Salomo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 160:
* Di akhir 40 tahun masa pemerintahannya, maka kerajaan Israel terpecah dua. Jadi bertepatan dengan 516 tahun setelah [[Exodus|Eksodus]].
==
===Agama
Raja Salomo berdosa dengan mendapatkan banyak istri dan kuda asing karena dia pikir dia tahu alasan larangan alkitabiah dan berpikir itu tidak berlaku baginya. Ketika Raja Salomo menikahi [[putri Firaun (istri Sulaiman)|putri Firaun]], terbentuklah gundukan pasir yang akhirnya membentuk "bangsa besar Roma"—bangsa yang menghancurkan [[Kuil Herodes]]. Salomo lambat laun semakin kehilangan gengsinya hingga ia menjadi seperti rakyat jelata. Beberapa orang mengatakan dia mendapatkan kembali statusnya sementara yang lain mengatakan dia tidak mendapatkan kembali statusnya. Namun pada akhirnya, ia dianggap sebagai raja yang saleh dan terutama dipuji karena ketekunannya dalam membangun Kuil.<ref name="ReferenceA">{{Citation |title=Talmud Bavli |contribution=tractate Sanhendrin |page=21b}}</ref>
[[Berkas:King-Solomon-Russian-icon.jpg|jmpl|ka|250px|[[Ikon]] [[:en:Russian Orthodox Church|Rusia]] bergambar Raja Salomo. Dilukiskan memegang model Bait Suci (abad ke-18, [[iconostasis]] [[monastery]] [[Kizhi]], [[Rusia]]).]]▼
Raja Yosia juga dikatakan telah menempatkan [[Tabut Perjanjian]], [[tongkat Harun]], cawan [[manna]] dan minyak urapan di dalam ruangan tersembunyi yang dibangun oleh Salomo.<ref>Tosefta (''Sotah'' 13:1); cf. [[Babylonian Talmud]]: {{cite web |title=Keritot 5b:17-18 |url=https://www.sefaria.org/Keritot.5b.17-18?lang=bi |website=www.sefaria.org|quote=17 The baraita continues: And also sequestered with the Ark was the chest that the Philistines sent as a gift to the God of Israel after they captured the Ark and were stricken by several plagues, as it is stated: “And put the jewels of gold that you return to Him for a guilt offering, in a coffer by its side, and send it away that it may go” (I Samuel 6:8). And who sequestered the Ark? Josiah, king of Judah, sequestered it, as it is stated: And the king said to the priests: Put the sacred Ark in the house that Solomon, the son of David, king of Israel, built (see II Chronicles 35:3). 18 And Rabbi Elazar says: How do we know that all these items needed to be sequestered together with the Ark? The halakha that the jar of manna was to be kept with the Ark is derived through a verbal analogy between the words “there” and “there.” The word “there” is stated with regard to the Ark: “Where I will meet with you there” (Exodus 30:6), and it is also stated with regard to the manna: “And put there” (Exodus 16:33).
}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.chabad.org/therebbe/article_cdo/aid/148171/jewish/A-Buried-Treasure-The-Entombment-of-the-Ark.htm|title=A Buried Treasure: The Entombment of the Ark|website=www.chabad.org}}</ref>
''[[Seder Olam Rabbah]]'' berpendapat bahwa pemerintahan Salomo bukan pada tahun 1000 SM, melainkan pada abad kesembilan SM, di mana ia membangun Kuil Pertama pada tahun 832 SM.<ref>Seder Olam Rabba, Jerusalem 1971 (Hebrew)</ref> Sementaram ''[[The Jewish Encyclopedia]]'' tahun 1906 memberikan tanggal yang lebih umum yaitu "971 hingga 931 SM".<ref name=JE/>
===Kekristenan===
▲[[
The staunchly Catholic King [[Philip II of Spain]] sought to model himself after King Solomon. Statues of [[King David]] and Solomon stand on either side of the entrance to the [[basilica]] of [[El Escorial]], Philip's palace, and Solomon is also depicted in a great fresco at the center of El Escorial's library. Philip identified the warrior-king David with his own father [[Charles V, Holy Roman Emperor|Charles V]], and himself sought to emulate the thoughtful and logical character which he perceived in Solomon. Moreover, the structure of the Escorial was inspired by that of Solomon's Temple.<ref>{{Citation |first=René |last=Taylor |language=Spanish|title=Arquitectura y Magia. Consideraciones sobre la Idea de El Escorial |trans-title=Architecture and magic. Considerations on the idea of the Escorial |publisher=Siruela |place=Madrid}}, enhanced from monograph in Rudolph Wittkower's 1968 festschrift.</ref><ref>{{Citation |contribution=Hermetism and the Mystical Architecture of the Society of Jesus |title=Baroque Art: The Jesuit Contribution |first1=Rudolf |last1=Wittkower |first2=Irma |last2=Jaffe}}</ref>▼
=== Islam ===▼
{{utama|Sulaiman}}▼
Kekristenan secara tradisional menerima keberadaan Salomo dalam sejarah, meskipun beberapa sarjana Kristen modern juga mempertanyakan setidaknya kepenulisan teks-teks Alkitab yang dianggap berasal darinya. Perselisihan semacam ini cenderung memecah umat Kristen menjadi kubu tradisionalis dan modernis.
