AC Milan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 26:
Pada dekade 50-an, Milan ditakuti di bidang sepakbola dunia karena mempunyai trio '''[[GreNoLi]]''' , yang terdiri atas '''[[Gunnar Gren]]''' , '''[[Gunnar Nordahl]]''' , dan '''[[Nils Liedholm]]''' .Ketiganya merupakan pemain asal [[Swedia]]. Gren dan Nordahl beroperasi di sektor depan sebagai ''striker'', sementara Liedholm mendukung serangan sebagai penyerang bayangan (''playmaker'').[[Berkas:Gre-No-Li.jpg|thumb|right|120px|[[GreNoLi]]]]
 
[[Masa keemasan]] Milan di era sepak bola modern adalah pada akhir 80-an sampai awal 90-an ketika merajai [[Seri A|Liga Italia]] di bawah asuhan [[Arrigo Sacchi]], dan diteruskan oleh [[Fabio Capello]]. Pada saat itu Milan terkenal dengan '''"Trio Belanda"''', yang merupakan "reinkarnasi" trio GreNoLi: [[Marco Van Basten]] , [[Frank Rijkaard]] , dan [[Ruud Gullit]], serta dikenal sebagai '''The Dream Team'''. Puncaknya, Milan merebut trofi [[Liga Champions]] pada tahun [[1994]] dengan mengalahkan [[FC Barcelona|Barcelona]] di final. Milan juga pernah mengunjungi [[Indonesia]] pada [[1994]] pada tur pra-musim klub Seri A. Saat itu Milan yang masih berpredikat "The Dream Team" mengalahkan [[Persib Bandung]] pada [[4 Juni]] [[1994]] dengan skor telak, 8-0.[[Berkas:Persibvsacmilan.jpg|thumb|left|150px|''Headline'' koran [[Republika (surat kabar)|Republika]] saat Persib melawan AC Milan]] Sepeninggal Capello (yang menyeberang ke Spanyol untuk melatih [[Real Madrid]]), Milan terus menurun dan baru bisa meraih gelar juara Liga Italia pada musim kompetisi 1998/1999 di bawah asuhan pelatih [[Alberto Zaccheroni]]. kemudain digantikan oleh pelatih asal Turki, Fatih Terim. Karena surut gelar, kemudian diganti oleh mantan pemain Milan, [[Carlo Ancelotti]]. Ancelotti membawa Milan meraih gelar juara Liga Champions pada musim 2002/2003 ketika mengalahkan Juventus lewat drama adu pinalti di [[Manchester]], [[Inggris]]. Milan terakhir kali meraih gelar prestisus dengan merebut juara Liga Italia pada musim kompetisi 2003/2004 sekaligus menempatkan penyerang [[Andriy Shevchenko]] sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Italia.[[Berkas:Milan defend corner.jpg|thumb|left|150px|Milan saat menghadapi corner musim [[2006]]/[[2007]]]]
 
Pada musim kompetisi Liga Italia [[Seri A]] [[2006]]/[[2007]], Milan terkait dengan skandal ''[[calciopoli]]'' yang mengakibatkan klub tersebut harus memulai kompetisi dengan pengurangan 8 poin. Meskipun begitu, publik Italia tetap berbangga karena di tengah rusaknya citra sepak bola Italia akibat calciopoli, Milan berhasil menjuarai kompetisi sepak bola yang paling bergengsi di dunia, Liga Champions. Hasil itu didapat setelah Milan menaklukkan Liverpool 2-1 lewat dua gol [[Filippo Inzaghi]]. Gelar inipun menuntskan dendam Milan yang kalah adu penalti dengan Liverpool dua tahun silam. Gelar pencetak gol terbanyakpun disabet pemain jenius Milan, [[Kaká]] dengan torehan 10 gol. Pada pertengahan musim, Milan mendatangkan mantan pemain terbaik dunia, [[Ronaldo]] dari [[Real Madrid]] untuk memperkuat armada penyerang mereka setelah penyerang muda [[Marco Borriello]] dihukum karena terbukti doping.