Suku Asmat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Envapid (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Envapid (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 37:
 
== Mata Pencaharian ==
Kebiasaan bertahan hidup dan mencari makan antara suku yang satu dengan suku yang lainnya di wilayah Distrik Citak-Mitak ternyata hampir sama. Suku Asmat Darat, [[suku Citak dan |suku Citak-Mitak]] mempunyai kebiasaan sehari-hari dalam mencari nafkah adalah berburu binatang hutan seperti, ular, [[kasuari]], burung, babi hutan, dll. Mereka juga selalu meramu/menokok sagu sebagai makanan pokok. Adapun nelayan mencari ikan dan udang untuk dimakan. Kehidupan dari ketiga suku ini ternyata telah berubah.
 
Sehari-hari orang Asmat bekerja di lingkungan sekitarnya, terutama untuk mencari makan, dengan cara berburu maupun berkebun, dengan menggunakan metode yang cukup tradisional dan masih sederhana. Masakan suku Asmat tidak seperti masakan kita. Masakan istimewa bagi mereka adalah [[ulat sagu]]. Namun kehidupan sehari-sehari mereka hanya memanggang ikan atau daging binatang hasil buruan.
Baris 46:
Makanan pokok orang Asmat adalah sagu. Hampir setiap hari mereka makan sagu yang dibuat jadi bulatan-bulatan yang dibakar dalam bara api. Kegemaran lain adalah makan ulat sagu yang hidup di batang pohon sagu, biasanya ulat sagu dibungkus dengan daun nipah, ditaburi [[sagu]], dan dibakar dalam bara api. Selain itu, sayuran dan ikan bakar dijadikan pelengkap.
Namun yang memprihatinkan adalah masalah sumber air bersih. Air tanah sulit didapat karena wilayah mereka merupakan tanah berawa. Mereka terpaksa harus menggunakan air hujan dan air rawa sebagai air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
 
==Sumber dan Potensi Alam lainnya==
Selain ikan, cucut, kepiting, udang, teripang, ikan penyu, cumi-cumi, dan hewan lainnya. Daerah Asmat juga memiliki sumber daya alam yang amat luar biasa, nseperti: [[rotan]], kayu, gahar, kemiri, kulit masohi, kulit lawang, damar, dan [[kemenyan]].
 
== Pola Hidup ==