Dari dua [[Silsilah Yesus|silsilah Yesus]] yang diberikan dalam [[Injil]], [[Injil Matius|Matius]] menyebutkan Salomo, namun [[Injil Lukas|Lukas]] tidak. Beberapa komentator melihat hal ini sebagai masalah yang dapat didamaikan sementara yang lain tidak setuju. Misalnya, ada yang berpendapat bahwa Matius menggunakan silsilah Yusuf dan Lukas menggunakan silsilah Maria, namun [[Darrell Bock]] menyatakan bahwa hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, "terutama ketika tidak ada wanita lajang lain yang muncul dalam silsilah tersebut". Usulan lain mencakup penggunaan garis keturunan keluarga oleh salah satu pihak, yang satu menggunakan garis keturunan sah dan yang lainnya menggunakan garis keturunan fisik, atau bahwa Yusuf adalah anak angkat.<ref>{{cite book|last=Bock |first=Darell|title=Luke |series=The NIV Application Commentary |year=1996|publisher=Zondervan|isbn=978-0-310-49330-3|page=124}}</ref>
Yesus mengacu pada Salomo, menggunakan dia sebagai perbandingan dalam nasihatnya agar tidak mengkhawatirkan kehidupan. Kisah ini dicatat dalam Matius 6:29 dan bagian paralelnya dalam Lukas 12:27.
Di [[Gereja Ortodoks Timur]], Salomo diperingati sebagai [[santo]], dengan gelar "Nabi dan Raja yang Benar". [[hari raya]]-nya dirayakan pada hari Minggu Para Nenek Moyang Suci (dua hari Minggu sebelum Pesta Besar [[Natal|Kelahiran Tuhan]]).
▲
[[File:Mausoleum of Nabi Suleman.JPG|thumb| [[:commons:Category:Kursi Suleiman|Tahta Sulaiman]], kompleks Masjid Aqsa, Yerusalem]]
Dalam tradisi [[Islam]], Salomo diakui sebagai nabi dan utusan [[Tuhan]], serta raja yang ditunjuk Tuhan.<ref>{{qref|2|102|b=y}}</ref> Salomo mewarisi kedudukannya dari ayahnya sebagai Raja Israel yang bersifat kenabian. Berbeda dengan Alkitab, menurut tradisi Muslim, Salomo sendiri tidak pernah ikut serta dalam penyembahan berhala, namun ditegur karena membiarkan hal itu terjadi di kerajaannya.<ref>Shalev-Eyni, Sarit. "Solomon, his demons and jongleurs: The meeting of Islamic, Judaic and Christian culture." Al-Masaq 18.2 (2006): 155.</ref>
Al-Qur'an menganggap Sulaiman memiliki tingkat kebijaksanaan, pengetahuan, dan kekuatan yang luar biasa.<ref name="Qur'an,27:15–19">{{qref|27|15-19|b=y}}</ref> Dia mengerti [[bahasa burung]] ({{lang-ar|منطق الطير|translit=manṭiq al-ṭayr}}).<ref name="Qur'an,27:15–19"/>
Solomon was also known in Islam to have other supernatural abilities bestowed upon him by God, like controlling the wind, ruling over the [[jinn]], enslaving [[div (mythology)|div]]s, and hearing the communication of [[ant]]s:
{{quote|Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya pada waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya pada waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.|{{qref|34|12|c=y}}}}
