Stasiun Banda Aceh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib) |
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
Baris 16:
| nomor = 8100
| close = [[1976]]<ref>{{cite newspaper|title=Melacak Sisa Rel di Banda Aceh|newspaper=Kompas|date=1 September 2016}}</ref>
| oldname = Kotta Radja,<ref>{{Citebook|title=Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen|year=1928|author=Reitsma, S.A.|location=Weltevreden|web=Delpher.nl|url=https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?identifier=MMKB02:100002593:00196&query=Tjibatoe+%E2%80%93+Garoet+%E2%80%93+Tjikadjang+&coll=boeken&page=3|access-date=2023-10-31|archive-date=2023-07-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230714124017/https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?identifier=MMKB02:100002593:00196&query=Tjibatoe+%E2%80%93+Garoet+%E2%80%93+Tjikadjang+&coll=boeken&page=3|dead-url=no}}</ref> Koeta-Radja, Banda Atjeh
| close_type = PJKA
}}
Baris 25:
Berbeda dengan divisi lainnya dari SS, AT/ASS mengusung lebar sepur 750 mm karena diklaim lebih murah dan tidak memakan banyak tanah. Hambatan yang terjadi terkait pengembangan kereta api di Aceh adalah adanya feodalisme politik Islam yang masih kuat di Aceh. Akibatnya, terjadi [[perang Aceh|perang]] melawan kolonialisme Belanda yang berkecamuk pada tahun 1873 hingga 1904 ketika jalur ini masih dikembangkan.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/47696825|title=Engineers of happy land : technology and nationalism in a colony|last=Rudolf.|first=Mrázek,|date=2002|publisher=Princeton University Press|isbn=0691091617|location=Princeton, N.J.|oclc=47696825}}</ref> Oleh karena itulah, pembangunan jalur ini harus dikebut agar dapat mewujudkan program kerja SS, yaitu hubungan AT dengan DSM.
Stasiun dan jalur kereta api ini akhirnya resmi ditutup tahun 1974 karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum. Walaupun saat ini sudah ada jalur kereta api di segmen [[Jalur kereta api Krueng Mane–Krueng Geukueh|Krueng Mane–Krueng Geukueh]] yang sudah dibuka sejak 1 Desember 2013, belum ada perpanjangan jalur kereta api di Aceh.<ref>{{Cite web|url=https://pelita8.com/1-november-%E2%80%8Ekereta-api-perintis-aceh-kembali-beroperasi-2/|title=1 November, Kereta Api Perintis Aceh Kembali Beroperasi {{!}} Pelita 8|website=pelita8.com|language=id-ID|access-date=2018-05-29|archive-date=2018-05-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20180529133435/https://pelita8.com/1-november-%E2%80%8Ekereta-api-perintis-aceh-kembali-beroperasi-2/|dead-url=yes}}</ref> Dalam ''masterplan'' yang dibuat oleh [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]], tidak akan ada perpanjangan jalur kereta api Trans-Sumatra sampai Banda Aceh, hanya rute Sigli–Bireuen dan Lhokseumawe–Langsa–Besitang saja.<ref>{{Cite news|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3477336/jalur-kereta-api-aceh-sumatera-utara-dibangun-tahun-ini|title=Jalur Kereta Api Aceh-Sumatera Utara Dibangun Tahun Ini|last=Sudrajat|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2018-09-16|date=2017-04-18|archive-date=2018-09-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20180916164129/https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3477336/jalur-kereta-api-aceh-sumatera-utara-dibangun-tahun-ini|dead-url=no}}</ref>
Sejak [[Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004|Tsunami Aceh 2004]], Bangunan stasiun ini hilang dan berubah menjadi taman kota. Untuk menandai bekas stasiun, saat ini telah ada monumen kereta api di Banda Aceh. [[BB8|Lokomotif BB84]] beserta sebuah gerbong dipajang di monumen tersebut. Letaknya persis di seberang stasiun.<ref>{{Cite news|url=http://acehplanet.com/monumen-kereta-api/|title=Monumen Kereta Api - Aceh Planet|date=2014-12-19|newspaper=Aceh Planet|language=en-US|access-date=2018-05-31|archive-date=2021-10-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20211028054501/https://acehplanet.com/monumen-kereta-api/|dead-url=no}}</ref>
== Galeri ==
|