ABC Holding: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 30:
Seakan belum puas, pada tahun 1975 keluarga Chu berekspansi kembali ke industri barang jadi, dalam hal ini makanan dan minuman lewat pendirian CV Central Foods (kemudian PT ABC Central Food Industry). Sama seperti merek baterai, produknya diberi nama ABC yang dilekatkan pada produk kecap, saus, sambal, jus buah, dan lain-lainnya. Adapun unit usaha ini dipercayakan pengelolaannya kepada putra Chu Sok Sam, Kogan Mandala Chu. Pabriknya pun berkembang, dengan ada di Jakarta, Medan dan Surabaya. Pada era 1990-an, ABC Central Food ikut terjun ke usaha pembuatan makanan ringan, lewat kerjasama patungan bersama [[Danone]] (PT Danone Biscuits Indonesia), serta pembuatan [[mi instan]] lewat PT [[ABC President Indonesia]] yang berpatungan dengan [[Uni-President Food Enterprises]]. Untuk meningkatkan pemasaran produknya, khususnya bagi pasar ekspor, pada tahun 1999 65% saham PT ABC Central Food dijual kepada [[Heinz]], sehingga namanya menjadi PT Heinz ABC Indonesia.<ref name=bed/> Dibantu oleh Husain, Kogan mengembangkan usaha saus ABC dengan menyasar berbagai kalangan, entah masyarakat secara langsung (bahkan menjadi ''market leader'') hingga ''business-to-business''.<ref name=gre>[https://books.google.co.id/books?id=RvGDAwAAQBAJ&pg=PT126&dq=husain+abc&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjJ3fCGs5iCAxXs2DgGHb0TBjoQ6AF6BAgJEAI#v=onepage&q=husain%20abc&f=false 50 Great Bussines Ideas form Indonesia: Gebrakan Perusahaan-Perusahaan ...]</ref>
Perkembangan lainnya dari bisnis keluarga Chu-Djojonegoro adalah lewat pengembangan usaha di bawah Hamid Djojonegoro, putra Chu Sam Yak. Dari awalnya hanya dipercayakan memegang pabrik anggur, belakangan Hamid memperluas bisnis tersebut yang saat ini dikenal dalam wadah Grup Orang Tua (OT) dengan berfokus ke produk-produk konsumer.<ref name="Founder"/> Di tahun 1982, didirikan PT Panjang Jiwo Pangan Makmur yang memproduksi minuman kesehatan (Kiranti, Panjang Jiwo) dan permen (Tango). Tiga tahun kemudian, didirikan PT Brushindo Cemerlang (kini PT Ultra Prima Abadi) yang memproduksi [[sikat gigi]] dan [[pasta gigi]] merek Formula (dahulu ditambah ABC Dent dan Durodont). Lalu di tahun 1993 dibentuk PT Rajuli Reksa (kemudian juga dimerger ke PT Ultra Prima Abadi) yang memproduksi produk ''toiletries'' bermerek Atalia. Dan pada tahun 1995, didirikan PT Ultra Prima Pangan Makmur (kini di bawah PT Ultra Prima Abadi) yang memproduksi penganan, yaitu wafer Tango yang menjadi pemimpin pasar.<ref name=bed/><ref name=are/> Perusahaan lainnya yang didirikan kemudian adalah PT Pacific Milenia Pangan Makmur (pabrik makanan ringan),<ref>[https://adoc.pub/bab-iv-pengumpulan-dan-pengolahan-data2f5bcf09ac5b7e888de0e282d25692eb26680.html BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA]</ref> PT Arta Milenia Pangan Makmur/Pepami Indonesia (pabrik mi instan), PT Pola Sehat Industri dan PT CS2 Pola Sehat (minuman), PT Orang Tua Farma (pabrik farmasi),<ref>[http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1HTML/bab10608/body.html Bab I]</ref> PT [[Radana Bhaskara Finance|HD Finance]], pabrik pengemasan plastik, dan lainnya. Semua perusahaan di bawah komando Hamid ini berada dalam payung PT Orang Tua Group. Mulanya ''holding company'' tersebut bernama ADA, singkatan dari ''Attention, Direction and Action'' ketika didirikan di tahun 1985.<ref>[https://web.archive.org/web/20060620143315/http://ot.co.id/about_history.html About-History]</ref><ref name=are/> Memasuki periode 2010-an OT juga memasuki bisnis ritel. Di luar OT, bisnis Hamid lainnya meliputi PT Puri Ngayogyakarta (hotel), PT Crownprince Jasaboga, PT Darmex Oil and Fats (pabrik minyak goreng), dan lainnya.
Husain Djojonegoro, saudara Hamid, juga berperan dalam mengembangkan grup ini. Pada tahun 1991 dirinya terjun ke industri minuman lewat PT Asiasejahtera Perdana Pharmaceutical (kini PT Asia Health Energi Beverages) yang memasarkan [[minuman energi]] [[Kratingdaeng]]. Dirinya juga sempat dipercayakan pengelolaan atas PT Haniwell Murni Company, yang didirikan pada tahun 1985 oleh Chu bersaudara dan mengelola merek Innosense, Honeysoft (kelak menjadi milik OT) dan Modess (kerjasama dengan [[Johnson & Johnson]]). Husain juga sempat memiliki 20% saham [[Bank Alfa]], restoran Crystal Jade Palace dan PT Indofica Housing.<ref name=bed/> Saudaranya yang lain, Pudjiono Djojonegoro, pada tahun 2003 mengembangkan juga PT Djojonegoro C-1000 yang memproduksi minuman kesehatan C-1000.<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=hvTsAAAAMAAJ&q=husain+abc&dq=husain+abc&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjJ3fCGs5iCAxXs2DgGHb0TBjoQ6AF6BAgGEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 19,Masalah 7-13]</ref> Usaha lain yang sempat dikembangkan keluarga Djojonegoro-Chu adalah pembuatan kaleng<ref name=bed/> (PT Ancol Terang Metal Printing Industri, PT Ancol Terang Modernindo, PT Citra Buana Unggul dan PT Arjuna Terang Prima) bekerjasama dengan keluarga Anwar Luhur;<ref>[https://lib.atim.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjBlNzM4OGI0NzBlNTdmNmEwYTkzZGJhYmE2NjYzNDk0Mjg0NDEzNA==.pdf Laporan Kuliah Kerja Praktik]</ref> industri makanan di bawah PT Embasse Prima Food Industry dan PT Sidoarjo Ciptanusa Food Industry; minuman energi dengan PT Asiatic Union Perdana;<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=oNzsAAAAMAAJ&dq=asiatic+union+perdana&focus=searchwithinvolume&q=asiatic+ Informasi, Volume 17,Masalah 191-196]</ref> pariwisata, real estat dan lainnya.<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=2IG5XW5cbWsC&pg=PA214&dq=haniwell&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiPsveVu5iCAxWN8DgGHdKHA5kQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=haniwell&f=false Positioning, diferensiasi dan brand]</ref>
|