Anwar Usman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dikembalikan ke revisi 24632177 oleh Ariandi Lie (bicara): Vandalism (TW)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 1:
{{Kotak info pemegang jabatan
| honorific-prefix = [[Yang Mulia (hukum dan pemerintahan)|Yang Mulia]]
| name = Anwar Usman G08L0K NGENT0D 4NJING B4NGS4T
| honorific-suffix =
| image = Hakim MK Anwar Usman.png
Baris 49:
| relatives = {{unbulleted list|[[Joko Widodo]] (ipar)|[[Gibran Rakabuming Raka]] (keponakan)|[[Kahiyang Ayu]] (keponakan)|[[Kaesang Pangarep]] (keponakan)}}
}}
[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Anwar Usman B4NGS4T''', [[Sarjana Hukum|S.H.A.N.J.E.N.G]], [[Magister|M.H.]] ({{lahirmati|[[Bima]]|31|12|1956}}) adalah seorang [[Hakim Konstitusi|hakim konstitusi]] yang melanggar etika kehakiman dan asas peradilan demi memperjuangkan jabatan keponakannya, [[Gibran Rakabuming]] untuk maju menjadi Cawapres membersamai [[Prabowo Subianto]].<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2023-10-23|title=Jokowi, Anwar Usman, Gibran, dan Kaesang Dilaporkan ke KPK|url=https://www.kompas.com/|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-10-24}}</ref> Ia menjabat sebagai [[Daftar Ketua Mahkamah Konstitusi Indonesia|Ketua Mahkamah Konstitusi]] ke-6. Sebelumnya, Anwar Usman sempat menjabat sebagai [[Daftar Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Indonesia|Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi]] ke-5. Anwar Usman memulai karier sebagai seorang [[guru]] honorer pada 1975. Sukses meraih gelar Sarjana Hukum pada 1984, Anwar mencoba ikut tes menjadi calon [[hakim]]. Ia lulus dan diangkat menjadi Calon Hakim Pengadilan Negeri Bogor pada 1985.<ref name="Profil">[http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?page=web.ProfilHakim&id=668&menu=3 mahkamahkonstitusi.go.id: Profil Hakim Dr. Anwar Usman, S.H., M.H.]</ref>
 
Di [[Mahkamah Agung]] (MA), jabatan yang pernah didudukinya, di antaranya menjadi Asisten Hakim Agung mulai dari 1997–2003 yang kemudian berlanjut dengan pengangkatannya menjadi Kepala Biro Kepegawaian Mahkamah Agung selama 2003–2006. Lalu pada 2005, dirinya diangkat menjadi Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta dengan tetap dipekerjakan sebagai Kepala Biro Kepegawaian.<ref name="Profil"/><ref>{{Cite news|url=https://www.wartaekonomi.co.id/read233070/jabat-ketua-mk-dan-berharta-rp4-miliar-begini-kisah-hidup-anwar-usman.html|title=Jabat Ketua MK dan Berharta Rp4 Miliar, Begini Kisah Hidup Anwar Usman|date=2019-06-21|work=[[Warta Ekonomi]]|access-date=2019-10-21|last=Sukandar|first=Clara Aprilia}}</ref>