Kolam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Salsa66syifa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor
Salsa66syifa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 15:
 
== Kondisi kolam di berbagai musim ==
 
=== Kolam di musim dingin ===
Selama musim dingin, serangga, siput kolam, cacing pipih, larva air, ikan, amfibi, dan makhluk kolam lainnya memiliki berbagai cara untuk bertahan hidup. Hewan-hewan "berdarah dingin" ini mampu bertahan di air yang tidak membeku. Beberapa ikan, serangga air, moluska, dan cacing mencari perlindungan di dasar kolam agar terhindar dari pembekuan. Saat suhu air turun, suhu tubuh mereka ikut menurun, sehingga mereka mengonsumsi energi dalam jumlah yang sangat sedikit.
 
Air yang dingin juga mengandung lebih banyak oksigen dibandingkan air hangat, dan ini disokong oleh produksi oksigen dari berbagai tumbuhan air yang melakukan fotosintesis. Ketersediaan oksigen ini cukup untuk mendukung kehidupan, bahkan jika kolam membeku selama beberapa hari.
 
Makhluk-makhluk air yang sangat kecil biasanya bertelur pada musim gugur, dan meskipun hewan dewasa mereka mungkin mati, telur-telur ini akan menetas ketika musim semi tiba. Sementara itu, hewan amfibi seperti katak dan kodok menghadapi musim dingin dengan tidur di tempat terlindung di darat. Ini adalah cara mereka mengatasi musim dingin yang keras.
 
=== Kolam di musim panas ===
Baris 33 ⟶ 26:
Ketika musim gugur tiba, garis orbit matahari merendah sehingga siang hari menjadi lebih singkat. Saat senja sinar matahari masih tetap member kehangatan, namun bila malam tiba udara akan berubah menjadi sangat dingin. Pada musim ini aktivitas kehidupan di kolam mulai surut, dan semua makhluk mempersiapkan diri untuk kehidupan musim dingin. Burung yang biasa datang pada musim panas telah pergi meninggalkan kolam, digantikan oleh unggas air seperti angsa Brent, angsa Bewick, dan bebek. Unggas ini berimigrasi dari tempat berkembangbiaknya yang jauh di utara untuk mendiami kolam, danau, dan rawa yang lebih besar. Mamalia dan burung penghuni tetap kolam memakan buah-buahan dengan rakus, untuk menimbun lemak sebagai persiapan untuk melewati musim dingin. Namun, tempat bernaung dan bersembunyi hewan ini secara perlahan ikut tersapu dan hilang, bersamaan dengan tiupan angin dingin yang menerpa dan menggugurkan dedaunan, sehingga membuat tepi kolam tampak gersang dan berantakan.
 
=== Kolam di musim dingin ===
{{Authority control}}
Selama musim dingin, serangga, siput kolam, cacing pipih, larva air, ikan, amfibi, dan makhluk kolam lainnya memiliki berbagai cara untuk bertahan hidup. Hewan-hewan "berdarah dingin" ini mampu bertahan di air yang tidak membeku. Beberapa ikan, serangga air, moluska, dan cacing mencari perlindungan di dasar kolam agar terhindar dari pembekuan. Saat suhu air turun, suhu tubuh mereka ikut menurun, sehingga mereka mengonsumsi energi dalam jumlah yang sangat sedikit.
 
Air yang dingin juga mengandung lebih banyak oksigen dibandingkan air hangat, dan ini disokong oleh produksi oksigen dari berbagai tumbuhan air yang melakukan fotosintesis. Ketersediaan oksigen ini cukup untuk mendukung kehidupan, bahkan jika kolam membeku selama beberapa hari.
 
Makhluk-makhluk air yang sangat kecil biasanya bertelur pada musim gugur, dan meskipun hewan dewasa mereka mungkin mati, telur-telur ini akan menetas ketika musim semi tiba. Sementara itu, hewan amfibi seperti katak dan kodok menghadapi musim dingin dengan tidur di tempat terlindung di darat. Ini adalah cara mereka mengatasi musim dingin yang keras.
 
=== Kolam di musim semi ===
Musim semi telah tiba, menggantikan musim dingin yang sepi. Di sekitar kolam, suasana berubah drastis. Siang semakin panjang dan suhu semakin hangat, mengundang berbagai jenis tanaman untuk bersaing merebut tempat di bawah sinar matahari. Saat ini, kolam yang dulunya sunyi mulai dihuni oleh beragam tanaman, mulai dari mikroalga dan duckweed hingga bunga iris dan gelagah. Mereka semua menandakan variasi spesies yang dapat ditemukan di kolam, menciptakan pemandangan yang hidup dan berwarna setelah musim dingin yang kedinginan dan sepi.
 
Ketika musim semi tiba, tanaman-tanaman kecil seperti mikroalga dan duckweed menjadi yang pertama kali muncul di kolam. Kecil dan membutuhkan nutrien yang relatif sedikit, tanaman-tanaman ini dengan cepat memperbesar ukuran mereka, mengisi kolam dengan kehidupan. Di sisi lain, di sekitar kolam yang berawa, bunga iris, gelagah, dan tanaman berumpun lainnya juga mulai menumbuhkan tunas dan daun baru, menambahkan keragaman ke dalam ekosistem kolam.
 
Dengan sinar matahari yang semakin hangat menyusup ke dalam perairan, kolam-kolam menjadi saksi dari awal kehidupan yang baru. Gulma dan lumpur di dasar kolam mulai dihuni oleh beragam hewan, menandai awal siklus kehidupan yang menakjubkan. Pada musim semi, kodok, bangkong, ikan, dan newt mulai berpasangan, berkembang biak, dan meletakkan telur-telur mereka. Di air yang hangat, telur-telur ini segera menetas, dan anak-anak hewan tersebut berlomba mencari makanan dalam kelimpahan sumber daya yang diberikan oleh musim semi.
 
Suhu air yang meningkat membuat makhluk-makhluk akuatik "berdarah dingin" menjadi lebih aktif. Kolam kecil, yang cenderung lebih cepat menghangat daripada kolam besar, segera menjadi rumah bagi anak-anak keong, serangga, amfibi, dan berbagai makhluk lainnya. Musim semi membawa kesegaran dan kehidupan ke dalam ekosistem kolam, menciptakan periode yang sangat penting dalam siklus alam yang indah.{{Authority control}}
 
[[Kategori:Geografi]]