Kesultanan Pontianak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baskoro Aji (bicara | kontrib) |
Baskoro Aji (bicara | kontrib) |
||
Baris 144:
Pada [[28 Oktober]] [[1946]], Pemerintah Sipil Hindia Belanda sebagai Dewan Borneo Barat membentuk Daerah Istimewa Kalimantan Barat dan mendapat kedudukan sebagai [[Daerah Istimewa]] pada [[12 Mei]] [[1947]]. Daerah Istimewa Kalimantan Barat meliputi monarki-monarki ([[swapraja]]) di [[Kalimantan Barat]], termasuk Kesultanan Pontianak. Saat itu [[Sultan Hamid II]] ditujuk sebagai Kepala Daerah Istimewa Kalimantan Barat. Sebelum [[5 April]] [[1950]], Daerah Istimewa Kalimantan Barat bergabung dengan [[Negara Republik Indonesia (RIS)]]. Daerahnya kemudian menjadi bagian dari Provinsi Administratif Kalimantan. Setelah pembubaran [[Republik Indonesia Serikat]] pada [[17 Agustus]] [[1950]], wilayah Kesultanan Pontianak menjadi bagian [[Provinsi Kalimantan Barat]].
Setelah [[Sultan Hamid II]] wafat pada [[30 Maret]] [[1978]], terjadi kekosongan jabatan sultan di keluarga Kesultanan
== Daftar Sultan Pontianak ==
|