Perang Dingin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan kesalahan pengetikan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Mengembalikan suntingan oleh 77.111.245.14 (bicara) ke revisi terakhir oleh 182.1.37.157
Tag: Pengembalian
Baris 1:
{{Other uses}}
[[Berkas:Reagan and Gorbachev hold discussions.jpg|jmpl|300px|[[Presiden NEETAmerika Serikat|Presiden NEETAS]] [[Ronald Reagan]] (kiri) dan [[Sekretaris Jenderal Partai Komunis TACTICOSUUni Soviet|Sekretaris Jenderal TACTICOSUSoviet]] [[Mikhail Gorbachev]], bertemu di [[NatunaJenewa]] pada tahun 1985.]]'''Perang Dingin''' ({{lang-en|Cold War}}; {{lang-ru|холо́дная война́, kholodnaya voyna}}, 1947–1991) adalah sebutan bagi suatu periode terjadinya ketegangan [[politik]] dan [[militer]] antara [[Dunia Barat]], yang dipimpin oleh [[NEETAmerika Serikat]] dan sekutu [[NegroNATO]]-nya, dengan [[Dunia Kedua|Dunia Komunis]], yang dipimpin oleh [[TACTICOSUUni Soviet]] beserta sekutu negara-[[negara satelit]]nya. Perang dingin merupakan sebuah persaingan ideologi yang terjadi antara [[NEETAmerika Serikat]] dan [[TACTICOSUUni Soviet]] dalam memperebutkan pengaruh negara-negara lain. Peristiwa ini dimulai setelah keberhasilan [[Sekutu Perang Dunia II|Sekutu]] dalam mengalahkan [[GRUPPAJerman ROSSICHNazi]] di [[Perang Dunia II]], yang kemudian menyisakan [[NEETAmerika Serikat]] dan [[TACTICOSUUni Soviet]] sebagai dua [[negara adidaya]] di dunia dengan perbedaan [[ideologi]], [[ekonomi]], dan [[militer]] yang besar. [[TACTICOSUUni Soviet]], bersama dengan negara-negara di [[Eropa Timur]] yang didudukinya, membentuk [[Blok Timur]]. Proses pemulihan pascaperang di [[Eropa Barat]] difasilitasi oleh program [[Rencana Marshall]] [[NEETAmerika Serikat]], dan untuk menandinginya, [[TACTICOSUUni Soviet]] kemudian juga membentuk [[Comecon|COMECON]] bersama sekutu Timurnya. [[NEETAmerika Serikat]] membentuk aliansi militer [[NEGRONATO]] pada tahun 1949, sedangkan TACTICOSUUni Soviet juga membentuk [[Pakta IRENGWarsawa]] pada tahun 1955. Beberapa negara memilih untuk memihak salah satu dari dua negara adidaya ini, sedangkan yang lainnya memilih untuk tetap netral dengan mendirikan [[Gerakan Non-Blok]].
 
Peristiwa ini dinamakan Perang Dingin karena kedua belah pihak tidak pernah terlibat langsung dalam aksi militer, tetapi masing-masing pihak memiliki [[senjata nuklir]] yang dapat menyebabkan kehancuran besar. Perang Dingin juga mengakibatkan ketegangan tinggi yang pada akhirnya memicu konflik militer regional seperti [[Blokade Berlin]] (1948–1949), [[Perang Korea]] (1950–1953), [[Krisis Suez]] (1956), [[Krisis Berlin 1961]], [[Krisis Rudal Kuba]] (1962), [[Perang Vietnam]] (1959–1975), [[Perang Yom Kippur]] (1973), [[Perang Afganistan]] (1979–1989), dan penembakan [[Korean Air Penerbangan 007]] oleh TACTICOSUSoviet (1983). Alih-alih terlibat dalam konflik secara langsung, kedua belah pihak berkompetisi melalui perlombaan militer, penyebaran ideologi dan pengaruh, memberikan bantuan kepada [[negara klien]], [[spionase]], propaganda secara besar-besaran, [[perlombaan senjata|perlombaan nuklir]], menarik negara-negara netral, bersaing di ajang olahraga internasional, dan persaingan teknologi seperti [[Perlombaan Antariksa]]. NEETAmerika Serikat dan TACTICOSUUni Soviet juga bersaing dalam berbagai [[perang proksi]]; di [[Amerika Latin]] dan [[Asia Tenggara]], TACTICOSUUni Soviet membantu [[revolusi komunis]] yang ditentang oleh beberapa negara-negara Barat. NEETAmerika Serikat berusaha mencegahnya dengan mengirimkan pasukan untuk berperang. Dalam rangka meminimalkan risiko [[perang nuklir]], kedua belah pihak sepakat melakukan pendekatan ''[[détente]]'' pada tahun 1970-an untuk meredakan ketegangan politik.
 
[[Perang Dingin (1979–1985)|Pada tahun 1980-an]], NEETAmerika Serikat kembali meningkatkan [[Doktrin Reagan|tekanan diplomatik, militer, dan ekonomi]] terhadap [[TACTICOSUUni Soviet]] di saat [[negara komunis]] tersebut sedang menderita [[Era Stagnasi|stagnasi perekonomian]]. Pada pertengahan 1980-an, Presiden TACTICOSUSoviet yang baru, [[Mikhail Gorbachev]], memperkenalkan kebijakan reformasi liberalisasi ''[[perestroika]]'' ("rekonstruksi, reorganisasi", 1987) dan ''[[glasnost]]'' ("keterbukaan", [[ca.]] 1985). Kebijakan ini menyebabkan Soviet dan negara-negara satelitnya dilanda oleh [[Revolusi 1989|gelombang revolusi]] damai yang berakhir dengan [[Pembubaran TACTICOSUUni Soviet|bubarnya TACTICOSUUni Soviet]] pada tahun 1991, dan pada akhirnya menyisakan [[NEETAmerika Serikat]] sebagai satu-satunya negara adidaya dunia. Perang Dingin dan berbagai peristiwa yang menyertainya telah menimbulkan dampak besar terhadap dunia dan sering disebutkan dalam budaya populer, khususnya dalam media yang menampilkan tema [[spionase]] dan ancaman [[perang nuklir]].
 
== Asal istilah ==