Supermi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Jenis rasa: Penambahan konten
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
Baris 19:
Supermi pertama kali muncul di Indonesia dengan diproduksi oleh '''PT Lima Satu Sankyo Industri Pangan''',<ref>[https://books.google.co.id/books?id=DcBUqAlvbMEC&pg=RA4-PP4&dq=PT+LIMA+SATU+SANKYO&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjbsMWP7Oj3AhWkT2wGHb7EBKgQ6AF6BAgKEAI#v=onepage&q=PT%20LIMA%20SATU%20SANKYO&f=false Berita industri]</ref> yang merupakan [[perusahaan patungan]] [[Jepang]]-[[Indonesia]]. PT Lima Satu Sankyo dimiliki awalnya 90% oleh Sankyo Shokuhin [[Kabushiki Kaisha|KK]] dengan 10% dipegang oleh dua orang Indonesia: Eka Widjaja Moeis dan Sjarif Adil Sagala (lewat PT Lima Satu Djakarta).<ref>[https://books.google.co.id/books?id=l3kkAQAAMAAJ&q=LIMA+SATU+SANKYO&dq=LIMA+SATU+SANKYO&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjgrLCY9vXuAhXRfH0KHbeKBDwQ6AEwBnoECAcQAg Trade Directory of Indonesia]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=fNAKAAAAIAAJ&q=LIMASATU+SANKYO&dq=LIMASATU+SANKYO&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiq0prb9_XuAhV04XMBHRMiAZcQ6AEwAHoECAIQAg Indonesian Tribune, Volume 8,Masalah 1]</ref> Perusahaan tersebut didirikan pada 12 Februari 1969,<ref name=misa>[https://books.google.co.id/books?id=GrnrCAAAQBAJ&pg=PA47&dq=Sankyo+sHOKUHIN+KK&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiSxu2ovfb3AhW4RmwGHZeMCp8Q6AF6BAgHEAI#v=onepage&q=Sankyo%20sHOKUHIN%20KK&f=false Major Companies of The Far East and Australasia 1990/91: Volume 1: South ...]</ref> dan sebelumnya sudah mendapat izin untuk mendirikan pabriknya pada 28 Desember 1968 dengan investasi [[dolar Amerika Serikat|US$]] 401.274 ribu. Selama setahun, dilakukan persiapan dengan pembangunan fasilitas pabrik, impor mesin dari Jepang, dan perekrutan tenaga kerja berupa 70 orang Indonesia dan 3 dari Jepang.<ref name=tiga/>
 
Pabrik PT Lima Satu Sankyo yang kapasitas produksinya 50.000 bungkus/hari ini akhirnya diresmikan pada 16 Juli 1969 oleh pihak [[Kementerian Perindustrian Republik Indonesia|Departemen Perindustrian]] di [[Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur|Cijantung]], [[Jakarta Timur]]. Produknya menggunakan nama Supermi (awalnya juga sempat dieja Super Mie atau Super Mi),<ref name=fb/><ref>[https://books.google.co.id/books?id=Gco3AQAAIAAJ&q=LIMASATU+SANKYO&dq=LIMASATU+SANKYO&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiq0prb9_XuAhV04XMBHRMiAZcQ6AEwAnoECAEQAg Vidya Yudha, Masalah 12-16]</ref> diambil dari produk mi instan impor Jepang yang pada saat itu memang dikenal di masyarakat dengan nama yang sama. Karena namanya diambil dari nama yang umum, sempat ada perusahaan lain bernama PT Fuji Agung yang memproduksi mi bermerek sama, namun kemudian PT Lima Satu Sankyo berhasil memenangkan hak merek Supermi.<ref>[https://www.datatempo.co/MajalahTeks/detail/ARM2018061260288/menjaga-etiket MENJAGA ETIKET]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=Ka_ZDwAAQBAJ&pg=PA23&dq=SUPERMI+AYAM&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiz9IfotfP3AhUjUGwGHa9CD_oQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=SUPERMI%20AYAM&f=false Sepak Terjang Pengelolaan Bisnis Perusahaan Air Mineral Terkemuka]</ref> Sejak tahun 1970, PT Lima Satu Sankyo mulai mengekspor produknya ke luar negeri, dan kemudian pada 1972 mendapat saingan dari pendatang baru sekaligus pemenang dengan [[MSG]] yang Legendaris, yaitu [[Indomie]]. Kantor pusatnya awalnya ada di Jl. [[Toko Tiga]] No. 51, Jakarta.<ref name=tiga>[https://historia.id/ekonomi/articles/tentang-tiga-mi-instan-DEn0d/page/2 Tentang Tiga Mi Instan]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=8S4-AAAAIAAJ&q=LIMA+SATU+SANKYO&dq=LIMA+SATU+SANKYO&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjgrLCY9vXuAhXRfH0KHbeKBDwQ6AEwAnoECAIQAg Buku pantjawindhu kebangkitan perdjungan pemuda Indonesia]</ref>
 