In the [[Bahá'í Faith]], Solomon is regarded as one of the lesser prophets along with David, Isaiah, Jeremiah, Ezekiel, along with others.<ref>{{Citation |title=An Introduction to the Baha'i Faith |page=108 |first=Peter |last=Smith |year=2008}}</ref> Baha'is see Solomon as a prophet who was sent by God to address the issues of his time.<ref>{{Citation |title=My God! Our God? |page=176 |first1=E Joseph, III |last1=Steier |first2=Dianne H |last2=Timmering |year=2008}}</ref> Baha'ullah wrote about Solomon in the ''Hidden Words''.<ref>{{Citation |title=The Comity and Grace of Method: Essays in Honor of Edmund F. Perry |page=399 |first1=Thomas |last1=Ryba |first2=George D |last2=Bond |first3=Herman |last3=Tull |year=2004}}</ref> He also mentions Solomon in the ''Tablet of Wisdom'', where he is depicted as a contemporary of [[Pythagoras]].<ref>{{Citation |title=The Baha'i Faith in America |page=160 |first=William |last=Garlington |year=2005}}</ref>▼
{{quote|Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, "Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari."|{{qref|27|18-19|c=y}}}}
Al-Qur'an membebaskan Sulaimān dari praktik ilmu sihir:
{{quote|Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu [[Harut dan Marut|Hārūt dan Mārūt]], sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.|{{qref|2|102|c=y}}}}
Al-Qur'an merujuk pada "boneka" yang menyamar sebagai Sulaiman, dalam literatur tafsir dipahami sebagai jin atau setan, yang lolos dari penawanan dan mengambil alih kerajaannya.<ref>Robert Lebling ''Legends of the Fire Spirits: Jinn and Genies from Arabia to Zanzibar'' I.B.Tauris 2010 {{ISBN|978-0-857-73063-3}}</ref> Hilangnya tahta Sulaiman karena setan telah dipahami dalam spiritualitas Islam sebagai representasi manusia yang kehilangan jiwanya karena nafsu setan.<ref>Moiseeva Anna Vladimirovna ''Prophet Sulaimān V Klassische Persische Poesie: Semantik Und Struktur Des Bildes'' . Orientalistik. Afrikanistik. 2020. Nr. 3. URL: https://cyberleninka.ru/article/n/prorok-sulaym-n-v-klassicheskoy-persidskoy-poezii-semantika-i-struktura-obraza (retrieved 14 October 2021).</ref> [[Fariduddin Attar]] menulis: "Jika Anda mengikat ''div'' (iblis), Anda akan berangkat ke paviliun kerajaan bersama Sulaiman" dan "Anda tidak memiliki kendali atas kerajaan Anda sendiri, karena dalam kasus Anda, ''div'' menggantikan Sulaiman".<ref>Hamori, Andras. On the Art of Medieval Arabic Literature. USA: Princeton University Press, 2015. p. 158</ref>
Pemberian Salomo sering digunakan [[alegori|secara alegoris]] dalam literatur populer. Setan yang mengambil alih kerajaan Salomo mencerminkan [[kosmologi sufi|konsep pikiran sufi]] yang menyerah pada dorongan jahat. ref>Hamori, Andras. On the Art of Medieval Arabic Literature. USA: Princeton University Press, 2015. p. 158</ref> The ant is depicted as a wise creature, revealing to Solomon the reason behind his gift to control the wind and his name.<ref name=Peacock>{{Cite book |first1=A.C.S.|last1=Peacock|title=Islam, Literature and Society in Mongol Anatolia|publisher= Cambridge University Press| date=2019|doi= 10.1017/9781108582124|isbn=9781108582124|s2cid=211657444}}</ref>
Selama [[Islamisasi Iran]], Salomo dikaitkan dengan [[Jamshid]], seorang raja besar dari [[mitologi Persia]], yang memiliki atribut serupa.<ref>Eva Orthmann, Anna Kollatz The Ceremonial of Audience: Transcultural Approaches Vandenhoeck & Ruprecht, 11.11.2019 isbn 978-3-847-00887-3 p. 155</ref>
===Baháʼí===
▲
== Catatan ==
|