Lie Eng Hok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ciben tangerang (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ciben tangerang (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 39:
Dari sini dia bisa melebarkan pertemanan sekaligus menyerap banyak informasi, yang kemudian dia bagikan kepada kawan-kawan seperjuangan. Tak jarang dia menjadi kurir untuk mereka yang hendak mengirimkan surat kepada sesama pejuang. Bahkan, dia juga sering mencarikan penginapan yang aman bagi kawan-kawanya agar terhindar dari incaran para tentara kolonial.
 
Pada tanggal 22 Desember 1959, ia dianugerahi gelar Perintis Kemerdekaan oleh pemerintah Indonesia. Ketika meninggal dunia pada 27 Desember 1961, ia dimakamkan di pemakaman umum di Semarang. Kemudian 25 tahun kemudian, berdasarkan surat Pangdam IV/Diponegoro No. B/678/X/1986, kerangka Lie Eng Hok dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal, Semarang. Dengan demikian, nama Lie yang semula tidak begitu dikenal, mendapatkan penghargaan sepantasnya. Ia pun menjadi salah satu dari hanya dua orang Tionghoa yang dimakamkan di sana.
 
Ia
 
 
Pada tanggal 22 Desember 1959, ia dianugerahi gelar [[Daftar tanda kehormatan di Indonesia#Satyalancana Sipil|Perintis Kemerdekaan]] oleh pemerintah Indonesia.<ref name="Peranakan idealis book" />
 
Ia pun menjadi salah satu dari hanya dua orang Tionghoa yang dimakamkan di sana.
 
== Referensi ==