Seiring waktu, dari pabriknya yang hanya di Cijantung, kemudian juga dibangun pabrik baru di [[Tangerang]]. Kepemilikan sahamnya sudah berubah, menjadi 65% Sjarif Adil, 25% Eka Widjaja, dan 15% Sankyo Shokuhin, sehingga statusnya berganti dari [[penanaman modal asing]] (PMA) menjadi [[penanaman modal dalam negeri]] (PMDN). Nama perusahaan juga berubah menjadi '''PT Super Mi Indonesia''' sejak tahun 1977.<ref name=tong/><ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=LtS1SkVZpccC&dq=pt+super+mi+indonesia&focus=searchwithinvolume&q=SUPER+MI Berita industri]</ref><ref name=inf>[https://books.google.co.id/books?id=5dnsAAAAMAAJ&q=LIMA+SATU+SANKYO&dq=LIMA+SATU+SANKYO&hl=id&sa=X&ved=2a Informasi, Volume 15,Masalah 179-182]</ref> Dalam perkembangannya, PT Super Mi Indonesia selain memproduksi Supermi kemasan biasa, juga mengeluarkan varian Supermi ''cup'' dan ''jumbo'', serta menghadirkan merek mi instan baru, Sakura Mi dan Mi Sukiyaki ke pasaran pada era 1980-an.<ref name=fb>[https://web.facebook.com/iklanjadul/photos/super-mi-1984/1438975002952435/?_rdc=1&_rdr Super Mi 1984]</ref><ref>[https://www.facebook.com/ayokeperpusnas/photos/a.380549651985428/3433681976672165/ Varian lain dari salah satu produk mie Instan yang sudah punya nama dipasaran. Sumber: Kompas, 11-2-1987. Koleksi Perpustakaan Nasional RI (SKJIL-Team)]</ref> Meskipun demikian, karena kurang mengembangkan produknya dan promosinya, perlahan-lahan Supermi disalip oleh Indomie pada periode tersebut.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=X6dDpUbTjKwC&q=SuperMi+,+menurutnya+,+lengah+sehingga+...&dq=SuperMi+,+menurutnya+,+lengah+sehingga+...&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjs78jf5un3AhUcT2wGHWjjC1oQ6AF6BAgJEAI 36 kasus pemasaran asli Indonesia: bermain dengan persepsi]</ref>
Baris 25:
Pada tahun 1986, pabrik Supermi mengalami masalah internal sehingga akhirnya diambil alih oleh PT Indofood Interna Corp., perusahaan patungan antara [[Salim Group]] dan [[Djajadi Djaja]] (seiring waktu, kendali atas PT Indofood Interna beralih sepenuhnya ke tangan Salim).<ref name=tiga/><ref>[https://books.google.co.id/books?id=V24heFM4CpgC&pg=RA1-PA11&dq=pt+super+mi+indonesia&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiXioPE-PXuAhXCF3IKHTPsBOkQ6AEwAHoECAMQAg#v=onepage&q=pt%20super%20mi%20indonesia&f=false Parlementaria, Volume 120-131]</ref> Setelah akuisisi tersebut, PT Super Mi Indonesia mulai tahun 1989 berganti nama menjadi '''PT Lambang Insan Makmur'''.<ref name=tong>[https://tirto.id/berkat-om-liem-kita-semua-jadi-pelahap-indomie-cExq Berkat Om Liem, Kita Semua jadi Pelahap Indomie]</ref><ref name=inf/><ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=Q1pOAQAAIAAJ&dq=lambang+insan+makmur+sarimi+indofood&focus=searchwithinvolume&q=lambang+ Far Eastern Economic Review]</ref> Pabriknya di Cijantung dijadikan pabrik Sarimi dan Supermi, sedangkan di Tangerang untuk Indomie. Keadaan ini tetap bertahan hingga 1994, ketika PT Lambang Insan (yang diperkirakan memiliki 250 karyawan)<ref name=misa/> digabungkan dengan sejumlah bisnis Salim lain (termasuk pabrik Indomie, PT Sanmaru dan pabrik Sarimi, PT Sarimi Asli Jaya) ke PT [[Indofood|Indofood Sukses Makmur]] Tbk, yang memproduksi mi instan ini hingga tahun 2009. Pada tahun tersebut, produksi Supermi (dan merek mi instan Indofood lainnya) dialihkan ke anak usahanya, PT [[Indofood CBP|Indofood CBP Sukses Makmur]] Tbk hingga saat ini.
 
Di bawah Indofood, Supermi kemudian memperluas pemasarannya, bahkan sampai pasar ekspor. Supermi pun mulai mengeluarkan banyak varian, baik kuah maupun goreng, bahkan menjadi alat untuk menghadang [[Mie Sedaap]] pada 2004 dengan meluncurkan produk Supermi Sedaaap. Walaupun demikian, Supermi umumnya di-plot oleh Indofood sebagai produk yang menargetkan pasar kelas bawah, setelah Indomie.<ref>[https://media.neliti.com/media/publications/13006-ID-pengaruh-atribut-produk-bauran-promosi-dan-harga-indomie-dan-mie-sedaap-terhadap.pdf PENGARUH ATRIBUT PRODUK...]</ref> Sementara itu, pada tahun 1990-an, pemilik lama Supermi, Sjarif dan Eka sempat berusaha terjun ke bisnis mi instan kembali dengan mendirikan PT Super Pangan Indonesia yang pabriknya ada di [[Bekasi]] berkapasitas 140 juta bungkus/tahunjam,<ref name=inf/><ref name=eksekutif>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=EUgoAAAAMAAJ&dq=indomie+djajadi&focus=searchwithinvolume&q=sjarif Eksekutif, Masalah 208-210]</ref> meskipun kurang jelas perkembangannya.
 
== Promosi dan pemasaran ==