Kesultanan Banten: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Perbaikan kesalahan tulisan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
{{Infobox Former Country
| conventional_long_name = Kesultanan CILENGGANGBanten
 
| common_name = Banten
Baris 59:
}}
{{Sejarah Indonesia|Kerajaan Islam}}
'''Kesultanan aji kusumaBanten''' adalah sebuah kerajaan [[Islam]] yang pernah berdiri di wilayah [[Banten]], [[Indonesia]]. Berawal sekitar tahun [[1526]], ketika [[kesultanan Cirebon]] dan [[kesultanan Demak]] memperluas pengaruhnya ke kawasan pesisir barat [[Pulau Jawa]], dengan menaklukkan beberapa kawasan pelabuhan kemudian menjadikannya sebagai pangkalan militer serta kawasan perdagangan sebagai antisipasi terealisasinya [[Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal|perjanjian]] antara [[kerajaan Sunda]] dan [[Portugis]] tahun 1522 m.<ref>{{Cite journal|last=Thohir|first=Ajid|date=2021-07-08|title=Establishing the Historiography of Islamic Sultanate in Nusantara|url=https://www.richtmann.org/journal/index.php/ajis/article/view/12577|journal=Academic Journal of Interdisciplinary Studies|volume=10|issue=4|pages=81|doi=10.36941/ajis-2021-0100|issn=2281-4612}}</ref>
 
[[Maulana Hasanuddin dari Banten|Maulana Hasanuddin]], putra [[Sunan Gunung Jati]]<ref>Uka Tjandrasasmita, (2009), ''Arkeologi Islam Nusantara'', Kepustakaan Populer Gramedia, ISBN 979-9102-12-X.</ref> berperan dalam penaklukan tersebut. Setelah penaklukan tersebut, Maulana Hasanuddin mengembangkan benteng pertahanan yang dinamakan ''[[Surosowan]]'' (dibangun 1600 M) menjadi kawasan kota pesisir yang kemudian hari menjadi pusat pemerintahan setelah Banten menjadi kesultanan yang berdiri sendiri.