Pemuda Pancasila: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 28:
== Sejarah ==
Pemuda
Setelah Orde Baru berdiri, IPKI pun menjadi partai dan ikut serta dalam Pemilihan Umum 1971. Namun, setelah itu terjadi perpecahan. Ketika IPKI bergabung dengan [[Partai Demokrasi Indonesia|PDI]], maka Pemuda Pancasila keluar dan bergabung dengan [[Golkar]] yang merupakan partai politik terbesar pada saat itu. Di era ini, muncul tokoh-tokoh Pemuda Pancasila yang cukup terkenal seperti [[Ruhut Sitompul]] dan [[Yorrys Raweyai]]. Pada tahun 1981, para tokoh Pemuda Pancasila dari Sumatera Utara seperti Faisal Abdullah, ML Tobing, dan Effendi Nasution berkumpul di Ancol dan sepakat untuk menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Cibubur. Dalam Munaslub tersebut, seorang bangsawan Mangkunegaran yang juga berdarah Yahudi bernama KPH Japto Soerjosoemarno terpilih sebagai Ketua Umum Pemuda Pancasila yang baru.
|