Ciputra: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gibranalnn (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Gibranalnn (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 47:
Pada tahun 1997 terjadilah krisis ekonomi. Krisis tersebut menimpa tiga group yang dipimpin Ciputra: Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group. Selain itu, Bank Ciputra yang didirikannya ditutup oleh Pemerintah karena dianggap tidak layak,<ref>{{cite web |url=http://www.indonesia-ottawa.org/economy/Reform_Banks99.htm |title=Government Of Indonesia Announces Sweeping Reforms Of The Bank System |archiveurl=https://web.archive.org/web/20010525070524/http://www.indonesia-ottawa.org/economy/Reform_Banks99.htm |archivedate=25 Mei 2001 |website=Press Release by Bank Indonesia, No.31/100/Bgub |date=13 Maret 1999 |accessdate=14 September 2010 |language=en}}</ref> dan [[Asuransi Jiwa Ciputra Allstate]] yang baru dirintis menjelang krisis pun ikut ditutup.<ref>{{cite web |url=http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2008/05/12/LU/mbm.20080512.LU127138.id.html |title=Ciputra yang Tak Kunjung Padam |website=Tempo Online |date=12 Mei 2008 |accessdate=14 September 2010 |archive-date=2010-08-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100818091259/http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2008/05/12/LU/mbm.20080512.LU127138.id.html |dead-url=yes }}</ref> Dengan adanya kebijakan moneter dari pemerintah dan diskon bunga dari beberapa bank, ia mendapat kesempatan untuk merestrukturisasi utang-utangnya. Akhirnya ketiga group tersebut dapat bangkit kembali dan kini Group Ciputra telah mampu melakukan ekspansi usaha di dalam dan ke luar negeri.<ref name="bio" />
 
Tak puas dengan pencapaian yang berhasil membangun Kota Mandiri [[Bumi Serpong Damai]], sejak tahun 1993 ia bersama [[Bambang Trihatmodjo]] dan [[Sigit Harjojudanto]] membebaskan lahan 840 hektare di daerah Jonggol Utara (Sukamaju, Setu Sari hingga Singajaya) dan mendirikan Kota Mandiri bernama [[Citra Indah Jonggol]] yang mulai dihuni tahun [[1996]]. Nama ''"Citra"'' dipilih karena pada awalnya pemilik mayoritasnya adalah [[Global Mediacom|PT Bimantara Citra]] milik [[Bambang Trihatmodjo]]. Kota mandiri ini awalnya dimaksudkan sebagai wilayah penopang calon [[Ibukota Indonesia]] yang baru, yaitu [[Jonggol, Bogor]].
 
Setelah lengsernya Presiden [[Soeharto]] membuat Jonggol gagal menjadi [[Ibukota Indonesia]]. Hal itu membuat proyek Kota Mandiri [[Citra Indah Jonggol]] mati suri. Pasca [[2010]] Ciputra mengubah konsep Kota Mandiri [[Citra Indah Jonggol]] yaitu lebih difokuskan membangun perumahan untuk kalangan ''entry level'' yang akan menjadi hunian para karyawan industri disekitar Jonggol seperti Cibubur, Gunung Putri, Cileungsi, Gunung Putri, Cikarang hingga Bekasi.