Sukun (perusahaan): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jungan1104 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Jungan1104 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 65:
| website = {{URL|https://www.sukunkretek.com/|sukunkretek.com}}
}}
== Sejarah ==
Mochamad Wartono mendirikan pabrik industri rokok skala kecil pada tahun 1947 di Desa Gondosari, Kecamatan Gobog, Kudus, Jawa Tengah. Saat pabrik baru didirikan, jumlah karyawan yang melamar sekitar 6 sampai 10 orang. Produk pertama kali yang dibuat oleh Mochamad Wartono adalah rokok klobot (bungkus jagung) dan kretek merk "Siyem". Kemudian pada tahun 1950, rokok merk "Sukun" diluncurkan dan perusahaan berkembang dengan pesat.
Pada tahun 1965, keluarga Wartono berencana ekspansi bisnis selain bisnis rokok. Mereka berencana mendirikan perusahaan percetakan yang bernama "Percetakan Sukun". Saat itu, perusahaan percetakan hanya bisa melayani karyawan yang bekerja di perusahaan Sukun. Barulah pada tahun 1978, nama perusahaan "Percetakan Sukun" berganti nama menjadi "Sukun Druck". Alasan pergantian nama adalah bukan hanya melayani percetakan karyawan Sukun saja, tapi melayani percetakan untuk pasar domestik dan impor diluar perusahaan Sukun.
Selain ekspansi ke bisnis percetakan, Mochamad Wartono juga mendirikan perusahaan industri kain tekstil yang bernama CV.Sukuntex (Sukun Textile) pada tahun 1943. Perusahaan ini didirikan karena Ibu Tarsi (istri Mochamad Wartono) gemar membuat produk kerajinan "Tenun Gedog", yang dipakai untuk membuat selendang toh watu sebagai pelengkap baju adat Kabupaten Kudus. Awalnya, perusahaan tersebut tergolong industri rumahan (home industry), kemudian pada tanggal 23 Juli 1969 CV. Sukuntex didirikan secara resmi. Skala industri rumah tangga berkembang menjadi industri skala besar. Pada tanggal 16 September 1971, perusahaan tersebut berubah statusnya dari CV menjadi Perseroan Terbatas (PT), sehingga nama perusahaan CV. Sukuntex berganti nama menjadi PT. Sukuntex.
Pada tanggal 20 Februari 1973, Mochamad Wartono meninggal dunia. Perusahaan peninggalan Mochamad Wartono diteruskan oleh Tasan Wartono serta ketiga adik laki-laki yaitu Ridho Wartono, Yusuf Wartono, dan Edy Wartono.
Selain memiliki ketiga unit usaha, keluarga Wartono juga mendirikan perusahaan jasa transportasi yang bernama PT. Sukun Transport Logistik.
|