Globalisasi di Korea Selatan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
saya menambahkan referensi |
saya menambahkan kategori |
||
Baris 1:
[[Korea Selatan]] merupakan negara dengan perekonomian ekspor terbesar di urutan ke 5 di dunia dan ke 6 untuk kompleksitas ekonmi menurut Indeks Kompleksitas Ekonomi (IKE) dengan tujuan ekspor utama terposat di Tiongkok ($129 Miliar)<ref>[https://atlas.media.mit.edu/en/profile/country/kor/ "OEC - South Korea (KOR) Exports, Imports, and Trade Partners". ''atlas.media.mit.edu''. Retrieved 2019-06-01.]</ref> dengan total populasi 51.324.823 jiwa pada tahun 2018.<ref>"South Korea Population (2019) - Worldometers". ''www.worldometers.info''. Retrieved 2019-06-01.</ref>
== Ringkasan ==
Baris 21:
Sejak Korea Selatan memulai globalisasi, fokus ekonomi Korea beralih ke konten media dan budaya pada tahun 1990an, dan [[Kebudayaan Korea|budaya Korea]] mendapat pengakuan dunia pada abad ke-21. Budaya Korea Selatan digemari oleh negara-negara Asia lainnya, terutama untuk drama televisi yang memikat pemirsa Asia.<ref>{{Cite journal|last=Shim|first=Doobo|date=2006-01|title=Hybridity and the rise of Korean popular culture in Asia|url=http://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0163443706059278|journal=Media, Culture & Society|language=en|volume=28|issue=1|pages=25–44|doi=10.1177/0163443706059278|issn=0163-4437}}</ref> Salah satu drama televisi tersukses yang mempromosikan Korea adalah [[:en:Winter_Sonata|Winter Sonata]]. Acara ini menarik popularitas besar di Jepang karena 38% populasi Jepang menonton pertunjukan tersebut. Winter Sonata telah memikat pemirsa Jepang dengan naskah yang ditulis dengan baik, chemistry yang menarik, dan pemandangan Korea yang indah. Drama ini adalah salah satu film Korea berpengaruh yang berkontribusi terhadap perkembangan budaya dan perkembangan film Korea Selatan di masa depan.<ref>{{Cite journal|last=Han|first=Hee‐Joo|last2=Lee|first2=Jae‐Sub|date=2008-06|title=A Study on the KBS TV Drama Winter Sonata and its Impact on Korea's Hallyu Tourism Development|url=http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/10548400802092593|journal=Journal of Travel & Tourism Marketing|language=en|volume=24|issue=2-3|pages=115–126|doi=10.1080/10548400802092593|issn=1054-8408}}</ref> Selain itu, fenomena ini meningkatkan antusiasme orang asing untuk mengunjungi kota-kota di Korea Selatan, yang kemudian dikenal sebagai pariwisata [[Gelombang Korea|Hallyu (Korean Wave)]].<ref>{{Cite journal|last=Han|first=Hee‐Joo|last2=Lee|first2=Jae‐Sub|date=2008-06|title=A Study on the KBS TV Drama Winter Sonata and its Impact on Korea's Hallyu Tourism Development|url=http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/10548400802092593|journal=Journal of Travel & Tourism Marketing|language=en|volume=24|issue=2-3|pages=115–126|doi=10.1080/10548400802092593|issn=1054-8408}}</ref> Fenomena Hallyu terjadi karena bantuan globalisasi yang melibatkan [[liberalisasi]] pasar dan [[deregulasi]] segmen budaya. Hallyu telah menjadi bagian dari proses globalisasi dalam cara setiap negara beradaptasi terhadap perubahan. Korea Selatan selama ini mengandalkan sektor manufaktur, dan pemerintah Korea Selatan melihat adanya prospek potensial dalam mengekspor produk budaya, sehingga menarik perhatian publik.<ref>{{Cite web|title=The Korean Wave (Hallyu) in East Asia: A Comparison of Chinese, Japanese, and Taiwanese Audiences Who Watch Korean TV Dramas|url=http://www.kci.go.kr/kciportal/landing/article.kci?arti_id=ART001674940|website=www.kci.go.kr|doi=10.21588/dns.2012.41.1.005|access-date=2023-10-14}}</ref>
