Plasa Simpang Lima: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 12:
Plasa Simpang Lima dibuka pada tahun 1990 diatas lahan yang dahulu dihuni oleh gedung serbaguna bernama Wisma Pancasila, dan kantor [[Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia|Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi]] (Depparpostel). Bagian pusat perbelanjaan yang menempati lahan Wisma Pancasila dijuluki "Plasa Simpang Lima I", sementara bagian yang menempati lahan kantor Depparpostel dijuluki "Plasa Simpang Lima II". Pusat perbelanjaan awalnya direncakan dengan nama "Plaza Simpang Lima", sebelum diganti menjadi "Plasa Simpang Lima" atas saran Gubernur Jawa Tengah saat itu, [[Muhammad Ismail]], karena "Plasa" dapat diartikan sebagai kependekan dari istilah "Pelataran Serba Ada". Memiliki luas bangunan 38.935,00 m², Plasa Simpang Lima mengusung gaya arsitektur modern berciri khas jendela-jendela besar yang membolehkan pengunjung untuk melihat Simpang Lima selagi berbelanja (sebagian besar jendela-jendela tersebut sudah ditutup oleh reklame sejak tahun 2000-an).<ref name="SGPC Plasa Simpang Lima>{{Cite web |url=https://setiapgedung.web.id/2020/03/plasa-simpang-lima.html |title=Plasa Simpang Lima |access-date=2023-09-02}}</ref>
Jumlah lantai yang saat ini disewakan untuk ritel adalah
Selain pusat perbelanjaan, Plasa Simpang Lima didukung oleh adanya hotel bintang 4 berjumlah 11 lantai dengan kapasitas 165 kamar yang berdempetan dengan Plasa Simpang Lima II di bekas lahan Depparpostel. Hotel tersebut dibuka pada 22 November 2002 sebagai Hotel Horison Semarang, sebelum berganti nama menjadi '''Grand Arkenso Parkview Hotel''' pada 20 November 2017. Plasa Simpang Lima juga memiliki akses langsung dengan [[Mal Ciputra Semarang]] melalui Jembatan Sentra Kuliner yang didirikan pada tahun 2005.<ref name="SGPC Plasa Simpang Lima />
|