Merek: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Arindashifa (bicara | kontrib) k Penambahan informasi |
Arindashifa (bicara | kontrib) k Penambahan informasi |
||
Baris 247:
Risiko perluasan yang berlebihan adalah pengenceran merek di mana merek kehilangan asosiasi mereknya dengan segmen pasar, area produk, atau kualitas, harga, atau cap.
==== Penjenamaan Bersama ====
''Co-branding'' atau penjenamaan bersama adalah variasi perluasan merek. Di sinilah satu produk tercipta dari penggabungan dua nama merek dari dua produsen. Penjenamaan bersama memiliki kelebihan karena memungkinkan perusahaan memasuki kelas produk baru dan memanfaatkan nama merek yang sudah dikenal di kelas produk tersebut. Contoh kesuksesan co-branding adalah kerja sama Whitaker dengan ''Lewis Road Creamery'' untuk menciptakan minuman co-branded bernama ''Lewis Road Creamery'' dan ''Whittaker's'' Chocolate Milk. Produk ini sukses besar di pasar Selandia Baru dan menjadi viral.
=== Strategi Multi-merek ===
Strategi multi-merek adalah ketika sebuah perusahaan memberi nama yang berbeda pada setiap produk. Multi-merek paling baik digunakan sebagai pendekatan ketika setiap merek ditujukan untuk segmen pasar yang berbeda. Multibranding digunakan dalam berbagai cara dengan perusahaan terpilih yang mengelompokkan merek mereka berdasarkan segmen harga-kualitas. Nama merek individual secara alami memberikan fleksibilitas yang lebih besar dengan memungkinkan berbagai produk berbeda, dengan kualitas berbeda, untuk dijual tanpa membingungkan persepsi konsumen tentang bisnis apa yang dijalankan perusahaan atau mengurangi produk berkualitas lebih tinggi. ''Procter & Gamble'', sebuah perusahaan barang konsumen multinasional yang menawarkan lebih dari 100 merek, masing-masing disesuaikan untuk kebutuhan konsumen yang berbeda. Misalnya saja [[Head & Shoulders]] yang membantu konsumen menghilangkan ketombe dalam bentuk sampo, [[Oral-B]] yang menawarkan produk antar gigi, [[Vicks VapoRub|Vicks]] yang menawarkan produk batuk dan pilek, serta [[Downy]] yang menawarkan lembaran pengering dan pelembut kain. Contoh lainnya termasuk ''Coca-Cola'', [[Nestlé]], ''Kellogg's'', dan ''Mars''.
Pendekatan ini biasanya menghasilkan biaya promosi dan periklanan yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan perusahaan diharuskan untuk membangkitkan kesadaran di kalangan konsumen dan pengecer untuk setiap nama merek baru tanpa memanfaatkan kesan sebelumnya. Strategi multibranding memiliki banyak keuntungan. Tidak ada risiko bahwa kegagalan produk akan mempengaruhi produk lain dalam lini produk karena setiap merek bersifat unik untuk setiap segmen pasar.Meskipun demikian, perusahaan multiband besar tertentu menyadari bahwa biaya dan kesulitan penerapan strategi multibranding dapat menutupi manfaatnya. Misalnya, ''Unilever'', perusahaan barang konsumen multinasional terbesar ketiga di dunia, baru-baru ini menyederhanakan mereknya dari lebih dari 400 merek untuk memusatkan perhatiannya pada 14 merek dengan penjualan lebih dari 1 miliar euro. ''Unilever'' mencapai hal ini melalui penghapusan produk dan penjualan ke perusahaan lain. Perusahaan multi-merek lainnya memperkenalkan merek produk baru sebagai tindakan perlindungan untuk merespons persaingan yang disebut merek tempur atau merek tempur.
Pemasaran Kanibalisasi merupakan tantangan tersendiri dalam pendekatan strategi multi-merek, di mana merek baru mengambil alih bisnis dari merek lama yang juga dimiliki oleh organisasi tersebut. Hal ini mungkin dapat diterima (dan memang diharapkan) jika terdapat keuntungan bersih secara keseluruhan. Alternatifnya, hal ini mungkin merupakan harga yang bersedia dibayar oleh organisasi untuk mengubah posisinya di pasar; produk baru menjadi salah satu tahap dalam proses ini.
== Citra Merek Doppelgänger ==
|