bermerek yang lebih mahal berdasarkan persepsi kualitas merek tersebut atau berdasarkan persepsi kualitas merek tersebut. dasar reputasi pemilik merek.
 
== Elemen Merek ==