== Sejarah ==
Menurut legenda orang Damal berasal dari daerah ‘Mepingama’''Mepingama'' di [[Lembah Baliem]], [[Kabupaten Wamena|Wamena]]. Hal ini dapat ditelusuri dari kata ''kurimaKurima'' yang artinya tempat pertama kali nenek moyang orang Damal berkumpul dan 'Hitigima’'[[Hitigima, Asotipo, Jayawijaya|Hitigima]]'' yang berarti nenek moyang orang Damal pertama kali mendirikan honai dari alang-alang.
Dari tempat ''kurima[[Kurima, Yahukimo|Kurima]]'' inilah dipercaya para pendiri berbagai suku tinggal, dari sini mereka meninggalkan kurima satu persatu menuju ke arah barat. [[Suku Mee]] pertama kali keluar dari daerah ini, diikuti oleh [[suku Moni]] setelah itu suku Damal dan [[suku Dani]]. Orang Damal memasuki daerah [[Ilaga, Puncak|Ilaga]] dan [[Beoga, Puncak|Beoga]], yang dahulu disebut ''Ilop''. Daerah [[Beoga, Puncak|Beoga]] ini merupakan pusat dari suku Damal, mereka mendiami di sepanjang sungai Beogong dari hilir sampai dengan hulu.
Dari daerah Beoga dan Ilaga inilah orang Damal kemudian menyebar ke [[Jila, Mimika|Jila]], [[Alama, Mimika|Alama]], [[Bela, Amungkalpia, Puncak|Bela]], [[T"Singa, Tembagapura, Mimika|Tsinga]], [[Hoya, Mimika|Hoya]], [[Waa, Tembagapura, Mimika|Waa]], [[Arwanop, Tembagapura, Mimika|Aroanop]], Timika, dan [[Agimuga, Mimika|Agimuga]]. Daerah-daerah ini secara turun-temurun mereka hidup menetap.
|