Wismoyo Arismunandar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 32:
|death_place = [[Rumah Sakit Pondok Indah]], [[Jakarta Selatan]]
|nationality = [[Indonesia]]
|spouse = Ny. Siti Hardjanti
|resting_place = [[Astana Giribangun]]
|children = 1. Krisnawati Purwaningrum <br/>2. Tegar Arsono Yudho
|alma_mater = [[Akademi Militer Nasional]] (1963)
|occupation = TNI
Baris 51 ⟶ 50:
}}
[[Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Wismoyo Arismunandar''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Bondowoso|Bondowoso]], [[Jawa Timur]]|10|2|1940|[[Jakarta]], [[Indonesia]] |28|1|2021}}) adalah purnawirawan [[perwira tinggi]] [[TNI-AD|TNI AD]] yang pernah menjabat sebagai [[KSAD|Kepala Staf TNI Angkatan Darat]] pada tahun 1993 sampai 1995 dan [[Panglima Komando Strategi dan Cadangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|Pangkostrad]] periode [[1990]] sampai dengan [[1993]]. Ia merupakan lulusan [[Akademi Militer Nasional]] tahun 1963. Wismoyo merupakan anak dari pasangan Sri Wurjan dan Arismunandar.<ref>{{Cite news|url=http://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/2014/05/20/282066/wismoyo-arismunandar-bicara-soal-kepemimpinan |title="Wismoyo Arismunandar Bicara Soal Kepemimpinan" |access-date=2016-11-30 |archive-date=2016-11-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20161130192440/http://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/2014/05/20/282066/wismoyo-arismunandar-bicara-soal-kepemimpinan |dead-url=yes |work=[[Pikiran Rakyat|Pikiran-Rakyat.com]] }}</ref>
==Latar Belakang==
Wismoyo Arismunandar Lahir di Bondowoso pada tanggal 10 Februari 1940 putra bungsu dari enam bersaudara pasangan R. Arismunandar dan Ny. Sri Wuryan. Putra seorang pegawai rendahan di pemerintahan Belanda yang bekerja di daerah Bondowoso, Jawa Timur. Sebagai anak desa, Wismoyo harus menjalani kerasnya kehidupan di zaman revolusi kemerdekaan. Bersama kedua orang tuanya, Wismoyo yang kala itu masih berusia 7 tahun harus mengungsi ke daerah yang lebih aman. Di tempat pengungsian selama 1,5 tahun, Wismoyo mengisi hari-harinya dengan mengembala kambing.
Memasuki usia sekolah, Wismoyo mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar (SD) yang kala itu masih bernama Sekolah Rakyat (SR) di daerah Bondowoso. Selepas SD, Wismoyo melanjutkan pendidikannya di SMP di Kota Semarang pada 1954. Kepindahannya ke Semarang karena mengikuti ayahnya yang dipindah daerah tersebut. Di sekolah tersebut, Wismoyo termasuk murid yang cerdas, berwibawa, dan juga disegani teman-temannya.
Lulus dari SMP, Wismoyo kemudian melanjutkan pendidikannya di SMAN 1 Semarang. Kedua orang tua Wismoyo selalu menekankan pentingnya pendidikan. Di sekolah ini, karakter dan kepribadian Wismoyo semakin matang sebagai sosok yang berani, bertanggung jawab, disiplin dan pekerja keras.
==Terjun Ke Dunia Militer==
Selepas SMA pada 1960, Wismoyo memutuskan masuk tentara. Keinginannya menjadi prajurit TNI tidak lepas dari lingkunganya. Selain pernah tinggal di dekat asrama tentara di Madiun, rumah Wismoyo juga seringkali didatangi pamannya yang juga seorang tentara bersama [[Bambang Sugeng]], [[Kepala Staf Angkatan Darat]] (KSAD) ke 3 saat tengah bergerilya melawan Belanda.
Hal itulah yang membulatkan tekad Wismoyo untuk terjun ke dunia militer. Wismoyo pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ketika mengetahui ada pengumuman pendaftaran masuk taruna Akademi Militer Nasional (AMN) sekarang bernama Akademi Militer (Akmil) di Magelang.
Setelah berhasil melewati semua tes, Wismoyo dinyatakan lulus sebagai taruna. Bersama dengan taruna lainnya, Wismoyo pun digembleng dengan keras di Lembah Tidar. Jalan hidup berubah setelah masuk tentara. Lulus AMN 1960 dengan pangkat Letnan Dua (Infanteri), Wismoyo langsung bergabung dengan [[Komando Pasukan Khusus]] (Kopassus) yang saat itu masih bernama Kopassandha.
==Karier==
Baris 58 ⟶ 71:
Berkat didikan keras dari orangtuanya, cukup banyak anggota keluarga Arismunandar yang sukses di bidangnya masing-masing. Kakak pertamanya, Prof. Dr. [[Artono Arismunandar]] adalah mantan Dirjen Listrik dan Energi Baru, Departemen Pertambangan dan Energi yang kemudian mengajar di [[Fakultas Teknik Universitas Indonesia|FT UI]]. Seorang kakaknya yang lain, Prof. Ir. [[Wiranto Arismunandar]], mantan Rektor [[ITB]] dan juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada masa pemerintahan [[Soeharto]].
==Meninggal Dunia==▼
Beliau wafat di Jakarta pada tanggal 28 Januari 2021 dalam usia 80 tahun dan dimakamkan di Astana Giri Bangun, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.▼
== Riwayat ==
Baris 88 ⟶ 98:
* Wakasad (1992-1993)
* Kasad (1993-1995)
▲==Meninggal Dunia==
▲Beliau wafat di Jakarta pada tanggal 28 Januari 2021 dalam usia 80 tahun dan dimakamkan di [[Astana
== Penghargaan ==
|