Sebagai bagian dari fenomena [[Gelombang Korea|Hallyu]], industri musik Korea Selatan juga telah menunjukkan antusiasme yang dramatis dari masyarakat yang menunjukkan peningkatan sekitar sepuluh kali lipat dalam rentang lima tahun dari 20 juta USD pada tahun 2008 menjadi 230 juta USD pada tahun 2012.<ref>{{Cite book|last=Fuhr|first=Michael|date=2015-06-12|url=http://dx.doi.org/10.4324/9781315733081|title=Globalization and Popular Music in South Korea|publisher=Routledge|isbn=978-1-315-73308-1}}</ref> Alasan utamanya adalah soundtrack (OST) drama Korea telah menarik penonton untuk mengeksplorasi musik Korea.<ref>{{Cite book|last=Choi|first=JungBong|last2=Maliangkay|first2=Roald|date=2014-09-15|url=https://books.google.com/books?id=nkCDBAAAQBAJ&q=korean+music+industry&pg=PP1|title=K-pop - The International Rise of the Korean Music Industry|publisher=Routledge|isbn=978-1-317-68180-9|language=en}}</ref> Hal ini menjadikan ekspor budaya sebagai pendapatan utama Korea Selatan. Di sisi lain, musik Korea ([[K-pop]]) telah mengalami hibriditas budaya selama globalisasi dan perkembangan budaya itu sendiri seiring dengan memanjakan karakteristik musik barat bangsa yang dipadukan dengan budaya lokal sebagai tindakan modernisasi.<ref>{{Cite journal|last=Shim|first=Doobo|date=2006-01|title=Hybridity and the rise of Korean popular culture in Asia|url=http://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0163443706059278|journal=Media, Culture & Society|language=en|volume=28|issue=1|pages=25–44|doi=10.1177/0163443706059278|issn=0163-4437}}</ref> Secara khusus, musik telah bergeser dari lagu rakyat tradisional Korea ke gaya musik modern yang memanjakan harmonisasi visual dan musik dari para penyanyinya.<ref>{{Cite book|last=Lie|first=John|date=2015|url=https://books.google.com/books?id=CbswDwAAQBAJ&q=K-pop%C2%A0:+popular+music,+cultural+amnesia,+and+economic+innovation+in+South+Korea.&pg=PA1|title=K-Pop: Popular Music, Cultural Amnesia, and Economic Innovation in South Korea|publisher=Univ of California Press|isbn=978-0-520-28312-1|language=en}}</ref>
Selama tahun 2013, musik Korea melakukan ekspansi global lebih lanjut melalui belahan dunia barat, ditunjukkan dengan banyaknya konser yang diadakan di New York, Paris dan London.<ref>{{Cite book|last=Lie|first=John|date=2015|title=K-pop: popular music, cultural amnesia, and economic innovation in South Korea|location=Oakland, California|publisher=University of California press|isbn=978-0-520-28311-4}}</ref> K-pop pertama kali dikenal dunia melalui beberapa boygroup dan girlgroup, seperti [[Girls' Generation|Girl's Generation]] yang pertama kali dipublikasikan di [[YouTube]] dan akhirnya mendapat respon positif di kalangan pemirsa internasional.<ref>{{Cite book|last=Lie|first=John|date=2015|title=K-pop: popular music, cultural amnesia, and economic innovation in South Korea|location=Oakland, California|publisher=University of California press|isbn=978-0-520-28311-4}}</ref> Selanjutnya popularitas industri K-pop semakin meroket berkat artis Psy dengan "[[Gangnam Style]]" pada tahun 2012 dan menjadi video YouTube pertama yang meraih 1 miliar penonton yang membuka peluang bagi K-pop untuk berkembang dan tokoh-tokoh Korea untuk berkembang. mendapatkan pengakuan.<ref>Choi, JungBong; Maliangkay, Roald (2014-09-15). ''K-pop – The International Rise of the Korean Music Industry''. Routledge. ISBN <bdi>9781317681809</bdi>.</ref> Alhasil, banyak tokoh yang diundang ke peragaan busana, model, dan [[duta merek]] merek-merek bergengsi; misalnya, [[Oh Se-hun|Sehun]], salah satu idola Korea paling populer, diundang ke acara [[Louis Vuitton (perusahaan)|Louis Vuitton's]] Resort 2019 dan memenangkan penghargaan pria berpenampilan terbaik selama dua tahun.<ref>{{Cite web|last=Nast|first=Condé|date=2018-05-28|title=Sehun Is the Best-Dressed Man at Louis Vuitton’s Show Yet Again|url=https://www.vogue.com/article/louis-vuitton-resort-2019-exo-sehun-best-dressed-menswear|website=Vogue|language=en-US|access-date=2023-10-14}}</ref> Hal ini menunjukkan bahwa Korean Idol telah mendapatkan pengakuan di dunia global.
Baris 42:
==Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Globalisasi]]
[[Kategori:Korea selatan]]
[[Kategori:K-Pop]]
|