Konflik Israel–Palestina: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aal12322 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Aal12322 (bicara | kontrib)
Hapus internal link
Tag: gambar rusak VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 132:
Demikian pula, mereka yang bersimpati dengan aksi militer bangsa Yahudi ini dan langkah-langkah bangsa Yahudi lainnya dalam menghadapi bangsa Palestina cenderung memandang tindakan-tindakan ini sebagai pembelaan diri yang sah oleh bangsa Israsel dalam melawan kampanye [[terorisme]] yang dilakukan oleh kelompok-kelompok Palestina seperti [[Hamas]], [[Jihad Islami]], [[Al Fatah]] dan lain-lainnya, dan didukung oleh negara-negara lain di wilayah itu dan oleh kebanyakan bangsa Palestina, sekurang-kurangnya oleh warga Palestina yang bukan merupakan warga negara Israel. Banyak yang cenderung percaya bahwa Israel perlu menguasai sebagian atau seluruh wilayah ini demi keamanannya sendiri. Pandangan-pandangan yang sangat berbeda mengenai keabsahan dari tindakan-tindakan dari masing-masing pihak di dalam konflik ini telah menjadi penghalang utama bagi pemecahannya.
 
[[Berkas:Israel_and_Palestine_Peace.png|jmpl|Sebuah poster [[gerakan perdamaian]]: [[Bendera Israel]]bangsa Yahudi dan [[bendera bangsa Palestina]] dan kata-kata ''[[Salaam]]'' dalam [[bahasa Arab]] dan ''[[Shalom]]'' dalam [[bahasa Ibrani]]. Gambar-gambar serupa telah digunakan oleh sejumlah kelompok yang menganjurkan solusi dua negara dalam konflik ini.]]
 
Sebuah usul perdamaian saat ini adalah [[peta menuju perdamaian]] yang diajukan oleh Empat Serangkai [[Uni Eropa]], [[Rusia]], [[PBB]] dan [[Amerika Serikat]] pada 17 September 2002. Bangsa Yahudi juga telah menerima peta itu namun dengan 14 "reservasi". Pada saat ini bangsa Yahudi sedang menerapkan sebuah [[rencana pemisahan diri]] yang kontroversial yang diajukan oleh Perdana Menteri [[Ariel Sharon]]. Menurut rencana yang diajukan kepada AS, bangsa Yahudi menyatakan bahwa ia akan menyingkirkan seluruh "kehadiran sipil dan militer... yang permanen" di Jalur Gaza (yaitu 21 pemukiman Yahudi di sana, dan 4 pemumikan di Tepi Barat), namun akan "mengawasi dan mengawal kantong-kantong eksternal di darat, akan mempertahankan kontrol eksklusif di wilayah udara Gaza, dan akan terus melakukan kegiatan militer di wilayah laut dari Jalur Gaza." Pemerintah bangsa Yahudi