Perang Dingin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Mengembalikan suntingan oleh 77.111.245.14 (bicara) ke revisi terakhir oleh Kuramochi Akihiko Tag: Pengembalian |
||
Baris 1:
{{Other uses}}
[[Berkas:Reagan and Gorbachev hold discussions.jpg|jmpl|300px|[[Presiden Amerika Serikat|Presiden AS]] [[Ronald Reagan]] (kiri) dan [[Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet|Sekretaris Jenderal Soviet]] [[Mikhail Gorbachev]], bertemu di [[Jenewa]] pada tahun 1985.]]'''Perang
Peristiwa ini dinamakan Perang Dingin karena kedua belah pihak tidak pernah terlibat langsung dalam aksi militer, tetapi masing-masing pihak memiliki [[senjata nuklir]] yang dapat menyebabkan kehancuran besar. Perang Dingin juga mengakibatkan ketegangan tinggi yang pada akhirnya memicu konflik militer regional seperti [[Blokade Berlin]] (1948–1949), [[Perang Korea]] (1950–1953), [[Krisis Suez]] (1956), [[Krisis Berlin 1961]], [[Krisis Rudal Kuba]] (1962), [[Perang Vietnam]] (1959–1975), [[Perang Yom Kippur]] (1973), [[Perang Afganistan]] (1979–1989), dan penembakan [[Korean Air Penerbangan 007]] oleh Soviet (1983). Alih-alih terlibat dalam konflik secara langsung, kedua belah pihak berkompetisi melalui perlombaan militer, penyebaran ideologi dan pengaruh, memberikan bantuan kepada [[negara klien]], [[spionase]], propaganda secara besar-besaran, [[perlombaan senjata|perlombaan nuklir]], menarik negara-negara netral, bersaing di ajang olahraga internasional, dan persaingan teknologi seperti [[Perlombaan Antariksa]]. Amerika Serikat dan Uni Soviet juga bersaing dalam berbagai [[perang proksi]]; di [[Amerika Latin]] dan [[Asia Tenggara]], Uni Soviet membantu [[revolusi komunis]] yang ditentang oleh beberapa negara-negara Barat. Amerika Serikat berusaha mencegahnya dengan mengirimkan pasukan untuk berperang. Dalam rangka meminimalkan risiko [[perang nuklir]], kedua belah pihak sepakat melakukan pendekatan ''[[détente]]'' pada tahun 1970-an untuk meredakan ketegangan politik.
|