Ancaman lebih tinggi pada musim kawin ketika burung berada dalam kondisi paling rentan. Ancaman yang dihadapi meliputi pemangsaan, banjir pada saat bersarang, degradasi habitat, dan gangguan kendaraan di sepanjang dasar sungai. Predator mamalia pendatang seperti musang, cerpelai, musang, dan landak merupakan ancaman signifikan bagi kelangsungan hidup populasi yang tersisa. CetekCerek paruh-bengkok elah beradaptasi dengan predator burung seperti burung raptor, burung camar, dan burung hantu, karena predator mamalia hanya menjadi ancaman sejak kedatangan manusia. Anak ayam dan telurnya menyatu sempurna dengan sirap di sekitarnya, menyamarkan mereka dari predator yang terbang di atasnya. Karena kelinci adalah makanan utama predator mamalia pendatang, ketika jumlah kelinci sedikit, predator ini mencari makanan mereka lebih jauh dan memangsa burung yang bersarang di tanah di sungai yang berkelok-kelok. <ref>{{Cite journal|last=Murphy|first=E|last2=Keedwell|first2=R|last3=Brown|first3=K|last4=Westbrooke|first4=I|year=2004|title=Diet of mammalian predators on braided river beds in the central South Island, New Zealand|journal=Wildlife Research|volume=31|issue=6|pages=631–638|doi=10.1071/wr03033}}</ref> Banjir dapat menghancurkan sarang dan mengganggu seluruh area bersarang, serta dapat mempengaruhi jumlah anak ayam yang akan mencapai usia dewasa. Karena burung cerek laruh-bengkok lebih menyukai area terbuka yang terbuat dari sirap di dasar sungai untuk bersarang, spesies tanaman pendatang seperti gorse ( ''Ulex europaeus'' ), [[Dedalu|willow]] ( ''Salix'' spp.), [[sapu]] ( ''Cytisus scoparius'' ) dan [[Lupinus|lupin]] ( ''Lupinus'' spp.), semuanya mengancam habitat wrybill saat mereka menyebar ke seluruh lanskap dengan mudah dan cepat. <ref>{{Cite journal|last=Hughey|first=K. F.|year=1985|title=The relationship between riverbed flooding and non-breeding wrybills on northern feeding grounds in summer|journal=Notornis|volume=32|issue=1|pages=42–50}}</ref>